"Ya, mereka." Xiao Tianyou mengangguk.
"Mereka berada di bawah hipnotis. Aku bisa merasakan emosi aneh yang sama dari mereka." Senja berkata dengan suara pelan, tapi cukup terdengat oleh Xiao Tianyou dan Xiao Jun.
Kedua kakak beradik itu menatap sekali lagi ke arah banyaknya remaja itu sebelum menghilang dari pandangan mereka bertiga.
Jika apa yang mereka asumsikan benar, maka apakah mereka harus melawan remaja-remaja itu di medan perang? Tidak peduli bagaimana seseorang membenarkan tindakan mereka, tapi itu tetap terdengar tidak benar untuk membunuh semua remaja itu yang berperang dalam pikiran yang tidak jernih. Itu melawan hati nurani mereka.
Masalah ini akan menjadi lebih rumit nantinya.
Xiao Jun berjalan keluar dari tempatnya bersembunyi setelah mereka semua sudah berlalu, melanjutkan berjalan ke arah tujuan mereka ke ruang guru.
Dari tempat mereka berdiri sekarang mereka bisa melihat gedung besar seperti sebuah kuil tidak jauh dari mereka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com