18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.
Remaja.
Masa di mana seorang manusia mencari jati dirinya, penuh rasa penasaran dan petualangan. Di mana ada persahabatan, emosi, dendam, dan cinta.
Jika berbicara tentang remaja, aku jadi teringat sebuah cerita yang sebenarnya adalah sebuah gosip besar yang sedang berapi-api di sekolahku.
Cerita ini kabarnya berasal dari alumni yang sudah lulus empat tahun yang lalu. Mereka adalah Tata, Marya, Anastasia, Jordi, Patra, dan Mark.
Mereka sering menyebut diri mereka sebaga 'Geng Nero'. Jujur saja, saat itu mereka memang populer, heboh, dan sering memeriahkan suasana dan lomba-lomba di sekolah. Kabarnya, mereka sudah berteman sejak masih di Taman Kanak-kanak. Rumah mereka pun masih berdekatan satu sama lain di dalam satu komplek yang sama.
Saat itu mereka tengah duduk di bangku kelas 2 SMK dengan jurusan berbeda-beda. Tata, dan Anastasia di jurusan akuntansi. Marya dan Patra di pemasaran. Lalu Jordi dan Mark di tekhnik jaringan komputer. Meski berbeda-beda kelas, kedekatan mereka tidak pernah luntur, melainkan semakin kental.
Namun ini bukanlah semata-mata kisah tentang persahabatan di atara mereka, melainkan sebuah kisah dari salah satu anggotanya yang berparas ayu yaitu Anastasia atau yang biasa dipanggil Tasia.
Semuanya berawal ketika kelompok itu memutuskan untuk mengisi liburan semester mereka dengan pergi ke salah satu pantai indah di Jawa Timur.
Pantai Slamaran.
Bukan hanya namanya yang indah, melainkan pemandangannya juga cantik dan mempesona.
Belum ramai dikunjungi, itulah alasan mengapa Tata, Marya, Patra, Jordi, Mark, dan Anastasia tertarik mengunjungi pantai indah itu.
Dan seperti yang kalian tau, di negara seribu pulau kita ini, yaitu Indonesia, banyak sekali beredar cerita mistis dan mitos-mitos. Sebagian dari kita mungkin percaya dan sebagian lagi tidak. Bahkan ada yang masih ragu harus percaya atau menganggap itu semua hanya kebohongan belaka.
Aku termasuk kalangan orang-orang yang tidak mempercayai hal itu. Namun, sepertinya kisah ini akan membuatku berpikir dua kali untuk tidak mempercayai mitos.
Jadi, begini kisahnya..