Ya, siapa yang tahu jika ia akan tiba-tiba menciumnya lagi. Senja tidak membenci ide itu, tapi setidaknya ia masih mau mempertahankan harga dirinya dan tidak berubah menjadi wanita yang mudah dicium.
"Duduk." Xiao Tianyou menunjuk sebuah bangku di belakang Senja dan berjalan ke sisi lain dari ruangan itu.
Senja cemberut. Ugh! Perasaan ini di antara rela dan tidak rela!
Ketika Xiao Tianyou kembali, Senja sedang mengunyah sebuah apel dengan penuh perhatian.
"Aku memakan apelmu, kuharap kau tidak keberatan." Gadis ini berkata begitu saja ketika ia melihat Xiao Tianyou kembali dengan sebuah kotak obat, lagi. "Sepertinya Sana mengutukku, aku bahkan tidak bisa melewati setengah hariku tanpa terluka." Senja menyatakan pernyataan yang ia besar-besarkan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com