Hidup selalu tidak bisa ditebak. Hubungan cinta yang selama ini tidak pernah bermasalah, kini harus kandas begitu saja. Selain memutuskan pertunangan, Jihan juga memecat Aris dari perusahaannya.
Laki-laki berkulit sawo matang itu hanya bisa mengikuti semua keinginan Jihan tanpa tahu apa kesalahannya. Ia merasa telah banyak mengorbankan waktunya untuk menunggu gadis itu siap menikah dengannya. Namun, bukan hal manis yang ia raih dari penantian itu, tapi kesunyian, penolakan, bahkan pemutusan hubungan sepihak.
Sejak terakhir kali bertemu di rumah sakit, Aris tidak pernah lagi bertemu dengan wanita itu. Gadis yang dicintai sejak sekolah SMA, tiba-tiba membencinya. Jihan enggan untuk menemui laki-laki itu, meski Aris telah berkali-kali datang ke rumahnya.
"Jihan, apa tidak sebaiknya … kamu berikan kesempatan pada Aris. Setiap hari, dia datang ke sini. Mama kasihan padanya," bujuk Yuka di dalam kamar Jihan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com