Satu jam telah berlalu, zombie di luar semakin banyak berdatangan. Persediaan amunisi semakin menipis, kini enam pasukan menembak para zombie itu dengan pistol. Sementara di luar, Elisa berjuang seorang diri menghadapi zombie bertubuh setengah kalajengking. Jumlah terus bertambah, membuat Elisa semakin kesulitan. Andaikan, senjata pada tubuhnya bisa digunakan mungkin dia bisa membantai para zombie seorang diri.
Dari kejauhan, ratusan zombie berlarian mendekati lima kabin pesawat. Jika tidak dihentikan, Viona beserta para pengungsi lainnya menjadi santapan lezat bagi para zombie. Tidak ada yang bisa dia lakukan selain pasrah dengan keadaan. Sistem radar, menangkap adanya tiga puluh lima pesawat sedang mendekat. Elisa melirik ke arah atas, dia melihat tiga puluh lima pesawat tempur.
"Bantuan datang," ujar Profesor Xenom di dalam dirinya.
"Syukurlah!" seru Elisa terharu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com