Di dalam ruang kerja yang terletak di sisi utara gedung Sekte Pedang Gunung Sui, Wang Yu membuka jendela di belakang mejanya untuk membiarkan angina segar bertiup masuk ke dalam ruangannya, memberikan aroma baru ke dalam ruangan lembab itu.
Sementara hembusan angin bertiup melewati wajahnya, ia menutup matanya yang masih sehat untuk menikmati waktu sementara mata kirinya yang buta ditutupi dengan kain hitam, wajahnya terlihat pucat di bawah sinar dari bulan.
Tiba-tiba suara benturan terdengar dari belakangnya hingga membuatnya tersentak dan berwaspada, secara reflek, ia mengeluarkan pedangnya sambil dengan seketika berbalik untuk melihat musuhnya.
Namun, tidak ada apapun disana, tidak ada siapapun yang menimbulkan ancaman untuknya. Ruangan itu kembali hening seperti semula dan ia menurunkan pedang yang ada di tangannya.
Di lantai, di bawah meja dimana semua surat-surat rahasia berserakan, pecahan dari cangkir teh berserakan begitu saja.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com