webnovel

162. Di Masa Depan

Wanita itu terisak, tidak percaya bahwa sahabat yang sangat ia sayangi, yang sudah tidak pernah ia temui selama belasan tahun, kini tengah berada di hadapannya. Tasia membalas pelukan Tata dengan erat. Perasaannya campur aduk saat ini, antara sedih, bahagia, dan bingung. Ya benar.. ia bingung mengapa Tata terlihat jauh lebih tua sekarang.

Tata melepas pelukannya, lalu menoleh ke belakang untuk melihat apakah ia membangunkan gadis yang sedang tidur di sampingnya. Tata meletakkan jari telunjuknya di depan bibir sebagai isyarat agar Tasia tidak berisik, lalu perlahan turun dari ranjang. Ia melirik seorang wanita cantik dengan pakaian kemben Jawa yang sangat indah. Ia mengangguk sopan, lalu mengarahkan kedua tamunya itu untuk keluar dari kamar.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel