webnovel

Series Wedding #2 [CEO SCANDAL'S : Married With Benefit]

作者: seinseinaa
都市
連載中 · 227.3K ビュー
  • 198 章
    コンテンツ
  • 5.0
    21 レビュー結果
  • NO.200+
    応援
概要

Series Wedding #2 [CEO Scandal's : Married with Benefit] Banyak hal hal yang tak terduga dalam cerita ini, menggabungkan berbagai macam genre seperti romance, comedy, action, drama dan masih banyak lagi. Tak cukup membaca satu bab saja, kalian akan dibawa pada bab bab selanjutnya dan terhanyut dalam kisa ini. SERIES WEDDING ini merupakan buku kedua setelah kisah orangtua Kalan dalam judul Not a Classic Wedding. Jadi kalau penasaran sama kisah mereka, langsung baca saja bukunya... See you, semoga kalian semua terhibur dengan cerita saya ini... ___________________________________________ Series Wedding #1 [Not a Classic Wedding] Kalvian dan Kalebriena melakukan perjodohan tanpa drama, kontrak, atau syarat apapun. Menurut mereka, menolak perjodohan hanya akan membuang waktu mereka. Pernikahan tetap terjadi, mereka tinggal menjalaninya. Namun, siapa yang menyangka bahwa mereka telah mengenal jauh sebelum perjodohan ini berlangsung. Bukan hanya mereka berdua, tapi juga melibatkan sepasang hati yang lain. Tapi hal itu hanya masalalu mereka, individualis seperti briena dan vian tidak akan pernah membiarkan masa lalu merusak masa depan mereka. Sekalipun harus menyakiti hati oranglain, bahkan juga hati mereka sendiri. Tidak perlu ada drama yang memuakkan. This is not a classic wedding

タグ
6 タグ
Chapter 1Prolog

"Oh, lihatlah tubuhku yang bengkak." Briena menatap tubuh telanjangnya pada cermin seukuran tubuhnya. Wanita itu menilai jika bentuk tubuhnya semakin melebar sejak melahirkan si kembar. Padahal saat ini berat badannya hanya bertambah 5 kg dari berat tubuhnya sebelum hamil.

"Tubuhmu sempurna, Bi." Vian datang dengan tubuh bagian atas shirtless sedangkan bagian bawah hanya mengenakan handuk yang menggantung pas di pinggangnya.

"Ck, kau berusaha merayuku dengan mulut manismu itu." Briena menyipitkan matanya ke arah pantulan tubuh Vian di kaca. Ia melirik sekilas perut kotak kotak milik pria itu. Semakin tua, pria itu semakin menawan saja, fikirnya saat itu.

"No. Aku hanya bersikap jujur, Bi." Vian mengatakan hal tersebut dengan tulus. Pria itu memeluk pinggang Briena, lalu memutar tubuh istrinya hingga menghadap ke arahnya. "You look perfect, even when the other people think you'are not," bisiknya kemudian mengecup sudut bibir milik wanitanya.

Briena tersenyum menyeringai, lalu mengalungkan tangannya di leher Vian. "Sejak kapan kemampuan merayumu bertambah. Aku hampir tertipu, jika saja kita mengenal hanya dalam beberapa bulan saja. Sayangnya, kita sudah saling mengenal hampir selama 10 tahun, Vi." Setelah mengatakan hal tersebut, Briena menjauhkan tubuhnya dari Vian.

"Benarkah?" Vian menarik kembali tubuh Briena. Menempelkan dadanya yang terbuka ke arah dada wanita itu. "Kalau begitu kau pasti tahu, apa yang aku inginkan saat ini," bisiknya di telinga Briena.

Briena menatap kedua manik mata milik Vian. "Let me guess." Wanita itu tersenyum menyeringai. "You." Briena mengusap rahang Vian. "Want." Tangannya beralih ke bibir pria itu. "Me." Mengusap benda kenyal yang menggoda untuk di lumat.

"Kau melewatkan bagian terpentingnya." Vian tersenyum menyeringai. "Now." Pria itu melumat bibir penuh milik Briena, menghisap benda kenyal tersebut, meremas belakang kepala Briena untuk memperdalam ciumanny.

Briena membalas ciuman Vian sama gilanya. Menghisap, melumat dan berbagi saliva layaknya ciuman dalam film barat bergenre erotis. Tangan wanita itu juga tak tinggal diam, meremas rambut milik Vian dan menambah gaurah ciuman mereka.

"Hhhhhhh." Keduanya saling terengah engah saat menyudahi ciuman mereka. Saling menempelkan kening dan beradu nafas.

Vian mengecup bibir Briena sekali. Dua kali. Tiga kali. "I want more," bisiknya tanpa perlu menutupi gairahnya di hadapan sang istri.

"No!" Briena tersenyum menyeringai. "I want more and more," bisiknya kemudian.

Tanpa menunggu tanggapan dari Vian, wanita itu mengalungkan tangannya di leher Vian. Mencium bibir penuh pria itu dengan gairah yang mendalam. Well, gairah yang tertahan hampir selama 1 tahun. Vian hanya bisa menghibur 'adik kecilnya' lewat sentuhan dan sekarang, ia ingin lebih. Begitu juga sebaliknya, Briena ingin 'miliknya' di sapa oleh si pembuat benih.

Vian menatap retina hitam milik Briena, menyelami arti tatapan itu. Leher Briena terpampang nyata di hadapannya, Vian mengecup perlahan leher wanita itu. Terasa basah oleh keringat yang bercampur colonge.

Briena mendongakkan kepalanya ke atas saat Vian mengecup lehernya, lalu beralih ke tulang selangkanya. Ada desisan halus yang keluar dari bibir merah mudanya. Tangan Briena mencengkeram pundak tak berlapis kain milik Vian.

Vian mulai mengecup bibir Briena, sekali, dua kali lalu ciuman ketiga berubah menjadi ciuman intens yang membuat remasan tangan Briena di pundaknya semakin erat. Vian menekan tengkuk Briena agar ciuman mereka semakin dalam.

"Let me?" bisik Vian menggoda.

"Of course." Briena mengangguk lalu mendongak ke atas.

Vian membelai rambut Briena yang menutupi pelipis wanita itu. Lalu kembali mencium bibir ranum Briena, turun sampai ke pusar dan terus turun sampai mencapai titik paling diinginkan olehnya.

"Vi," rintih Briena saat Vian menyentuh bagian sensitifnya yang hanya tertutupi oleh kain tipis. Suaranya terdengar serak karena diliputi oleh rasa gairah yang memuncak. Briena mendesis karena perlakuan Vian barusan. "Lakukan apapun, Vi." Wanita itu meremas rambut Vian yang berlutut di hadapannya.

Vian berdiri dan langsung mencium Briena setelah bibir itu berhenti bersuara. Semakin intens dan bergairah. Saling mencecap, menghisap, merasakan rasa manis dari bibir masing-masing. Bau mint bercampur menjadi satu. Ciuman panas yang membuat gairah mereka meledak-ledak.

Vian lalu menggendong Briena dan membawa wanita itu ke ranjang, membaringkan tubuh istrinya dengan hati hati. Ia lalu mencium pusar dan perut rata Briena dengan lembut. Helaan nafas milik Vian membuat Briena geli.

"Vi, geli," jeritan Briena mengudara.

Vian tertawa pelan. "Kau yang memintanya, Bi. Lakukan apapun, ingat?" kekehnya kemudian.

Vian dan Briena saling menatap satu sama lain sebelum kemudian Vian menyatukan tubuh mereka dengan pelan. Mereka saling menghentak dan berbagi kenikmatan. Desah nafas yang memenuhi seisi ruangan, keringat yang bercampur gairah panas juga lenguhan tertahan dari dua orang yang saling bercumbu itu mendominasi ruangan yang syukurnya kedap suara.

"Aahh." Lenguhan panjang keluar dari mulut Briena saat mereka sama-sama mencapai klimaks. Kedua mata miliknya terpejam rapat-rapat merasakan sensasi yang muncul.

Vian langsung mencium bibir Briena guna meredam kenikmatan yang membelenggu mereka berdua. Mereka sama-sama mengatur nafasnya yang memburu, diam sejenak masih di posisi yang sama. Dimana Vian mengungkung tubuh Briena di atas kasur. Beberapa menit kemudian Briena membuka kedua matanya.

"Sekarang giliranku yang memimpin," bisik Briena tersenyum menyeringai.

Briena mendorong tubuh Vian ke samping sampai tubuh pria itu setengah berbaring di ranjang. Ia lalu bangkit lalu duduk di atas tubuh Vian. Pria itu memegangi pinggang Briena dan membiarkan wanitaitu memimpin, menyerbu bibirnya dalam ciuman penuh hasrat yang rasa-rasanya lebih panas daripada yang biasa mereka lakukan. Briena tidak berbohong saat mengatakan kalau dia yang akan memimpin.

Terbukti bahwa dengan sangat percaya diri wanita itu mulai menyatukan tubuh mereka. Sedikit menghentak agar penyatuannya lebih sempurna. Vian membantu Briena dengan melakukan gerakan berlawanan arah. Gairah semakin menggebu-nggebu, peluh semakin menetes membasahi tubuh polos mereka. Sampai akhirnya Briena klimaks dan terjatuh di dada bidang Vian.

Mereka melakukannya sekali lagi, kali ini Vian yang berada di atas Briena karena tenaga wanita itu sudah hampir habis. Vian terus menggerak-nggeraknya pinggulnya, semakin cepat seiring dengan gairahnya yang memuncah. Sampai akhirnya mereka klimaks untuk yang ke tiga kalinya.

"Ahhh." Briena melenguh panjang saat mencapai klimaks untuk yang kesekian kalinya. Wanita itu meremas sprei dan juga pundak Vian saat gelombang kenikmatan datang menghampirinya. Vian mencium bibir Briena yang sudah bengkak demi mengurangi ledakkan gairah saat mereka menyatu.

"Hhhhhh." Nafas mereka yang memburu bercampur jadi satu.

Kedua tubuh tanpa busana itu penuh dengan keringat dan juga cairan kenikmatan. Vian menjatuhkan tubuhnya di samping Briena. Tenaga mereka sudah terkuras habis setelah sebelumnya bertengkar lalu berakhir dengan penyatuan di ranjang.

"Tidurlah," bisik Vian mencium pelipis Briena.

Briena hanya berdehem tanpa membuka kedua matanya yang tertutup rapat. Tenaganya sudah terkuras habis setelah bermain beberapa ronde dengan Vian.

Vian sendiri juga menutup kedua matanya bersiap tidur. Ia menarik selimut ke atas untuk menutupi tubuh polos mereka. Waktu menujukan pukul 3 dini hari saat mereka menyelesaikan 'main ranjangnya'.

あなたも好きかも

Pewaris yang Sudah Bercerai Akan Menikah Lagi!

``` Walaupun hanya perkawinan semata-mata demi kenyamanan, Amelie Ashford adalah istri yang sempurna dalam segala aspek. Dia cerdas, patuh, dan dihormati. Dia baik terhadap semua orang dan berbakti kepada suaminya. Dan dia sangat puas untuk menghabiskan sisa hidupnya seperti itu, walaupun dia terus-menerus didesak untuk hamil. Sampai suatu saat suaminya masuk ke rumah mereka dengan membawa selir di sisinya dan akhirnya menuntut perceraian. "Baiklah," kata Amelie dengan tenang, "Saya akan menceraikan Anda." Mata Richard berbinar ketika ia mendengar istrinya mengucapkan kata-kata ini. Namun, kejutan baginya, dia belum selesai. "Tapi jangan heran ketika Anda mendapatkan undangan ke pernikahan saya berikutnya." Untuk kejutan semua orang, Amelie memang menikah lagi, dan dengan pria yang lebih muda dan, ternyata, lebih kaya! Dan dia memastikan bahwa mantan suaminya menyadari apa artinya kehilangan dukungan dari wanita seperti dirinya. _____ "Saya dibesarkan untuk menjadi istri kelas atas yang sempurna, terlatih untuk unggul dan tetap waspada. Yang saya tahu hanyalah bagaimana memalsukan senyum, membaca, dan bekerja keras untuk memastikan tak ada yang berani merendahkan keluarga saya. Tetapi pada akhirnya, itulah yang membuat saya menjemukan dan membosankan. Jadi ketika suami saya memutuskan untuk menceraikan saya, mengapa Liam malah jatuh cinta dengan saya? Penting: FL bukan Mary Sue. Perceraian terjadi di bagian kedua novel jadi hati-hati dengan tekanan darah Anda. ```

yoojee · 都市
レビュー数が足りません
212 Chs

Lolos dari Mantan, Diculik oleh Saingannya

Selama tiga tahun terakhir, Ariana Ari Harlow telah memberikan segalanya untuk suaminya. Mereka menikah karena saudara perempuannya memilih untuk lari pada malam pernikahan, karena ia percaya rumor bahwa Nelson Corporation bangkrut. Ari mencintai Noah sejak usia 16 tahun, ia pikir ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, dia tidak tahu bahwa saudara perempuannya telah menggali perangkap untuknya, dan ini bukan awal kehidupan baru, melainkan neraka baru baginya. Ia terpaksa menghentikan pendidikannya sebagai dokter karena Nyonya Nelson yang terhormat tidak bisa memiliki tangannya tertutupi darah. Ari menyetujuinya. Untuk Noah, ia menjadi istri yang sempurna yang merawat mertua dan suaminya. Namun, yang menanti dia tidak lain hanyalah penghinaan, suaminya malu padanya dan ibu mertuanya berpikir bahwa saudara perempuannya, Ariel, lebih cocok untuk anaknya. Namun, Ari bertahan. Dia berpikir suatu hari dia akan dapat menghangatkan hati suaminya. Namun dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya! Patah hati, Ariana memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, tapi entah bagaimana dia malah terlibat dengan Nicolai. Musuh dan saingan suaminya. Mereka tidak ditakdirkan untuk bersama. Namun Nicolai tampaknya tidak peduli dengan rintangan yang menumpuk di hadapan mereka. Bahkan, dia bertekad untuk masuk ke dalam kehidupan Ari dan membakarnya. Dalam keadaan mabuk, suatu kali dia memegang lehernya mendekat ke dinding pub kumuh, “Kau boleh menyangkal sebanyak yang kau mau, putri, tapi kau menginginkanku.” Matanya melirik dada Ari yang naik turun dan matanya semakin gelap, merahnya tampak tak terkendali, posesif seolah dia ingin mencabik jiwa dari tubuhnya dan menyematkannya ke dalamnya sendiri. “Taruhan jika kupandang, kamu akan basah untukku.” Panas membara di pipi Ariana saat dia mendengus, “Diam.” “Buat aku,” kata Nicolai saat dia menumbukkan bibirnya di bibirnya. Ciumannya membakar jiwa Ariana, dan kehangatannya menyengat kulitnya setiap kali mereka bersentuhan. Ia berpikir bahwa kesalahan terbesarnya adalah terlibat dengan Nicolai. Namun, Ari segera menyadari dengan cara yang sulit, Secara harfiah, diinginkan oleh mimpi buruk seindah itu jauh lebih buruk daripada sebuah kesalahan. Dan situasi menjadi rumit ketika suaminya menemukan kebenaran tentang segalanya. “Temak hatiku, Ari,” kata Noah saat dia menempatkan moncong pistol di mana hatinya berada. “Karena hidup tanpa kamu adalah hidup yang tidak kuinginkan, jadi tembaklah aku atau kembalilah. Aku memohon padamu.” Sekarang Nicolai telah memberinya pilihan, akankah Ari jatuh cinta dengan dia dan melompat ke dalam kehidupan yang penuh dengan bahaya? Atau akankah dia kembali ke suaminya, Noah, yang telah ia cintai sejak ia berumur 16 tahun? Dan akankah Ariana menghindari bahaya yang mengintai dalam kegelapan, menunggu dia untuk melakukan kesalahan dan kehilangan segala sesuatu yang berharga baginya? Akankah dia menemukan kunci dari semua rahasia yang mengikat dirinya dengan Noah dan Nicolai serta takdirnya yang rumit? ******* Potongan: “Ini semua tentang uang, bukan? Ambil itu dan hilang,” Dia berteriak sambil melemparkan kartu hitam ke wajah Ariana. Ariana tidak percaya dengan telinganya ketika dia mendengar suaminya atau calon mantan suaminya menghina dia seperti ini. Tiga tahun. Ariana Harlow memberikan Noah Nelson, tiga tahun dan namun ketika dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya yang lebih tua, Ariel—— ini yang dia katakan kepadanya. “Saya akan menceraikanmu,” Ari menyatakan dan pergi. Dia pergi tanpa sepeser pun tetapi Ari tersandung ke Nicolai. Musuh dan saingan suaminya, pangeran Mafia kota Lonest, bajingan terkenal karena kecenderungan kekerasannya. Pertemuan malang itu meletakkan dia di jalur Nicolai, dan begitu saja dia menatapnya. Pertama kali mereka bertemu, Nicolai memintanya untuk mengundangnya makan malam. Kedua kali mereka bertemu, dia memberinya sejuta dolar. Ketiga kali mereka bertemu, dia menyatakan, “Kamu akan terlihat bagus di pelukanku, bagaimana menurutmu putri?” ********

fairytail72 · 都市
レビュー数が足りません
322 Chs
目次
1 :Kebetulan yang Tau Kapan Usai
2 :Nothing
3 :Tidak Penting