Di halaman rumah sedang di pasangi tenda, besok malam rencananya akan ada walimahan dan pengajian syukuran pernikahanku dengan Satria. Mama hari ini sudah sibuk dengan segala tetek bengek persiapan itu, dibantu si Bibi dan Si Mbak.
"Ma, Rea belum bisa bantu ya," kataku sebelum berangkat ke kampus.
"Iya, udah sana kamu berangkat."
Kalau aku nggak lagi bete sama Satria, mungkin aku akan bersama lelaki itu.
"Oya, Rea. Mama pinjam Pak Dadang ya. Hari ini supir ikut Papa ke kantor."
"Iya Mah, bawa aja Pak Dadang. Rea, bisa naik ojol. Rea, berangkat yaa."
"Kok Ojol? Naik taksi aja biar aman."
"Rea udah telat, Mah. Penginnya Rea bawa beki malah. Tapi beki lagi ngambek. Udah ah Mah, Rea buru-buru." Aku mencium mama kilat dan langsung keluar rumah setengah berlari.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com