webnovel

CONTRACT MARRIAGE WITH CEO

Urban
Ongoing · 18.7K Views
  • 31 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Gagalnya pernikahan William Morgan dan Liona Vinch mempertemukan pria itu dengan seorang wanita yang bernama Naera Rose, sang kupu-kupu malam. Naera Rose menolak keras untuk berhubungan dengan William dikarenakan dia baru saja patah hati. William murka dan bertekad untuk mendapatkan tubuh Naera Rose melalui banyak cara. Sialnya, mereka berdua malah terjebak dalam permainannya sendiri dan tak menemukan jalan keluar. Bahkan, William dan Naera sampai melakukan nikah kontrak akibat masalah yang menimpa keduanya. Apakah yang terjadi diantara William dan Naera sebenarnya dan mampukah mereka meloloskan diri dari jeratan tersebut?  

Chapter 1GAGAL MENIKAH

Seorang lelaki bertubuh jangkung lagi tegap melintasi lorong sebuah apartement. Sosok itu adalah William Morgan putra dari Ditcho dan Meera Morgan. Ia menyembunyikan sebuah kotak persegi merah di punggungnya. Benda itu akan ia serahkan pada wanita yang esok hari resmi menjadi istrinya. Malangnya, saat sudah sampai di depan pintu, telinganya mendengar suara erangan yang bersahut-sahutan. Ia tidak tuli, bahkan ia tahu suara apa yang ia dengar sekarang.

William merasa bersyukur ketika melihat pintu yang ternyata tidak tertutup rapat. Ia bisa melihat dengan jelas seorang dara dan adam yang tengah bermain panas di dalam sana. Rahang William sontak mengeras hingga urat-urat di pelipisnya ikut menjegul. Bodoh sekali rasanya jika William hanya diam. Dia mencampakkan kotak berisi perhiasan dan berencana untuk membuat perhitungan pada wanita itu.

Dengan cepat William langsung meraih gawainya dan merekam aktivitas sepasang insan tersebut. Buru-buru ia cabut dari apartement sambil merutuki Liona, perempuan yang sudah berani bermain api menjelang hari pernikahannya. William sangat membenci hal ini. Siapa yang menyangka jika Liona tega berbuat demikian.

Willian segera putar haluan menuju rumah. Tak ia pedulikan beberapa orang yang menyapanya dengan ramah, termasuk Meera. Lelaki berhidung mancung itu langsung masuk ke kamar.

CRANG!!!

William meninju cermin di kamarnya hingga pecah tak berbentuk. Melepas segala kesal yang bersarang di dada. Pria itu mengepalkan kedua tangan. Napasnya memburu kencang.

"Sialan kau, Liona!" makinya, lalu menjatuhkan tubuh ke atas ranjang.

Sementara itu, Meera dan beberapa orang lainnya mempertanyakan keadaan William. Sebelumnya ia terlihat ceria dan baik-baik saja.

***

Hari yang ditunggu pun akhirnya tiba. Seluruh keluarga dan tamu undangan sudah berkumpul di tempat. Mereka menampilkan raut bahagia termasuk kedua orang tua William. Anehnya, hanya putra mereka sendirilah yang kelihatan sangar. Tatapan matanya menyiratkan amarah. Hawa mencekam menyelimuti dirinya. Melihat perbedaan yang mencolok dari William, Ditcho langsung menghampiri putra tunggalnya itu.

"Ada masalah?" tanyanya tanpa basa basi.

"I'm fine, Dad,"

"Jangan berbohong!"

"Aku tak apa, sungguh."

Sayup-sayup terdengar huru hara dari depan pertanda rombongan pengantin wanita telah tiba. William menarik kedua sudut bibirnya. Sepasang kakinya melangkah dengan kokoh dan elegan.

Keluarga Morgan mengambil posisi masing-masing. Sementara William berdiri tegak menanti kehadiran Liona di hadapannya. Perempuan itu tampak anggun dengan gaun putih serta mahkota kecil yang bertengger di atas kepalanya. Kalau tidak mengingat bahwa Liona adalah seorang pengkhianat, mungkin saat ini William sudah terbius dengan keindahan serta kemolekan wajahnya.

William mengembangkan senyum palsu. Ketika Liona nyaris sampai di depannya, tiba-tiba saja William menunjuk paras Liona. Mimiknya berubah seram. Mendatangkan kembali hawa mencekam itu.

"Diam di sana!" William menginterupsi.

Seluruh yang berhadir spontan memandang William penuh tanda tanya. Beberapa dari mereka saling lempar pandang lalu berbisik-bisik.

"Aku, William Morgan membatalkan pernikahan dengan Liona Vinch." Dengan suara yang menggelegar William berseru di hadapan banyak orang.

"William, apa yang terjadi denganmu?" Netra Liona membulat kunci. Wajahnya menebal karena dilihat oleh seluruh tamu undangan.

"Hah, kau masih mempertanyakan ada apa denganku? Cih! Jangan pura-pura bodoh, sialan!" William tersulut emosi. Liona benar-benar tak merasa bersalah.

"Cepat lanjutkan acara ini dan jangan mencari masalah!" ucap Liona tak suka.

"Dasar kau perempuan tidak tahu malu!" Pekikan William membuat seluruh orang semakin bertanya-tanya.

Tanpa menunggu lama, Meera spontan mendekati putranya. Ia agak mendongak melihat wajah William yang begitu mirip dengan suaminya.

"Apa yang terjadi?" Mimik Meera khawatir.

"Aku ingin memberitahu kalian semua tentang si jalang ini," seru William.

"Katakan cepat!" Meera mulai terpancing. Ia menganggap jika William terlalu bertele-tele.

Lalu William memutar rekaman yang ia ambil kemarin dan menghubungkannya pada pengeras suara. Orang-orang hanya bisa mendengar tanpa melihat gambar.

"Kuharap kau tak akan mengingkari janjimu, Sayang. Emmmph,"

"Menikah dengan William lalu mengeruk hartanya hingga tak bersisa. Setelah itu kita akan bahagia. Aku tak lupa, kan?"

"Kupegang kata-katamu, mmmmh mhh." Suara desahan mengiringi percakapn dua manusia tersebut.

"Percaya padaku,"

Tut…

Semakin ramai orang berbisik setelah rekaman itu berhenti diputar. Suara Liona dan selingkuhannya terdengar nyaring di seantero gedung. Semuanya memandang Liona penuh kebencian. Beberapa dari mereka menyumpah serapahi wanita murahan itu.

Meera tak dapat menahan kekesalan di hatinya. Ia berjalan ke arah Liona kemudian mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

PLAK!

Sebuah tamparan keras mendarat tepat di pipi Liona.

"Wanita macam apa yang tega bermain gila dengan pria lain menjelang hari pernikahannya?!"

Liona meraba pipinya yang sudah dicap lima jari oleh Meera.

Ditcho menjemput sang istri yang sedang tenggelam di dasar emosi. Ia sama kaget dan kesalnya dengan Liona.

"Tuan Vinch, silahkan bawa putri kurang ajarmu itu pergi dari sini! Kami tidak sudi memiliki menantu pengkhianat seperti dia," seru Ditcho. Buku-buku tangannya perlahan tampak.

"Tidak bisakah kita melanjutkan pernikahan ini? Aku berjanji Liona tak akan berbuat macam-macam lagi," sangkal lelaki berambut klimis itu.

"PERGI!" Ditcho mengeluarkan baritonnya.

"William, maafkan aku. Aku ingin pernikahan ini dilanjutkan." Dengan tak malunya, Liona memeluk tubuh William.

William segera mendorong Liona sampai membuat wanita itu terhuyung ke belakang dan ditangkap oleh Vinch. Ada rasa kekhawatiran tersendiri saat mengetahui bahwa rencananya terbongkar.

William berlari menuju mobil dan membawa benda beroda empat itu melesat jauh. Tak peduli dengan tamu undangan serta kedua orang tuanya. William hanya ingin menenangkan diri sekarang.

Mobil William membelah jalanan kota Jakarta. Tak lupa ia menghubungi teman lamanya yang juga tinggal di sini.

"Ada apa?" Suara berat menyapa.

"Aku ingin menemuimu sekarang,"

"Datanglah ke club,"

"Tunggu aku di sana!"

William memutuskan panggilan dan kembali fokus ke jalanan. Jika tidak memikirkan kedua orang tuanya, pasti ia sudah menabrak apa saja yang saat ini ada di hadapan. Tidak peduli jika nyawanya sendiri yang akan menjadi taruhan. William ingin enyah dari muka bumi ini agar tidak merasakan sakitnya terkhianati.

William langsung beranjak ke ruangan yang di dalamnya sudah terdapat banyak alkohol dan beberapa wanita penghibur. Namun, ia sama sekali tak menghiraukan mereka. Baginya, jalang-jalang itu hanyalah gerombolan kambing yang terkena busung lapar. Tidak menggoda.

"Singkirkan mereka dari pandanganku, Robert." William berbicara pada seseorang yang diteleponnya tadi.

Robert segera manut. Ia memerintahkan perempuan-perempuan itu untuk enyah dari tempat. Setelahnya, Robert mengambil posisi duduk tepat di sebelah William.

"Seluruh penghuni kota Jakarta bahkan Negara ini sudah tahu bahwa William Morgan batal menikah karena dikhianati oleh Liona Vinch." Ucapan Robert membuat telinga lawan bicaranya jadi panas.

"Jangan membahas jalang sialan itu!"

"Wow, Willian. Bukankah ini karma karena kau juga sering bermain jalang?" Robert tegelak puas.

"Jangan mengungkit-ungkit masa lalu,"

"Baiklah. Lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Aku ingin membalaskan dendamku pada Liona brengsek!"

"Kau bisa membalasnya dengan melakukan hal yang sama. Kau tahu? Aku memiliki kenalan wanita pemain handal. Kau bisa menikmatinya sampai puas. Bonusnya, dia masih virgin." Robert mendekatkan bibirnya ke telinga William.

"Cepat panggil dia sekarang!" William menyilangkan kedua tangan. Ia sudah tidak sabar ingin menyalurkan hasratnya melalui wanita itu.

***

Bersambung

You May Also Like

Clara (Wanita Simpanan)

PERINGATAN! Novel ini terdapat konten dewasa dan sedikit kekerasan. Harap bijaklah memilih bacaan. Novel ini tidak diperuntukan bagi usia -20 tahun. Terbisa hidup mewah, membuat Clara terbiasa melihat segala sesuatunya dari sisi uang. Baginya, tak ada kecantikan tanpa uang, tak ada kebahagiaan tanpa uang, bahkan tak ada kehidupan tanpa uang. Bahkan dirinya rela menjadi wanita simpanan dari pria kaya raya hanya demi menunjang kehidupan mewahnya. Tugasnya hanya cukup menghangatkan ranjang pria itu ketika pria itu datang menemuinya. Sedangkan dirinya bebas memakai uang pria itu kapanpun dia menginginkannya. Bahkan semua fasilitas mewah pun dia dapatkan dari pria itu. CLARA (WANITA SIMPANAN) SEASON II. Dipertemukan kembali di sebuah pesta setelah bertahun-tahun tak bertemu, membuat Bram dan Clara mengalami masalah yang akhirnya membongkar status hubungan keduanya yang selama bertahun-tahun tak pernah terendus oleh siapapun. Lantas, mungkinkah keduanya dapat bersatu kembali, memulai kisah baru yang tak lagi membuat keduanya tersakiti? CLARA (WANITA SIMPANAN) SEASON III Kehidupan terus berlalu, anak-anak Clara dan Bram pun sudah tumbuh dewasa. Di mana salah satunya sudah ada yang menikah, yaitu Gabriela Anastasya Sasongko (Cerita Briel ada di novel Crazy Wife Vs Cold Husband masih di Webnovel) Tepat beberapa tahun setelah Gabriela menikah. Dua pemuda tampan yang saat ini mengambil alih memimpin perusahaan Abraham Sasongko yang tak lain adalah Antonio Sasongko dan Leonardo Sasongko yang mana mereka adalah putra dari Abraham Sasongko dan Clara Wibisono. Mereka awalnya menjalani kehidupan mereka dengan normal. Namun, seiring berjalannya waktu, keduanya mulai diterpa masalah yang mana melibatkan hati. Pria pun memiliki hati, bukan? Ada saatnya mereka tak hanya memakai logikanya saja. Antonio, harus menerima kenyataan ketika kekasihnya memilih pergi mengejar impiannya dan meninggalkan Antonio di tengah cinta Antonio yang begitu melekat terhadap wanita itu. Lantas, akankah Antonio kembali menerima wanita itu, setelah wanita itu kembali? Sementara itu, masalah pun tak luput menghampiri Leonardo, di saat masalah menghampiri sang kakak, Antonio. Dirinya pun dihadapkan dengan masalah yang tak kalah rumit. "Are you serious?" pekik Leonardo ketika dirinya melihat sebuah benda pipih di tangannya yang diberikan oleh seorang wanita yang berpenampilan begitu sederhana. Bahkan jauh dari kriteria wanita yang Leonardo sukai selama ini, di mana Leonardo menyukai wanita yang cantik serta berpenampilan seksi. Melihat benda pipih bergaris merah berjumlah dua garis tersebut, membuat Leonardo merasa syok. Bagaimana bisa dirinya begitu ceroboh sehingga membuat seorang wanita mengandung benihnya? Lantas, apa yang akan terjadi setelah itu? Mungkinkah Leonardo akan mempertanggung jawabkan perbuatanya? Bagaimana jadinya, jika Bram dan Clara mengetahui masalah yang menimpa putra bungsunya tersebut? Note: Untuk Clara (Wanita Simpanan) Season III ini. Hanya akan fokus pada Antonio dan Leonardo. Briel nggak akan muncul di season III ini, ya. Dia punya cerita khusus di Novel Crazy Wife Vs Cold Husband. Follow media sosialku; IG: @dania_zulkarnaen FB: Mahdania

Mahdania · Urban
5.0
455 Chs

Setelah Bercerai, Keluarga Besar yang Berkuasa Menyambutnya Kembali ke Rumah!

Setelah Tan Ming hamil, suaminya menyerahkan surat cerai padanya. Dua puluh tiga tahun yang lalu, Tan Ming masih merupakan anak yatim piatu yang tidak ada yang menginginkan. Orang tua angkatnya mengadopsinya dari panti asuhan karena mereka kesulitan memiliki anak sendiri. Namun, nasib sial Tan Ming tidak berubah karena hal itu. Dalam waktu satu bulan, ibu angkatnya hamil. Setelah adiknya, Tan Si, lahir, Tan Ming menjadi orang yang paling tidak disukai di keluarga. Sejak kecil, dia harus mengalah pada Tan Si dalam segala hal. Orang tuanya hanya menyukai Tan Si karena Tan Ming bukan anak biologis mereka. Tiga tahun lalu, Keluarga Tan memaksanya menikah dengan seorang pria yang koma demi kepentingan bisnis mereka. Selama dua tahun penuh, Tan Ming hidup sebagai seorang janda. Hingga setahun yang lalu, ketika suaminya yang koma tersebut bangun secara tidak terduga, Tan Si jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Kali ini, Tan Ming memutuskan untuk tidak mengalah lagi. Dia dengan tegas berusaha memutus hubungan dengan Keluarga Tan. Namun, dia tidak menduga bahwa pada akhirnya dia akan dihadapkan dengan surat cerai. Untuk kepentingan anak-anak dalam kandungannya, Tan Ming dipaksa oleh suaminya untuk menandatangani surat-surat tersebut. Ketika anak-anaknya lahir, ayah biologis mereka sedang menemani wanita lain untuk tes kehamilan. Saat dunia Tan Ming berada dalam kegelapan terdalam, kerabat kandungnya muncul. Mereka adalah keluarga yang sangat kaya hingga Keluarga Tan pun memandang mereka dengan hormat, dan mereka menyambutnya kembali ke rumah! Setelah kembali ke rumah, dia tidak lagi menjadi anak yang tidak diinginkan. Tidak hanya dia memiliki orang tua yang memanjakannya, tetapi dia juga memiliki tiga saudara laki-laki yang sangat memperhatikannya! Kemudian, mantan suaminya menyesali keputusannya dan datang untuk meminta maaf secara langsung. "Tetap jauh dari hidupku," kata Tan Ming.

JQK · Urban
Not enough ratings
490 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT