Tasia menepuk-nepuk pundak sahabat laki-laki yang paling dekat dengannya itu. Ia tau hubungan yang terjadi diantara kedua sahabat baiknya itu selama ini. Meskipun yang nampak dimata orang lain, Tasia dan Patra terlihat dekat dan mesra, namun hubungan itu hanya sebatas pertemanan saja. Yang sebenarnya terjadi adalah Patra sudah dari dulu jatuh cinta pada Tata. Namun sikap Tata yang dingin dan keras membuat laki-laki itu jadi kesulitan untuk mendekatinya.
"Ia tidak sedingin itu, Tra. Kau hanya perlu sedikit bersabar dan berusaha lebih banyak lagi." Tasia ikut tertawa geli. Sahabatnya yang satu ini selalu berhasil membuat dirinya tersenyum meskipun ia sedang merasa terpuruk.
"Seperti Hadyan padamu." Ia tersenyum hangat. "Hadyan banyak bercerita kepadaku tentang perasaannya terhadapmu. Waktu itu ia bahkan hampir menghajarku karena terlalu dekat denganmu. Kadang aku sengaja membutanya cemburu, seru sekali." Tawanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com