Putri Anya menatap perempuan paruh baya itu. Tiba - tiba wajahnya berseri namun air matanya mengalir.
" Ibu Lia? " Kata putri Anya tak percaya.
"Iya sayang.. ini Ibu. Kamu sudah besar sekarang putri! " Kata Ibu Lia sambil mencium kening putri Anya.
"Aku senang sekali bisa berjumpa dengan Ibu lagi! " Kata Putri Anya sambil memeluk Ibunya itu.
"Ibu Juga senang... Oh ya.. putri masih ingat dengan Ken? Dia anak tabib istana.. Sayangnya Tabib terbunuh saat berusaha menyelamatkan sang Raja. untung saja ada seorang pelayan yang menahan Ken dan membawanya pergi. Jika tidak, dia akan berlari mendekati Ayahnya dan pasti juga akan terbunuh, tak akan ada yang menggantikan tabib itu lagi, Karena hanya Ken yang menguasai ilmu obat obatan di kerajaan kita. " Kata Ibu Lia menjelaskan. Putri Anya sangat sedih mendengar cerita itu.
Putri Anya berfikir sejenak, dan akhirnya dia tersenyum. Dia ingat dengan Ken, Anak tabib istana mereka. Ken selalu menjaganya saat dia masih kecil.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com