webnovel

Penjara Cinta Sang Presdir

perkotaan
Lengkap · 1.6M Dilihat
  • 392 Bab
    Konten
  • 4.9
    58 peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

[TAMAT] 21+ Harap bijak dalam membaca Vol 1* Haruna Azhar, gadis berusia tiga puluh tahun yang telah dikurung oleh seorang Presdir muda yang arogant. Saat pertama kali Haruna bertemu dengan sang Presdir, Haruna telah menyinggung perasaannya. Rupanya itu adalah awal penderitaan yang akan Haruna hadapi. Demi melindungi keluarganya, Haruna rela menjadi jaminan dan tinggal di rumah sang Presdir. Perlahan-lahan, sang Presdir mulai tertarik dan jatuh cinta. Apa Haruna bisa jatuh cinta pada Presdir? Di saat hatinya terus menerus terluka dan disakiti sang Presdir. Mungkinkah cinta dapat tumbuh di hatinya? Vol 2* vol2* Syahera telah membuka hatinya untuk Rendi. Namun, gadis itu tetap menolak ketika diajak menikah. Apa alasannya bisa diterima oleh Rendi? Di saat hubungannya dengan Rendi bermasalah, cinta pertamanya kembali hadir. Kenandra yang kehilangan ingatan, kembali dengan kenangan yang telah pulih. Ia kembali mengejar cinta Syahera. Siapa yang akan dipilih oleh Syasya untuk menjadi pendamping hidup? Simak ceritanya lengkapnya, masih di sini. Follow Instagram penulis @seka.r214 Facebook Sekar Laveina

tagar
4 tagar
Chapter 1Permulaan

HARUNA AZHAAR

Haruna Azhaar, gadis berparas cantik, memiliki tubuh langsing. Wajah oval dan mata hitam cerah, senyuman dari bibir sensualnya selalu menarik perhatian para lelaki.

Sesuai namanya, Haruna, yang berarti sesuatu yang mekar di musim semi. Putri angkat dari Kamal Dermawan dan Anggi Ashari. Haruna di adopsi saat berusia sepuluh tahun, dari sebuah panti asuhan di pinggiran kota. Tahun ini ia berusia tiga puluh tahun.

TRISTAN IZHAM PUTRA

Tristan Izham Putra, pria dingin berwajah tampan dan paling tidak suka diremehkan oleh orang lain. Putra kedua pemilik perusahaan 'IZHAM Corporation' itu sangat peduli terhadap kedisiplinan karyawannya.

Satu kali melanggar peraturan saja, maka Tristan pastikan orang itu akan menjadi pengangguran abadi. Bukan hanya dipecat dari perusahaannya, tetapi Tristan akan mengancam perusahaan manapun yang berani mempekerjakan mantan karyawannya. Di tahun ini usianya dua puluh lima tahun.

CRISTIAN IZHAM PUTRA

Cristian Izham Putra, putra pertama pemilik perusahaan 'IZHAM Corporation' sekaligus kakak kandung dari Tristan. Cris bertolak belakang dengan Tristan yang dingin, Cris pribadi yang lebih hangat dan dikenal sebagai pria yang sangat baik. Hanya saja, Cris sulit untuk jatuh cinta setelah ditinggalkan tunangannya.

Cris selalu membantu Haruna secara diam-diam, saat Tristan menindasnya. Usianya yang sebaya dengan Haruna, sehingga mereka lebih nyaman dengan saling memanggil nama.

STEVI AMANDASARI

Stevi Amandasari, wanita ambisius berparas cantik dan pribadinya sangat angkuh. Stevi adalah mantan pacar Tristan saat SMA, sekaligus calon tunangan Tristan.

Stevi menyadari Tristan mulai tertarik dengan Haruna, hingga dengan berbagai cara, Stevi selalu mengusik Haruna. Di usianya yang menginjak dua puluh lima tahun, dia sudah mengambil alih perusahaan ayahnya, perusahaan ketiga terbesar di Asia. Urutan kedua disandang oleh 'IZHAM Corporation'

VIVI INDRIYANI

Vivi Indriyani, saudara angkat yang sama-sama di adopsi oleh Kamal Dermawan dari panti asuhan yang sama. Vivi adalah gadis periang, energik, dan sangat manja terhadap Haruna. Usianya baru dua puluh satu tahun, saat mereka di adopsi, usia mereka terpaut sembilan tahun. Saat itu Haruna berusia sepuluh tahun dan Vivi berusia satu tahun.

Kehidupan Vivi di keluarga Dermawan seperti seorang putri dan sangat dimanja oleh orang tua angkat dan kakak angkatnya, Haruna.

***

Pagi yang cerah di hari senin. Suasana sibuk di rumah Kamal Dermawan begitu terasa. Ya, karena mereka adalah keluarga sederhana yang harus bekerja banting tulang, hanya demi menyambung hidup.

Kamal Dermawan dan Anggi Ashari, mereka tidak bisa mempunyai anak karena Anggi dinyatakan mandul. Kamal begitu mencintai Anggi, sehingga ia sama sekali tidak mempedulikan hal itu. Demi melengkapi keluarga kecilnya, mereka mengadopsi dua anak perempuan. Kamal sengaja tidak merubah dan mengganti nama mereka, agar jika suatu saat orang tua kedua anak itu mencarinya, mereka mudah menemukannya.

Saat Kamal mengadopsinya, kedua anak perempuan itu bernama Haruna Azhaar dan Vivi Indriyani. Haruna akan segera berulang tahun yang ke tiga puluh tahun. Vivi berusia sembilan tahun lebih muda dari Haruna, meski mereka tahu bahwa mereka hanya anak adopsi, tetapi mereka tidak pernah merasa seperti itu. Mereka terlihat bagaikan saudara kandung, karena di keluarga itu dipenuhi oleh cinta dan kasih sayang.

"Haruna, Vivi, ayo sarapan!" panggil Anggi pada kedua anak angkatnya.

Dibalik selimut, Vivi menggeliat malas. Berbeda dengan Haruna, ia sudah berdandan cantik dan berpakaian rapi. Haruna bekerja di Bank swasta di Ibu Kota, ia hanya seorang teller di sana. Kehidupan sederhana mereka, membuat Haruna dan Vivi hanya mengenyam pendidikan sebatas SMA. Beruntung bagi Haruna, karena lulusan sepuluh tahun yang lalu dan masih bisa mencari pekerjaan dengan mudah.

"Vi, bangun. Ayo mandi!" Haruna menarik tangan Vivi supaya bangun, adik angkatnya yang manja dan suka sekali tidur.

"Kakak, Vie masih ngantuk. Lagipula Vie kan baru dipecat, jadi Vie tidak pergi bekerja. Kakak sarapan saja duluan," ucap Vivi dengan mata setengah terbuka, ia menjatuhkan tubuhnya kembali ke ranjang.

Plakk.

"Bangun, dasar pemalas!" Haruna menepuk panggul Vivi.

"Aw, Kakak! Kenapa memukul pinggulku? Nanti kalau pinggulku ini bertambah seksi, terus banyak yang naksir gimana? Kakak bisa tambah susah dapat jodoh, jika aku menikah lebih dulu!" ucap Vivi dengan gaya imut yang dibuat-buat.

"Ya, ya, ya, sekarang bangun dan mandi saja dulu. Kalau tidak kak Ikhsan kamu di bawah itu, bakal jatuh cinta sama Kakak yang sudah cantik dan segar ini," balas Haruna.

"Hah, ada Kak Ikhsan? Kenapa Kakak tidak bilang dari tadi?" Vivi segera beranjak turun dari ranjang dan berlari ke kamar mandi.

Haruna tersenyum geli melihat tingkah Vivi. Sebenarnya Haruna hanya berbohong soal Ikhsan. Ikhsan Ramadhan, pria berusia dua puluh tiga tahun, tinggal di sebelah rumah Kamal seorang diri. Dia bekerja sebagai satpam di sebuah Mall terbesar di Ibu Kota. Dia adalah pria yang ditaksir oleh Vivi, tetapi Ikhsan hanya menganggap Vivi sebagai teman.

" Dibangunin susah sekali, saat mendengar nama Ikhsan saja langsung lari terbirit-birit, haha," ucap Haruna sambil merapikan roknya. Ia sebenarnya tidak suka rok pendek ketat yang dipakainya, tetapi itu adalah seragam Bank tempat ia bekerja. Rok abu-abu itu benar-benar membuat pinggul Haruna terlihat seksi, dan Haruna merasa sangat risih ketika berjalan. Pinggulnya yang bergerak saat berjalan itu, bisa membuat lelaki berpikiran liar.

Setelah merasa sudah rapi, Haruna keluar dari kamarnya dan menghampiri Anggi di dapur.

"Selamat pagi, Ma," sapa Haruna.

"Selamat pagi, Sayang. Vivi mana?" Anggi menatap ke belakang Haruna, karena biasanya Vivi selalu berjalan di belakang Haruna.

"Masih di kamar, Ma," ucap Haruna.

"Selamat pagi, Haruna. Selamat pagi, Ma." Kamal menyapa Haruna dan Anggi, lalu duduk dan menunggu Vivi.

"Pagi, Pa," jawab Haruna.

"Selamat pagi, Papa. Hari ini kedai tutup kan?" Anggi duduk di depan Haruna.

"Ya," jawab Kamal tersenyum.

"Lho, Pa, kenapa tutup?" Haruna belum tahu kenapa Kamal harus menutup kedai makan mereka. Meski hanya kedai makan sederhana, tetapi makanan di kedai itu sangat cocok dengan lidah anak-anak muda jaman sekarang yang suka sesuatu serba pedas. Kedai itu selalu ramai, dari pagi sampai malam hari.

"Bibi Mila meninggal dunia, kamu tahu kan, Sayang." Kamal mengingatkan.

"Oh, ya ampun, Haruna lupa. Kalau begitu Haruna akan mampir melayat kesana sebentar sebelum bekerja."

"Selamat pagi, semua," ucap Vivi yang sudah selesai mandi dan berdandan.

"Bintang utama kita sudah hadir, ayo duduk dan sarapan." Anggi menyendokkan nasi goreng untuk Kamal, lalu Vivi, baru untuk Haruna dan dirinya sendiri. Mereka selalu mewajibkan untuk makan pagi bersama, karena hanya di waktu pagi saja mereka berkumpul. Sore hari biasanya hanya Haruna dan Anggi saja yang di rumah, sebelum Vivi di pecat dari minimarket, tempat ia bekerja sebelumnya.

Mereka sarapan dalam diam, karena menurut Kamal jika makan sambil berbicara itu tidak baik. Karenanya mereka selalu membicarakan sesuatu sebelum makan, saat makan nanti tidak ada lagi yang bicara.

Keluarga bahagia mereka selama ini, selalu membuat iri para tetangga. Bukan iri yang negatif, tetapi mereka iri dengan keharmonisan, ketentraman, kerukunan mereka. Selama ini, tidak ada satu orang tetangga pun yang pernah mendengar keributan di rumah itu.

Mereka tidak tahu, jika badai akan segera datang. Memporak porandakan keluarga harmonis mereka.

Anda Mungkin Juga Menyukai

Ketika Cinta Menemukan Tuannya

"Aku Mencintainya, walaupun aku tahu kalau itu berbahaya! " ............... Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita asal Indonesia yang memiliki pengalaman buruk akan cinta. Calon suaminya terpaksa harus menikahi sepupunya disaat undangan pernikahannya sudah tersebar. Ditengah ke malangan nya itu, ia melarikan diri ke Korea Selatan. Di Hari pertamanya ia malah bertemu dengan Kim Lion yang merupakan lelaki kejam yang berkuasa di Seoul. Kim Lion menjalankan perusahaan milik keluarganya sebagai CEO di KI Grup yang merupakan salah satu perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. Sayangnya, Kim Liom adalah lelaki sombong yang menganggap dirinya paling sempurna sehingga tidak ada wanita yang pantas untuk menjadi pendampingnya. Suatu hari Kim Lion bertemu dengan gadis yang aneh dan terlihat sangat biasa. Gadis itu adalah satu-satunya wanita yang membenci Kim Lion karena selalu mengusik hidupnya yang tenang, dia adalah Nana perempuan mungil asal Indonesia yang tidak cantik dan tidak juga jelek. Semenjak bertemu dengan Nana, Lion pun merasa resah dan tidak tenang karena ia selalu memikirkan Nana seperti orang gila. Kim Lion menggunakan segala cara agar Nana menjadi miliknya sehingga pada suatu hari, Nana terpaksa menjadi pelayannya. Kim Lion tahu kalau dia jatuh cinta sama Nana, namun dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. .......................................................................... "Dasar Iblis, apa yang kamu inginkan dariku?". Nana melotot ketika melihat Kim Lion memblokir tubuhnya di dinding kamar mewah itu. "Kenapa kamu selalu menolakku?". Wajah Lion semakin mendekat sehingga Nana merasa Frustasi. "Kenapa aku harus menerima Iblis sepertimu?". Nana memberanikan diri menantang tatapan jahat Kim Lion. "Karena Aku adalah Kim Lion. Lelaki tampan dan kaya raya yang dipuji oleh semua wanita. Jika kamu bersamaku, maka aku pastikan akan membuatmu menjadi wanita paling beruntung. Bagaimana?". Jawab Kim Lion sambil tersenyum licik. ......................................................................... Bagaimana dengan Nana? Akankah Dia mau hidup bersama lelaki kasar dan sombong seperti Kim Lion? Atau, dia memilih lelaki lain yang merupakan musuh sekaligus sahabat Kim Lion yang super baik dan tampan?. Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini. Kalau Kalian suka, jangan lupa dukung novel ini dengan memberi Power Stone sebanyak-banyaknya. Dan tulis pendapat kalian di kolom review dan komentar agar saya bisa memperbaiki yang salah. Satu Power Stone dan Komentar atau Review dari kalian adalah penyemangat saya untuk menulis. Happy Reading! Instagram. @azzahra_tina mampir Juga di Karyaku yang Lain. 1.Istri Kecil Tuan Ju 2. Pelengkap Hidupku. 3. Flower Of Evil

Tinaagustiana · perkotaan
4.9
1120 Chs

Setelah Meninggalkan CEO, Dia Mengejutkan Dunia

``` Mo Rao lahir di keluarga dokter militer. Orang tuanya telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nenek Fu Ying, sehingga yang terakhir memaksa Fu Ying untuk menerima Mo Rao sebagai istrinya. Mo Rao selalu tahu bahwa Fu Ying memiliki gadis pujaan bernama Qu Ru. Gadis ini gagal menikah dengan Fu Ying sebagaimana keinginannya karena nenek Fu Ying menghalanginya. Setelah menikah, Fu Ying sangat memperhatikan Mo Rao. Mereka bahkan sangat cocok terutama di atas ranjang. Fu Ying selalu menemukan dirinya tenggelam dalam kelembutan Mo Rao. Hingga suatu hari, Fu Ying berkata, “Qu Ru telah kembali. Mari kita bercerai. Aku akan mentransfer properti yang telah aku janjikan kepadamu atas namamu.” Mo Rao berkata, “Bisakah kita tidak bercerai? Bagaimana jika... aku hamil...?” Fu Ying menjawab tanpa hati, “Aborsi saja! Aku tidak ingin ada lagi hambatan antara aku dengan Qu Ru. Lagipula, Qu Ru memiliki leukemia, dan sumsum tulangmu secara kebetulan cocok dengan dia. Jika kamu bersedia mendonasikanmu, aku bisa menjanjikanmu apa saja.” Mo Rao berkata, “Bagaimana jika syaratku adalah kita tidak bercerai?” Mata Fu Ying berubah dingin. “Mo Rao, jangan terlalu serakah. Bahkan jika aku menjanjikanmu demi Qu Ru, kamu tahu sendiri aku tidak mencintaimu.” Kata-kata ‘aku tidak mencintaimu’ menusuk hati Mo Rao seperti sebilah pisau. Senyumnya tiba-tiba menjadi terpelintir dan dia bukan lagi wanita penurut seperti dulu. “Fu Ying, ini pertama kalinya kamu membuatku muak. Kamu menyebutku serakah, tapi bukankah kamu sama? Kamu ingin aku menceraikanmu agar kamu bisa bersama dengan Qu Ru? Baik, aku setuju dengan itu. Tapi kamu bahkan bermimpi kalau aku akan menyelamatkannya? Jangan lupa, tidak ada yang namanya mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup, sama seperti antara kamu dan aku.” Kemudian Mo Rao pergi. Fu Ying benar-benar merasa sesak, dan perasaan ini membuatnya gila. Ketika Mo Rao muncul sekali lagi, dia telah menjadi bintang yang menyilaukan. Ketika dia muncul di hadapan Fu Ying, bergandengan tangan dengan kekasih barunya, Fu Ying tidak peduli lagi dan berkata, “Sayang, bukankah kamu bilang kamu hanya akan mencintaiku?” Mo Rao tersenyum samar. “Maaf, mantan suami. Aku salah dulu. Kamu hanya pengganti. Aku sebenarnya mencintai orang lain.” ```

Mountain Springs · perkotaan
Peringkat tidak cukup
366 Chs
Indeks
Jilid 1
Jilid 2 :Kisah Syahera