webnovel

Lorex 19

ไซไฟ
Ongoing · 102K Views
  • 152 Chs
    Content
  • 5.0
    51 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Sebuah benda misterius berbentuk bola besi, menghantam halaman depan rumah. Roki Helberm datang mendekat lalu tiga serum hitam misterius keluar dari dalam bola tersebut. Tiga serum tersebut masuk ke dalam tubuhnya secara paksa. Tubuhnya mulai terbakar dan bermutasi menjadi mutan. Bola besi itu, pernahan menyatu pada tangan kanannya hingga menjadi tangan besi. Tanpa sengaja, dia terlempar ke tahun 2500 dan terdampar di sebuah kota tua penuh dengan zombie. Di sana dia bertemu dengan Profesor Xenom dalam wujud hologram. Beliau merupakan orang bertanggung jawab membuat serum dan memaksanya datang ke tahun 2500. Dalam perjalanannya, Roki bertemu dengan seorang gadis kecil bernama Angela. Dia merupakan turunan terakhir keluarga Van Helix setelah kematian kakaknya di kota itu. Kemudian mereka bertiga, bertemu dengan Ninja Cyborg di dalam sebuah gedung. Cyborg mengucap sumpah setiap kepada Roki lalu dia memberi nama Jhon Luwis. Perjalanan mereka dimulai menuju Laboratorium Bawah Tanah milik Profesor Xenom. Sesampainya di sana, Roki melakukan time travel ke tahun 2015 lalu kembali ke tahun 2500 dan memulai dari awal untuk menyusul kekuatan berperang melawan Kota Horizon.

Tags
3 tags
Chapter 1Awalan

Empat tahun Roki Helbern tinggal pinggiran Kota Devidens . Kota Devidens berada di Negara Rusia. Dia tinggal di rumah milik Satoshi. Satoshi merupakan sahabat ayahnya berasal dari Jepang. Beliau berjanji akan merawat Roki hingga lulus Universitas. Sekitar halaman belakang rumah Satoshi terdapat ladang gandum dan sayur-sayuran yang luas. Pemandangan indah di halaman belakang rumah Satoshi, membuat Roki teringat kampung halamannya. Kampung halaman Roki berada di Indonesia. Sebuah negara indah yang kaya budaya dan sumber daya alam.

Waktu menunjukkan pukul delapan pagi. Sudah saatnya bagi Roki bersiap pergi ke kampus. Sebelum berangkat, Roki memasak telur dadar sebagai menu sarapan. Selesai memasak, ia duduk di meja makan seorang diri. Namun, jika Tuan Satosi berada di rumah ia juga menyiapkan sarapan untuknya.

Roki pun duduk, lalu menyalakan televisi sambil mengunyah makanan. Berita televisi sedang gencar-gencarnya memberitakan virus Lorex 19. Wabah virus sedang menyebar ke seluruh dunia. Pemerintah setempat seharusnya menutup akses transportasi ke negeri yang sedang terjadi wabah virus. Namun pihak setempat malah mengadakan diskon berlibur besar-besaran.

Selesai menonton berita, Roki berjalan masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa selembar handuk.

Selesai mandi, dia mengenakan kaos putih bergambar serigala, kemeja kotak berwarna biru muda. Kemudian, menata rambut coklatnya dengan model Curly Fade.

Setelah itu dia mengenakan celana jins biru dongker dan sepatu coklat bertali putih. Roki pun berjalan, memasuki garasi di samping rumah lalu mengeluarkan motor milik Tuan Satosi. Kemudian, dia mengenakan helm dan melaju kendaraannya menuju kampus.

Lama diperjalanan, akhirnya dia sampai di Universitas Helten. Sebuah Universitas, memiliki luas 20 hektar. Gedung fakultas menjulang tinggi, jalanan beraspal dan taman bunga yang indah. Beberapa mahasiswa semester delapan, terlihat berlalu-lalang sekitar area kampus untuk mengerjakan tugas akhir. Mereka semua, mengenakan masker kecuali dirinya. Kemudian, aku memarkirkan motor tak jauh dari gedung perpustakaan. Selesai membaca buku, Roki pamit pada temannya untuk melakukan kerja part time di Toko Senjata. Toko itu berada di pusat keramaian kota. Banyak lelaki berkunjung hanya untuk sekedar berlatih tembak. Roki merasa, bahwa dirinya berada di zaman koboi.

Sesampainya di tempat kerja, Roki memberi hormat kepada Tuan Satoshi dengan cara sedikit membungkuk. Satoshi memiliki postur tubuh kekar, berkulit cerah dan berambut panjang yang diikat.

Tuan Satosi, berdiri sambil membersihkan sebuah senapan dengan lap dan minyak. Kemudian, beliau menyuruh Roki untuk mencuci tangan, mengenakan celemek hijau dan masker terlebih dahulu sebelum bekerja. Cuci tangan, sudah menjadi rutinitasnya di masa pandemik. Jika ia tidak mencuci tangan, biasanya beliau menegurnya dengan tutur kata yang lembut.

Setelah itu, Roki mulai melakukan pekerjaannya membersihkan toko dan melayani pembeli. Setiap kali pelanggan membeli sebuah senjata, Roki merasa takut karena dirinya merasa bisa terbunuh kapan saja. Selesai bekerja, Roki berdiri di belakang etalase tepat samping Tuan Satosi. Roki meletakkan kedua tangan, di atas etalase dengan badan sedikit membungkuk. Beliau melirik ke arahnya, lalu dia memberikanku sebotol air mineral.

"Hari yang melelahkan bukan Roki," ujarnya kepada Roki sedang menikmati seteguk air.

"Begitulah bos," balasnya sambil meletakkan botol air mineral di atas etalase.

"Sudah sampai mana skripsimu?"

"Baru selesai bab tiga," jawabnya.

"Syukurlah kalau begitu, tidak terasa sebentar lagi kamu lulus."

"Iya bos," timpal Roki.

"Sepertinya, setelah kamu lulus rumahku akan terasa sepi."

Mendengar hal itu, Roki pun merasa bersedih. Dia tak menyangka, sebentar lagi dia akan meninggalkan tempat yang sudah ia anggap rumah. Suatu saat, dia pasti akan rindu dengan suasana ladang gandung di belakang rumahnya. Lalu, ia menyampaikan rasa sedihnya meninggalkan rumah. Kemudian, beliau memberikan semangat agar Roki bisa secepat mungkin menyelesaikan skripsi.

Tak terasa hari sudah senja, Roki berlatih menembak menggunakan pistol tipe Glock Meyer 22 didampingi oleh Tuan Satosi. Kebiasaan ini, sering dilakukan ketika sepi pengunjung dan sebelum menjelang tutup. Berkali-kali ia gagal mengenai target, dengan arahan Tuan Satosi yang penuh dedikasi dan kesabaran akhirnya ia pun bisa.

Selesai berlatih Roki pun pamit untuk pulang. Sebelum meninggalkan toko, beliau memberitahunya bahwa akhir-akhir ini telah terjadi perampokan. Maka ia menyuruh pemuda itu agar menyimpan sebuah senjata di kamarnya. Sementara beliau, berencana tinggal di toko dalam beberapa minggu ke depan.

Sesampainya dirumah, Roki mengambil senapan tipe M16 di dalam lemari kamar Tuan Satosi, berikut lima amunisi yang sudah terisi. Setelah itu, dia mengunci semua pintu dan jendela. Kemudian, dia berjalan memasuki kamarnya untuk beristirahat.

Ketika hendak memejamkan mata, tiba-tiba suara ledakan terdengar jelas di halaman depan rumah. Roki berjalan mengendap-endap untuk melihat apa yang terjadi di depan. Dia melihat lubang besar yang dikelilingi oleh api kecil.

Pemuda itu berjalan mendekat, lalu ia melihat sebuah benda misterius berukuran seperti bola basket. Benda itu berwarna putih, berbentuk seperti bola, terbuat dari bahan logam, serta memiliki berbagai tombol yang aneh. Tanpa pikir panjang, ia mengambil bola tersebut dengan tangan kosong.

Tanpa sengaja, Roki menekan salah satu tombol. Tiba-tiba, bola itu terbuka lalu munculah tiga botol seukuran telunjuk berisi cairan hitam pekat. Kemudian, benda itu menyuntikan ketiga cairan hitam pada kedua lengannya. Sesuatu yang bergerak, mulai dia rasakan pada aliran darahnya. Seluruh uratnya terlihat dengan sangat jelas, tubuh Roki terasa panas, pandangan pemuda itu mulai kabur.

Benda itu, mulai merambat ke tangan kanan Roki membentuk sebuah tangan besi. Darah pun, mulai bercucuran dari kedua bola mata, seluruh daging mulai terlepas, lalu kembali seperti semula seperti halnya leagoo.

Sakit yang luar biasa, mulai ia rasakan. Asap keluar dari seluruh pori-pori tubuhnya. Tulang lehernya memanjang, kulit dan dagingnya robek. Kemudian dalam beberapa menit, lehernya kembali seperti semula. Beberapa garis hitam, seperti bekas jahitan mulai terlihat pada sekujur tubuhnya. Roki berjuang menahan rasa sakit yang dia rasakan. Roki berusaha melepas tangan besi itu, dengan tangan kirinya lalu memukul dengan sebuah batu. Sayangnya, semua itu hanyalah sia-sia.

Secara perlahan, sebuah gelembung cahaya raksasa mulai menutupi dirinya bersama dengan senapannya. Roki pun melayang, sekitar gelembung kelilingi medan elektromagnetik dan percikan listrik. Roki pun berputar-putar, dengan cepat di angkasa. Sedikit demi sedikit, akhirnya Roki tak sadarkan diri.

You May Also Like

Pulau yang Hilang

• VOLUME 1 : Laut dan Pulau • Bermula dari kekesalan pada kedua orangtuanya yang terjebak dalam kesulitan ekonomi, membuat Beno memutuskan untuk pergi memancing bersama sahabat karibnya ke lautan lepas. Dimana Indra, sahabat karibnya itu pernah mendengar di lautan tersebut ada hal yang tak biasa. Singkat cerita, mereka pergi ke tujuan. Awal mula, keadaan biasa-biasa saja. Namun, tiba-tiba gumpalan awan hitam ada di hadapan mereka. Pusaran air laut yang maha dahsyat tiba-tiba tercipta dan dengan sekejap menarik mereka masuk kedalamnya. Dunia baru tercipta disana. Membawa Beno ke tempat dimana ia tak tahu sama sekali keberadaanya. Setiap masalah dihadapannya harus dituntaskan. Dengan atau tanpa bantuan siapapun. "Aww, apa ini?" Teriak beno sembari menyingkirkan kepiting kecil yang baru saja mencubit hidung Beno. Seketika itu, Beno terbangun dari hamparan pasir putih. Ia duduk, menyandarkan diri di bawah pohon kelapa tak berbuah. Kepalanya masih terasa pusing, mungkin karena tadi terbawa arus pusaran air dahsyat itu. "Dimana aku ini?" Katanya sambil memijat lembut kepalanya. ~~~ • VOLUME 2 : Padang pasir • Berkisah tentang perjuangan seorang abnormal berupaya membebaskan dirinya dari keabnormalannya yang sudah menjeratnya selama 2 tahun. Hidup bagai robot dengan segala perintah. Dipekerjakan tanpa kenal lelah. Membuahkan banyak untung bagi para penguasa. Dilindungi seorang penjaga yang selalu memprotectnya dari segala macam kecurigaan penjaga lain saat ia kembali mengingat semua kenormalannya. Gagal-Bangkit dialaminya saat hendak meraih kembali kenormalannya. ~~~ Masih penasaran dengan kelanjutannya?? Kuy baca!

Ayunaeli · Sci-fi
4.8
103 Chs

The Smell of Hell

CERBERUZ Siapa yang tidak kenal ID ini di dunia maya, para peselancar dunia maya pasti akan merasa familier dengan namanya. Dia adalah hacker handal yang tidak pernah terendus keberadaannya bahkan oleh interpol sekalipun. Tidak ada yang tahu pasti siapa dia, bahkan banyak hacker berpengalaman yang sudah malang melintang menjelajah lautan dark web mencoba melacaknya, tapi selalu saja berakhir tanpa hasil. Sangat licin, sangat rapi. Di lain sisi, seorang pemuda bernama Alexander Vernon. Seorang professional gamer yang namanya sudah dikenal di kancah Gaming internasional, sering memenangkan kejuaraan game daring mengalahkan peserta dari seluruh dunia. Hari-harinya hanya ia habiskan di dalam kamarnya yang remang, dengan 2 unit komputer dan mata yang terpaku menatap monitor tanpa bergeser sedikit pun. Baginya rumah adalah tempat teraman, sedangkan dunia luar adalah neraka yang membuatnya harus selalu mengenakan masker khusus buatan mendiang ibunya, bukan karena sakit parah atau mysophobia, melainkan karena ia dapat mencium bau kebohongan atau emosi dari orang lain, matanya dapat menangkap warna dari kebohongan itu, warna dari emosi orang-orang yang di temuinya di jalan bahkan dimanapun. Tidak ada orang yang tidak pernah berbohong sepanjang hidupnya, bahkan bau kebohongan sekecil apapun akan terasa menyengat baginya seperti bangkai tikus di loteng rumah. Mengganggu! baginya ini adalah bau dari neraka, bau yang selalu mengepungnya sepanjang hidup. The smell of Hell! Melva Jane O'Connor, seorang detektif muda berprestasi yang membawahi departemen kekerasan dan kejahatan khusus di Vellas City Police Departemen (VCPD) sedang menghadapi suatu kasus misterius yang membuatnya harus berurusan dengan Alexander Vernon, pemuda dengan kemampuan aneh dan tidak masuk akal. Bagaimanakan takdir mereka berjalan? ikuti terus kisahnyaa.... note: cerita ini hanyalah khayalan semata, semua tokoh dan setting cerita ini adalah fiktif dan imajiner.

MORAN94 · Sci-fi
5.0
9 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Laurens_Fan7Lv10

SUPPORT

6 top fans
gift received0
  • Ai_S_SenaGifted Ice cola
  • Ai_S_SenaGifted Ice cola
  • Ai_S_SenaGifted Ice cola
  • Shi_lunaticblueGifted Ice cola
  •  Ice cola10
  • Pizza50
  • Inspiration capsule100
  • Massage chair500
  • Luxury car1000
  • Dragon2000
  • Magic castle5000
  • Spacecraft10000