Pangeran Hasan melepas ciuman itu perlahan, Putri Anya merona karena malu.
"Apa kamu malu padaku? " Tanya Pangeran Hasan menatap lembut wajah mungil istrinya itu. Putri Anya tak bisa menjawabnya. Gadis itu masih sibuk mengatur nafas dan detak jantungnya yang dibuat berantakan oleh cowok itu. Pangeran Hasan tertawa, lalu dengan nada genit dia berbisik..
"Aku akan lebih sering melakukannya mulai dari sekarang agar kamu terbiasa" Katanya tersenyum nakal. Putri Anya melotot karena kaget mendengar perkataan suaminya itu. Melihat wajah syok istri nya itu, Pangeran Hasan malah tertawa.
Mereka berbincang tentang apa saja yang mereka lakukan sehari harinya. Tanpa terasa hari semakin larut. Pangeran Hasan tak ingin kegiatan putri Anya pagi hari akan terganggu karena gadis itu masih mengantuk.
"Aku akan mengantarkan mu kembali ke kediamanmu!" Kata Pangeran Hasan. Wajah putri Anya tampak sedikit kecewa. Pangeran Hasan tersenyum melihat wajah istrinya itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com