Kasih adalah seorang gadis berusia 10 tahun yang di nikah gantung dengan seorang pemuda berusia 17 tahun yang bernama Randi, karna pemuda tersebut akan melanjutkan Studynya ke luar negri. Sang pemuda adalah cucu pertama dari majikan ibunya. Kasih sangat di sukai oleh kakek tersebut, karna dia adalah seorang gadis kecil yang sopan dan amat santun. Kasih bersahabat dengan cucu ke dua kakek itu yang bernama Randa, sikap Randa sangat jauh berbeda dengan Randi yang amat dingin dan cuek, Randa adalah seorang anak yang ramah dan humoris. Tujuh tahun telah berlalu, Randi kembali lagi ke rumah itu, setelah menyelesaikan S-2 nya, Kasih yang telah tumbuh menjadi gadis remaja memikat hatinya, namun, Kasih malah menyukai Randa adiknya, mereka saling menyukai. Kasih tidak tau kalau dia telah dinikahkan, dia mengira pernikahan yang di lakukannya dulu hanya permainan anak-anak. Ketika dia mengetahui yang sebenarnya, dia sangat syok, terlebih dia sangat takut kepada Randi yang dingin dan cuek. Terlebih Randi selalu di bayang-bayangi oleh sahabatasa kecilnya yang juga mengikutinya kuliah sampai keluar negri. Akankah hubungan mereka akhirnya bisa menjadi normal seperti pasangan yang normal?
"Kasih... tunggu.." Teriak Randa, kedua bocah kecil berusia 4 tahun itu asyik berlarian di taman belakang. Tiba-tiba saja Kasih tak sengaja menabrak Alya yang baru saja keluar dari pintu samping rumah itu sehingga gadis yang berusia 10 tahun ini hampir terjatuh dan memarahi Kasih.
"Maaf kak" kata Kasih menyesal.
"Kakak.. kakak.. panggil aku non Alya, aku ini teman majikan kamu" kata gadis itu sombong.
Kemudian Randi keluar
"Ada apa? " Tanya anak laki-laki yang berusia 11 tahun ini.
" Ini... anak pembantu kamu nabrak aku, dikira arena bermain apa? " Kata Alya masih kesal.
Kasih tertunduk, dia menangis, tapi suaranya tak keluar.
Randa yang melihat hal itu menjadi kesal, dia melotot ke arah Alya lalu memandang geram kakaknya.
Bocah itu menarik tangan kasih meninggalkan tempat itu seraya berkata..
"Bukankah dia sudah minta maaf.. dasar jahat" katanya geram.
Alya ingin kembali mengomel, tapi Randi berkata.
" Sudah, cukup" katanya datar dan pergi masuk ke dalam rumah itu.
Alya akhirnya juga masuk ke dalam rumah itu.
Semenjak orang tua mereka meninggal karna kecelakaan pesawat tiga tahun yang lalu, mereka di asuh oleh kakek mereka, saat itu Randa baru berusia satu tahun, Ibu kasih sangat menyayangi nya, itulah sebabnya kenapa Randa begitu dekat dengan kasih, Randa juga saudara sepersusuan Kasih, karna saat itu Randa masih butuh ASI dan kebetulan saat itu kasih masih dapam menyusui, jadi kakek meminta ibu Kasih menyusuinya sampai dia berusia dua tahu. sementara Randi yang sudah paham akan kehilangan kedua orang tuanya, agak susah di dekati, itulah sebabnya dia bersikap cuek dan masa bodoh.
......
Tiga tahun kemudian.
Alya.. anak tetangga kakek mereka, masih sering bermain kerumah itu, akhirnya Randi menjadi terbiasa dengan kehadirannya, sekarang mereka berdua telah duduk di bangku SMP, sementara Kasih dan Randa telah duduk di kelas dua sekolah dasar.
Suatu hari, Alya kembali berteriak kepada Kasih.. seolah-olah dia adalah seorang bos besar dirumah itu.
"Kasih... kamu ambilin air gih.. haus nih. "
kasih berjalan ke dapur hendak mengambil air.
"Nggak boleh.. dia punya kaki dan tangan" Kata Randa menarik tangan kasih.
"Kan gak apa-apa menolong seseorang" jawab kasih polos.
" gak" Kata Randa kesal, dia membawa kasih ke taman samping, dan mengajaknya bermain di sana.
Alya menjadi geram dan berkata.
"Dasar anak pembantu tak tau diri, dia tak sadar apa dengan statusnya? " katanya kesal.
"Kau bisa ambil sendiri kan? " kata Randi lagi, dia tidak bermaksud membela Kasih, cuma dia tidak suka dengan sifat menyebalkan Alya. Mendengar itu, Alya ngambek dan pulang ke rumahnya.
...
Waktupun berlalu, sekarang Randi sudah berusia 17 tahun, dia berencana akan kuliah di Ausi setelah menamatkan pendidikannya di SMU ini. Kakeknya tak ingin dia pergi kuliah jauh darinya, dan memberukan Syarat agar dua menikah dahulu sebelum berangkat ke sana.
"Apa kek? menikah? aku masih 17 tahun kakek.. " Katanya sedikit kesal.
"kalian hanya nikah gantung" kata kakek itu.
"Nikah gantung? Apa itu? "
"Kalian menikah secara sah, tapi belum boleh bersama. Agama kita juga mengizinkan pernikahan seperti ini, misalnya menikah dalam usia yang sangat muda, dan belum mampu menjadi sepasang suami istri yang sesungguhnya jika nanti telah dewasa, baru kalian akan tinggal serumah" terang sang kakek.
"Lantas.. kalau aku nggak mau? " tanya Randi.
"Kakek tak akan mengizinkanmu pergi " Jawab kakek itu tegas.
Randi terdiam beberapa saat, jika memang seperti itu, bisa saja kan? jika mereka nantinya tak menjadi suami istri beneran.
"Baiklah... trus aku harus menikah sama siapa? dan kapan? " Tanya Randi lagi.
"Kasih.. besok kalian nikah" jawab kakeknya.
"Apa..? " kata Randa kaget.
"Prang..." tiba-tiba gelas yang di bawa Ibu Kasih jatuh dari tangannya. Kasih dan Randa yang sibuk membuat PR mereka menjadi kaget dan berlari ke arah ibu itu.
"Apa? Kasih nikah sama den Randi besok? Tuan... apa maksudnya? " Tanya Ibu itu tak percaya.
Kakek Randi menjelaskan semuanya, dan memohan agar mereka menerima lamaran dadakan itu.
Randa protes..
"Kak Randi akan nikah sama Kasih? nggak bisa.. kasih milikku.. dia sabatku.. aku yang bakal nikah sama dia. Kak Randi kan udah punya kak Alya.. nikah saja sama kak Alya. " kata bocah itu.
"Randa... kamu harus nyari wanita yang lebih muda darimu juga, jangan yang seusia, lagi pula kalian saudra sepersusuan, jadi nggak boleh nikah... kamu harus menjaga kasih seperti adikmu sendiri. " Kata kekeknya.
"Jadi.. kasih adekku? " Kata Randa gembira, akhirnya dia punya seorang adek meski beda beberapa bulan.
"Ya... dan kamu nggak boleh nikah sama dia sampai kaanpun" kata kakeknya.
"Gak papa.. yang oenting kasih milikku sampai kapanpu. " jawabnya bahagia.
Kakeknya hanya diam saja, seoertinya bocah ini belum paham, seiring waktu mereka akan bertambah dewasa dan akan memahami semuanya.
"Tuan.. tapi Kasih masih 10 tahun" kata Ibu Kasih.
"Itu sebabnya mereka nikah gantung." Kata Tuannya Itu.
Orang Tua Kasih sangat menghormati majikan mereka, jadi mereka tak berani menolak keinginan majikan mereka itu, tapi mereka khawatir dengan masa depan putri mereka, bagaimana jika nanti putri nya menemukan pria yang benar-benar dicintainya setelah dewasa, atau tuan mudanya malah menemukan gadis lain yang di sukainya nanti. mereka saat ini masih anak-anak dan remaja, kenapa Tuannya ini menikahkan cucunya dengan seorang bocah.
Kasih terlihat cuek, dia tak paham dengan apa yang akan terjadi pada dirinya esok hari.
"Kasih masih tetap bisa bersekolah, jangan khawatirkan hal itu" Kata Tuannya tadi.
Jangan-jangan nanti mereka malah akan di tuntut. Ibu kasih kelihatan sangat cemas.
"Kawin gantung (mengikat) antara dua manusia, lelaki dan perempuan yang masih kecil atau di usia yang secara agama atau syar\\\'i dimaksudkan agar saat mereka dewasa tetap pada pasangannya dan tidak berjodoh dengan orang lain, Aku ingin kasih nantinya akan menjadi cucu menantuku. Karna dia tak. mungkin menikah dengan Randa yang seusia dengannya makanya kubjodohkan dengan Randi" kata kakek itu menjelaskan.
Randi memandang kasih yang sibuk menulis, gadis itu memang cantik, kulitnya putih, rambut hitam bergelombang, wajahnya mirip sebuah boneka. Tapi apa mungkin.. dia akan menikahi gadis yang belum memahami apapun, bagaimana setelah dia dewasa nanti? Apa gadis kecil ini tak akan Syok setelah mengetahui jika dia adalah seorang Istri? ah... apa yang terjadi terjadilah.. yang penting saat ini dia di izinkan kuliah ke negara tujuannya.