Gadis itu menoleh. Ternyata neneknya yang sedang berdiri di sebrang jalan yang tadi memanggil namanya. Aneh, sang nenek tidak terlihat bahagia. Namun ia tidak berniat melukai Tasia seperti biasa. Wajahnya menampakkan raut sedih.
"Tasia.. Sayang.. Cucu nenek. Kemari sayang.." Ucapnya lagi dengan membuka kedua lengannya lebar-lebar.
Ia hendak menurut dan melangkahkan kakinya. Namun mendadak semua terlihat lebih tinggi dari biasanya. Saat ia melirik kakinya, terlihat ia sedang mengenakan sepatu bergambar hello kitty yang adalah sepatu kesayangannya saat ia masih kecil. Lalu Tasia langsung melihat kedua tangannya yang ternyata kini menjadi tangan anak-anak.
Karena bingung, ia menoleh pada keluarganya. Namun ia mendapati ketiga orang itu tidak lagi memberikan senyuman. Mereka menampakkan wajah panik dengan menunjuk ke arah belakang punggung Tasia. Ia langsung melirik ke belakang. Sekelebat terlihat bayangan hitam panjang dengan rambut terurai panjang melewatinya di belakang sana.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com