webnovel

Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

Geschichte
Abgeschlossen · 503.7K Ansichten
  • 360 Kaps
    Inhalt
  • 4.8
    13 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Di malam hari- "Batalkan pertunanganmu dengan kakak tiriku dan nikahi aku," ucap Senja dengan berani. Xiao Tianyao melihat gadis kecil di depannya dengan tawa di matanya. "Tapi, kenapa aku harus menikahimu?" Senja kemudian memiringkan kepalanya ke sisi lain sambil menyeringai dengan genit. "Karena aku pintar dan cantik. Dan yang lebih penting lagi, aku tahu bagaimana caranya untuk menemukan Gong Xu." "Kenapa kamu pikir aku peduli pada pria bernama Gong Xu ini?" dia bertanya dengan suara yang dingin. "Tentu saja kamu peduli! Dia adalah orang yang membunuh isterimu." Xiao Tianyao melotot ke arah Senja dengan tatapannya yang tajam. Bibirnya yang tipis terkatup rapat sebelum akhirnya dia berbicara dengan suara yang rendah dan serak. "Apakah kamu sedang mengancamku?" "Aku tidak akan berani!" Senja berpura- pura ketakutan dan melanjutkan. "Kita akan menyebut hubungan ini dengan 'hubungan yang bermanfaat'." *** Dia adalah seorang yang licik dan pencuri profesional yang sombong dari era modern. Bersama dengan ketiga saudara laki- lakinya, dia mencuri apapun sesuai perintah. Namun, Senja di kirim kembali ke zaman kuno oleh seorang wanita tua untuk menemukan seseorang bernama Yun. Hanya dengan menemukan Yun, Senja dapat kembali ke era asalnya. Tapi, ketika dia sampai disana, tentara- tentara dari kerajaan mengatakan bahwa dia adalah anak perempuan dari sebuah Klan mata- mata terpandang yang telah diculik bertahun- tahun lalu. 'Bagaimana mungkin??' Senja sangat yakin kalau dia tidak menempati raga milik orang lain, jadi bagaimana dia bisa menjadi seorang gadis terpandang yang pintar dengan sopan santun yang luar biasa dan memiliki aura seorang nobelis? yang mana gadis tersebut juga merupakan orang yang telah menyelamatkan satu kerajaan? 'Hmmm...' Pura- pura amnesia saja kalau begitu... hee... hee... Jadi, Senja akan berpura- pura kehilangan ingatan. Namun, dapatkah dia menjaga reputasi gadis nobelis itu? Sementara kepribadian mereka sangatlah jauh berbeda! Lalu ada juga kakek yang sangat protektif kepadanya yang tidak mengizinkan dia keluar sama sekali dari Manor dengan rasa takut kalau Senja akan diculik kembali. GRR...... lalu bagaimana Senja bisa mulai mencari pria bernama Yun ini kalau dia tidak bisa keluar!? Hanya ada satu cara! Senja harus menikahi Komandan militer atau lebih dikenal sebagai pangeran kedua, Xiao Tianyao! Aaarrggghhh!..... tapi, dia adalah tunangan dari kakak tirinya yang jahat!!! L.U.A.R B.I.A.S.A! Segalanya berjalan tidak sesuai rencana! *** Update setiap hari pkl. 16.00 wib *** Meet me on instagram: JIKAN_YO_TOMARE

Tags
5 tags
Chapter 1SENJA

Saat matahari bersinar di wajah seorang gadis, gadis tersebut sedikit mengerutkan wajahnya ke cahaya terang menyilaukan yang mengaburkan penglihatannya.

Rambut panjang sebatas pinggangnya yang berwarna kecoklatan bergerak mengikuti pergerakannya saat dia berlari tanpa susah payah di pinggir atap gedung setinggi dua puluh lantai.

Gadis ini mengenakan baju ketat berwarna putih yang menunjukkan seluruh lekuk tubuhnya yang seksi dan cantik.

Dia kemudian melepaskan topi baseball nya dan mengipas wajahnya yang terasa terbakar sambil menggerutu karena cahaya matahari yang membutakan matanya.

Setelah matanya mulai terbiasa akan cahaya tersebut, dia mengikat rambutnya hingga membentuk ekor kuda di atas kepalanya.

"Kak, aku sudah disini." Gadis itu berkata dengan nada kesal kepada kakak pertamanya melalui alat komunikasi.

"Dimengerti!" jawab Lee di ujung lain alat komunikasi tersebut. "Apakah semuanya sudah selesai?"

"Yeah."

"Sudah di cek lagi?"

"Sudah. Berkali- kali."

"Apakah kamu…"

Tapi sebelum Lee dapat menyelesaikan pertanyaannya, Senja yang sudah kesal mulai menggerutu.

"Kakakku tersayang, ini bukan pertama kalinya aku melakukan hal ini. Jadi tolong kamu berhenti terlalu khawatir, kakakku tersayang yang paling tampan!"

"Ini merupakan kesembilan kalinya kamu melakukan ini." dia menjawab dengan singkat.

"Dengan kata lain… Aku. Adalah. Seorang. Ahli." Senja mendeklarasikan dirinya dengan bangga.

"Kalau begitu, kamu bisa bilang kita bertiga ini adalah orang- orang yang paling ahli!" Sian tertawa kecil saat dia menyela pembicaraan mereka seraya duduk sendirian di pojok kantin dari sebuah rumah sakit sambil menyeruput cappuccinonya.

Senja cemberut dan memutar mata cokelat gelapnya ketika dia mendengar komentar dari kakak keduanya ini.

"Yang benar saja! Pikir lagi!"

"Hei, perhatikan kata- katamu."

"Yang mana? Di bagian saat aku mengatakan 'pikir lagi'?" dia membalas dengan kesal.

"Kamu sama sekali tidak imut." Ada suara lelah karena tidak mampu berkata apa- apa dan senyuman dalam suara Sian.

"Aku itu cantik dan bukannya imut." Senja marah sementara Sian tertawa kecil dengan geli.

"Hei, semuanya, bisa fokus sama urusan kita dulu tidak? Aku hampir saja jatuh tertidur di dalam mobil ini." Zhao berkata dengan mengantuk.

Dia duduk di dalam jeep hitam di depan sebuah rumah sakit besar, dia meletakkan kepalanya di atas kemudi mobil sambil mendengarkan keributan yang diciptakan oleh kakak keduanya dan adiknya yang paling kecil.

"Okey, keras kepala! Kamu bisa pergi sekarang." Lee berkata setelah dia mengambil alih control dari CCTV di dalam rumah sakit.

Senja kemudian mengambil mic di telinganya dan berteriak ke alat kecil tersebut. "Aku tidak keras kepala!!!"

BEEP!!!!!!!!!!!!!!

Alat itu berdengung dengan suara yang memekakkan telinga.

Lee membuang earpiece nya dengan gerutuan, Sian tersedak kopi yang sedang diminumnya sementara kepala Zhao menghantam atap mobil dalam upayanya untuk berdiri karena terkejut.

"Aku pergi sekarang!" Senja sangat marah saat ini.

Zhao kemudian mengirimkan pesan ke grup keluarga, mengatakan;

[Kepalaku mengahantam atap mobil dan ini sakit sekali… hu… hu… hu…]

Sian yang sedang mengelap kopinya yang tumpah tadi menjandi kesal saat dia membaca pesan dari Zhao. Dia mengambil ponselnya dan mulai mengetik balasannya.

[Dasar cengeng!]

Lee: [Setuju!]

Zhao yang membaca balasan tersebut mendecakkan lidahnya dengan kesal. Dasar mereka berdua pembuli!

*

*

*

Sementara itu, Senja sedang berdiri di pinggir gedung.

Gadis itu mengikatkan salah satu ujung tali ke sekeliling pinggangnya dan ujung lainnya ke tiang besar di sebelahnya. Dia menarik tali tersebut beberapa kali untuk memastikan kalau itu sudah terikat dengan cukup kuat sebelum merambati dinding gedung ke dua lantai di bawahnya.

Tidak ada jejak ketakutan di wajahnya yang cantik, seolah dia sedang berjalan- jalan santai di taman dan bukannya merambat turun dari atap gedung setinggi dua puluh lantai.

Seperti… dia sudah melakukan ini beratus- ratus kali sebelumnya.

Das könnte Ihnen auch gefallen

I'M STOP HERE

Alex mengguyur Naura dengan air putih yang ada di tangannya. “Lo itu cuman cewek murahan yang sama sekali ngak ada harga dirinya Naura. Lo sadar ngak sih kalau lo ini cewek?” Tanya Alex yang masih berdiri tegak di hadapan Naura. “Gue sadar kok kalau gue cewek.” Balas Naura santai, sambil berusaha menahan air matanya. “Kalau lo sadar, harusnya lo punya otak buat ngak ngelakuin ini bego. Lo itu cewek murahan yang dengan sok jagoannya lo, lo berani ngejar ngejar gue. Lo pikir dong, pantes ngak seorang cewek ngejar ngejar cowok? Apalagi cewek yang modelnya kayak lo gini, pantes ngak ngejar cowok kayak gue? Mikir ngak sih lo hah?” “Oh gue sampe lupa, gue denger denger nyokap lo udah meninggal dan bokap lo nikah lagi, kasian banget sih hidup lo. Pantes lo kayak cewek ngak punya didikan. Pantes sikap lo kayak P-E-LA-C-U-R.” Ucap Alex sambil menekan kata pelacur. Plak.... Naura menampar Alex. Cukup. Hati Naura terlalu sakit saat mendengar perkataan Alex. “Lo bisa ngehina gue sepuasnya, lo bisa nyebut gue sebagai cewek murahan tapi jangan pernah bahas mengenai orang tua gue, apalagi ngomong hal hal yang ngak pantas tentang mereka. Walaupun gue suka sama lo, bukan berarti lo bisa ngomong sesuka hati lo. Gue ngak akan biarin siapapun ngomong hal yang ngak pantas tentang orang tua gue, termasuk lo Lex.” Naura menangis sesenggukan, dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan ucapanya. “Dan ya, lo bener Lex. Selamat lo bener karena bilang gue sebagai cewek murahan. Gue emang murahan, dan hari ini gue bakal janji sama lo, kalau cewek yang lo sebut dengan cewek murahan ini, ngak akan ngejar ngejar lo lagi, gue ngak akan ganggu hidup lo lagi lex. I’M STOP HERE.” Ucap Naura dan langsung berlari meninggalkan Alex. “Lo bener bener ngak punya otak ya Lex. Gue pastiin lo bakal nyesel karena udah ngelakuin ini sama Naura.” Ucap Icha lalu berlari menyusul Naura.

Mega_Sari_Purba · Geschichte
5.0
168 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1