Ibu Hu Feng mengangguk dan hendak membawa semua kotak itu ketika Senja menambahkan kalimatnya. "Gaun-gaun putih itu. Semuanya."
Senyum di wajah Rindy memudar dan berjalan ke arah Senja. "Aku akan membantumu untuk mengingat bagaimana kau seharusnya!" Dengan sebuah senyum miring yang mengerikan, Rindy mengangkat tangannya untuk menampar Senja.
Namun di waktu yang sama, Senja dengan cekatan melangkah mundur dan menangkap tangan Rindy. Senja dengan sengaja menancapkan kuku-kukunya yang panjang di kulit Rindy sehingga membuatnya tercakar, tapi dengan keras kepala terus menatap Senja.
Terdapat pancaran keterkejutan dari matanya, adik tirinya tidak pernah berani untuk melanggar perintahnya dan mengangkat tangan untuk melawan kepadanya ataupun ibunya, seperti gadis di hadapannya ini adalah orang yang benar-benar berbeda. Mungkin, lupa ingatannya membuatnya memiliki sifat yang berbeda.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com