webnovel

85. Menaruh Curiga

Makhluk itu memecut para koki tadi dengan begitu sadisnya. Meski begitu, mereka tetap melakukan pekerjaan mereka dengan tangan cekatan sambil meringis kesakitan saat pecut itu mengenai anggota tubuh mereka. Namun kali ini gerakan mereka lebih cepat ketimbang saat tadi. Dan kali ini tidak ada satupun dari mereka yang berani bersuara. Tasia meringis menyaksikan itu semua. Rasanya seperti melihat sebuah adegan sadis dimana sesosok iblis sedang menyiksa tawanannya. Iblis yang begitu mengerikan dengan lidah panjangnya yang beberapa kali melet keluar dari mulut kera itu. Rasanya Tasia tidak akan bisa tidur nanti, karena mengetahui ada makhluk semenyeramkan itu bersenyam di dalam istana tempatnya tinggal.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel