36.

A Road, Jakarta .

12.10 PM

Tidak ada yang bisa menghentikan Kalan saat ini. Macetnya jalanan Jakarta pada jam makan siang seperti ini tidak pria itu hiraukan. Ia berkali-kali menerobos lampu merah, memotong, serta menyalip laju mobil yang menghalangi dan juga nyaris berkali-kali menabrak pejalan kaki.

Kalan mengendarai Bugatti-nya sendiri. Ia menolak berada dalam satu mobil dengan siapapun dan berakhir mengendarai mobil balap itu seperti kuda yang kehilangan kendali di pacuan. Dia hampir tidak pernah kehilangan akal sehatnya, tapi kali ini pikirannya terlalu keruh. Dirinya sendiri tidak tahu apa yang sedang ia lakukan, pikirannya bercabang, antara Karina dan Elektra. Hanya dua hal itu yang ia tahu dari pikirannya saat ini.

Arga yang berada dalam satu mobil dengan Baja , berusaha menyamai kecepatan mobil Kalan. Mereka melaju berdampingan, diikuti dengan mobil Barga dan Jendral di belakang.