webnovel

Jebakan Ananda

Haruna masih marah pada Tristan karena menghina Kiara. Sampai beberapa hari, ia selalu pergi pagi-pagi dan pulang saat Tristan sudah pergi. Biasanya ada sang istri yang merapikan dasinya sebelum berangkat kerja, tapi beberapa hari ini ia merapikannya sendiri. 

"Pa, tidak minta maaf sama Mama?" tanya Syahera hati-hati.

"Papa ingin minta maaf, tapi Mama kamu terus menghindari Papa. Kalau malam hari, Papa tidak tahu Mama ada dimana. Terus, Papa harus bagaimana?" tanya Tristan dengan lesu.

"Kalau malam, Mama ada di kamar Syasya. Tapi, ya gitu. Mama nyuruh Syasya jangan bilang sama Papa," jawab Syahera.

"Raja berangkat duluan," pamit Raja. 

Raja menaiki motor kesayangannya. Menyusuri jalanan dengan santai. Hari ini, dia sengaja datang terlambat karena merindukan Ratu. Hanya dengan cara itu dia bisa bertemu dengan Ratu, walaupun sebenarnya Raja selalu mengawasinya dari kejauhan. 

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya