webnovel

Cincin Naga

Fantasie
Abgeschlossen · 3.6M Ansichten
  • 806 Kaps
    Inhalt
  • 4.4
    796 Bewertungen
  • NO.33
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Kerajaan-kerajaan bangkit dan runtuh di Benua Yulan. Saints, para makhluk abadi yang memiliki kekuatan yang tak terbayangkan, bertarung menggunakan sihir dan pedang, meninggalkan jejak kehancuran di setiap pertarungannya. Magical Beasts, para makhluk mistis yang menguasai pegunungan-pegunungan, dimana para pemberani atau orang-orang yang cukup bodoh pergi untuk menjajal batas kekuatan mereka. Bahkan yang terkuat akan gugur, menjadi santapan bagi mereka yang lebih kuat. Yang kuat, hidup bagai bangsawan; yang lemah hanya bisa meratap dan berharap masih ada hari esok untuk mereka. Ini adalah dunia dimana Linley dilahirkan. Dibesarkan di kota kecil yang bernama Wushan, Linley adalah pewaris klan Baruch, sebuah klan yang dulunya dikenal sebagai klan Dragonblood Warriors yang legendaris. Dahulu, nama mereka begitu terkenal hingga mampu mengguncang dunia, namun klan tersebut sekarang makin melemah, begitu lemahnya hingga mereka harus menjual pusaka klan untuk bertahan hidup. Mengemban tugas untuk dapat sekali lagi meraih kemuliaan klan Baruch, Linley akan menempuh ujian dan halangan yang tak terhitung jumlahnya, menemukan baik teman-teman kuat dan juga musuh yang berbahaya. Jadilah saksi atas legenda baru yang akan dibuat. Legenda dari Linley Baruch.

Chapter 1Pagi hari di Sebuah Kota

Kota Wushan. Sebuah kota kecil yang terletak di dalam kerajaan Fenlai, sebelah barat dari Mountain Range of Magical Beast yang merupakan pegunungan terbesar di benua Yulan.

Suatu pagi di kota Wushan, saat matahari baru terbit dan udara dingin yang bersih masih berhembus. Namun, orang-orang di kota ini sudah mulai menyebar dan melakukan pekerjaan mereka masing-masing. Bahkan para anak kecil yang berumur enam hingga tujuh tahun telah bangun dan memulai tradisi latihan pagi mereka.

Di tanah lapang sebelah timur kota Wushan, sinar matahari yang hangat memancar melewati dedaunan pohon-pohon di sekitar, meninggalkan berkas cahaya di tanah.

Banyak kelompok anak-anak dapat terlihat disana, berkisar antara seratus atau dua ratus anak. Anak-anak ini terbagi hingga tiga grup, tiap grup dibagi hingga beberapa barisan. Semua anak-anak itu berdiam diri ditempat, dengan wajahnya yang serius. Anak-anak yang berada di bagian paling utara kira-kira berumur enam tahun. Anak-anak yang berada di tengah-tengah berkisar antara sembilan hingga dua belas tahun. Yang berada di selatan berumur tiga belas hingga enam belas tahun.

Didepan mereka, terlihat tiga orang laki-laki paruh baya dengan badan yang kekar. Semua mengenakan pakaian berlengan pendek dan celana robek.

"Jika kalian ingin menjadi Warrior1 yang kuat, maka kalian harus berlatih keras sejak muda." kata pemimpin dari ketiga lelaki paruh baya itu dengan kepala yang mendongak tegap, tangan dilipat dibelakang, berkata pada mereka dengan nada dingin. Pandangan dingin nan tajam itu melihat kearah anak-anak yang berada di bagian paling utara. Semua anak-anak itu terdiam, merapatkan mulut mereka. Melihat lelaki itu dengan mata yang besar nan bulat, tak satupun dari mereka berani bersuara.

Nama pemimpin tersebut adalah Hillman (Xi'er'man). Dia adalah pemimpin keamanan klan Baruch, klan terhormat yang dulunya menetap di kota Wushan.

"Kalian semua hanyalah rakyat jelata. Tidak seperti keluarga yang terhormat itu, kalian tidak akan bisa memperoleh buku latihan rahasia tentang bagaimana membentuk tenaga dalam [dou qi]. Jika kalian ingin dihargai, ingin dihormati, maka kalian harus menggunakan cara paling kuno, paling sederhana, dan paling dasar untuk meningkatkan kemampuan kalian – dengan melatih diri kalian dan menjadi lebih kuat! Apakah sudah cukup jelas?!"

Kata Hillman dengan pandangan tajam yang mengarah kepada anak-anak tersebut.

"Mengerti." Balas anak-anak itu dengan Serempak.

"Bagus." Angguk Hillman dengan nada puas. Terlintas rasa kebingungan pada mata anak-anak yang berumur enam tahun, sedangkan para remaja terlihat menjadi sangat bersemangat. Seakan mereka memahami arti dibalik kata-kata Hillman.

Setiap pria di benua Yulan wajib berlatih keras sejak kecil. Jika ada yang bermalas-malasan, di masa depan, mereka akan diremehkan oleh orang lain! Uang dan kekuatan – kedua hal itu adalah hal yang menentukan status seorang pria! Seorang pria tanpa kekuatan akan dianggap remeh bahkan oleh wanita.

Jika seseorang ingin membuat orang tua mereka bangga, dikagumi oleh para wanita, atau ingin hidup dalam kemewahan. Maka mereka harus menjadi Warrior yang tangguh!

Mereka semua adalah rakyat jelata. Tak satupun dari mereka mempunyai buku panduan yang bisa mengajari mereka seni bela diri tenaga dalam. Satu-satunya jalan mereka untuk meraih kejayaan adalah melalui latihan sejak dini, dan mengumpulkan kekuatan! Kerja keras membanting tulang! Mereka harus berusaha lebih keras dibandingkan para bangsawan, mengorbankan keringat dan darah mereka untuk memperkuat diri mereka sendiri!

"Ketika matahari terbit di pagi hari, di saat semuanya mulai bangkit. Ini adalah waktu terbaik untuk menyerap energi alami dari sekelilingmu dan memperkuat tubuh kita. Aturan yang sama seperti biasa – kaki dibuka lebar, selebar bahumu! Kedua lutut ditekuk sedikit, kedua tangan berada pada pinggang. Bayangkan seperti 'posisi pembentukan Qi'. Ketika membayangkan posisi ini, ingat untuk fokus pada konsentrasimu, tenangkan pikiran, dan bernafaslah sealami mungkin." Kata Hillman dengan nada dingin.

"Posisi pembentukan Qi" adalah cara paling sederhana namun paling efektif untuk melatih badan. Hal ini juga berdasarkan pengalaman dari para pendahulu.

Dengan segera anak-anak yang berjumlah sekitar dua ratusan itu mulai melakukan 'posisi pembentukan Qi'.

"Ingat, fokus pada konsentrasimu, tenangkan pikiran, dan bernafaslah sealami mungkin!." Kata Hillman dengan nada dingin ketika menghampiri mereka.

Sekilas, dia memahami bahwa para remaja di bagian grup selatan semuanya dapat melakukan posisi itu dengan tenang dan bernafas dengan alami. Di saat yang bersamaan, semuanya mampu untuk tetap tenang dan stabil dalam posisi mereka. Terlihat jelas bahwa mereka telah cukup mahir dalam 'posisi pembentukan Qi'.

Tetapi ketika melihat kearah kelompok anak-anak yang ada di bagian paling utara,dengan pinggang dan lutut mereka di posisi yang aneh, kaki yang terlihat lemah dan kendur, cukup jelas terlihat bagi Hillman bahwa mereka berdiri tanpa tenaga dan tidak stabil sama sekali.

Hillman berkata kepada kedua laki-laki berumur paruh baya itu, "kalian berdua, uruslah grup bagian selatan dan bagian tengah, aku akan mengurus anak-anak yang paling muda."

"Ya, Kapten." Kedua orang itu langsung mematuhi, selagi mengawasi kedua grup tersebut. Sering kali mereka menendang kaki para remaja itu untuk mengecek siapa yang berdiri dengan tegap dan siapa yang tidak.

Hillman berjalan menuju grup anak-anak yang berada di paling utara. Anak-anak tersebut mendadak menjadi gelisah.

"Sial, si kepala monster itu menuju kemari!" Kata seorang anak berambut keemasan dengan mata yang cerah bernama Hadley (Ha'de'li) dengan suara pelan.

Hillman berjalan di tengah-tengah anak-anak tersebut. Melihat kearah mereka, wajahnya sangat dingin, namun hatinya berseru. "Anak-anak ini masih terlalu muda. Mereka masih belum memiliki kebijakan dan kekuatan yang cukup. Aku tak bisa berharap banyak dari mereka. Tapi, masih bagus mereka masih mau berlatih diumur mereka yang cukup dini ini. Jikalau mereka berlatih saat muda, dimasa depan, saat mereka berada ditengah peperangan, mereka akan mempunyai kemungkinan selamat yang lebih tinggi."

Dan untuk mengajari anak-anak muda… Membuat mereka tertarik adalah cara yang paling efisien! Jika ia melakukanya dengan paksaan, malah akan menimbulkan akibat yang sebaliknya!.

"Kalian semua, berdiri dengan tegap!" geram Hillman dengan dingin.

Dengan segera, mereka semua berdiri dengan tegap, membusungkan dadanya dan memandang lurus kedepan.

Terlihat sebuah senyuman di bibir Hillman. Ia lalu maju kedepan dan melepas pakaiannya. Garis-garis ototnya membuat mata anak-anak itu terbelalak lebar. Bahkan anak-anak yang berada di bagian tengah dan belakang pun melihatnya, mengagumi fisiknya.

Selain ototnya yang sempurna, di tubuh bagian atas Hillman, terdapat bekas luka dari pisau, pedang dan juga ribuan luka lama yang tak dapat dihitung jumlahnya. Semua anak-anak itu melihat pada luka Hillman, mata mereka terlihat begitu bersinar.

Luka dari pisau, luka dari pedang. Itu adalah medali bagi seorang pria!

Dalam hati mereka, tersisip rasa kekaguman terhadap Hillman. Hillman, seorang Warrior tangguh tingkat keenam, seorang Warrior yang terlahir dari perjuangan antara hidup dan mati! Bahkan di kota besar, dia akan menjadi seorang yang sangat hebat. Di kota kecil seperti Wushan, dia adalah panutan setiap orang.

Melihat tatapan dari anak-anak tersebut, Hillman tak dapat menahan senyumannya. Dia ingin menanamkan rasa kekaguman kepada anak-anak itu, sebuah dorongan untuk menjadi seperti Hillman. Dengan begitu, mereka akan bekerja lebih keras dan lebih termotivasi.

"Ayo lebih bersemangat lagi!" Hillman tersenyum kecil, lalu berjalan menuju sebuah batu besar, dengan berat sekitar 150 kg.

Dengan satu tangan, Hillman memegang batu itu. Dengan pandangan yang santai, dia mulai mengangkat batu itu. Batu dengan berat 150 kg, ditangan Hillman, terlihat ringan seringan kayu. Semua anak-anak itu terkejut hingga melongo dan terbelalak.

"Terlalu ringan! Lorry (Luo'rui), Kalau kau punya waktu luang setelah latihan, pergi dan bawakan aku beberapa batu besar." Dengan mudah, Batu itu dia lempar hingga beberapa meter. Bum! Seluruh tanah bergetar dan terlihat batu itu tergeletak disebelah pohon besar. Hillman dengan santai berjalan menuju beberapa batu yang berserakan.

"Hah!"

Hillman mengambil nafas. Saat Hillman hendak memukul batu itu, seluruh urat ditubuhnya yang berotot terlihat cukup jelas. Genggamannya memecahkan udara, menimbulkan suara yang mengakibatkan anak-anak tersebut mata mereka melotot lebih lebar lagi. Kepalan tangan Hillman mengenai batu itu.

Bum! Suara pukulan yang mengenai batu itu membuat hati anak-anak itu berdegup keras.

Batu itu merupakan batu besar yang cukup keras!

Batu besar itu terlihat goyah. Tiba-tiba, terlihat ada enam atau tujuh retakan di batu itu, dengan suara 'peng', batu itu terbelah menjadi empat atau lima bagian. Namun dikepalan tangan Hillman, tak ada satupun bekas luka ditangannya.

"Kapten sangat hebat seperti biasanya." Lorry, salah satu dari kedua lelaki berumur paruh baya itu tertawa ketika Hillman berjalan kembali ke arah mereka.

Lelaki yang satunya, Roger (Luo'Jie), juga berjalan mendekat. Biasanya, ketika anak-anak itu berlatih kuda-kuda, adalah waktu bagi mereka untuk bersantai dan bergurau, namun tak lupa juga untuk mengawasi anak-anak yang memutuskan untuk kabur dari latihan.

Hillman tertawa sambil menggelengkan kepala. "Itu biasa saja. Di masa lalu, ketika aku masih dalam pasukan, setiap hari aku berlatih mati-matian. Ketika ditengah peperangan, aku melawan mereka di pertempuran jarak dekat. Namun sekarang, yang aku lakukan hanyalah bersantai dan merenggangkan otot-ototku dipagi hari. Aku tak sekuat seperti dulu."

Semua anak-anak itu menatap Hillman dengan penuh rasa kekaguman.

Batu besar itu hancur berkeping-keping hanya dengan satu pukulan dari kepalan tanganya. Kekuatan macam apa ini? Dan batu dengan berat sekitar 150 kg itu dilempar dengan mudahnya. Kekuatan macam apa ini?

Hillman menoleh ke arah anak-anak itu. Hillman puas saat melihat reaksi anak-anak tersebut.

"Ingat, meskipun kalian tak mampu untuk menggunakan tenaga dalam, jika kalian berlatih hingga mencapai batas maksimal dari tubuh, kalian masih mampu untuk menjadi Warrior tingkat keenam! Dan seorang Warrior tingkat keenam, ketika masuk dalam pasukan, bisa dengan mudah menjadi perwira menengah, dan juga dengan mudah mendapatkan kitab panduan militer tentang bagaimana menggunakan tenaga dalam! Bahkan jika kalian tak bisa menjadi Warrior tingkat keenam, dan hanya bisa menjadi Warrior kelas bawah, kalian masih bisa masuk dalam pasukan. Ingat! Jika seorang pria tidak mampu menjadi Warrior kelas bawah, maka orang itu tidak pantas dianggap sebagai seorang pria!"

"Jika kalian seorang pria, maka busungkan dadamu, terima semua tantangan, dan jangan takut!"

Saat mendengar perkataan itu, senyum terlihat diwajah anak-anak yang berumur enam dan tujuh tahun itu. Mereka berusaha untuk menahan diri dan menunjukkan wajah tanpa ekspresi. Kata-kata itu adalah mantra yang sering kali diucapkan oleh Hillman, dan ia mengulang perkataan itu ribuan kali kepada anak-anak tersebut.

"Kalian semua, berdiri tegap. Lihat senior kalian yang berada dibagian selatan, dan lihat bagaimana cara kalian berdiri!" Kata Hillman memberi perintah.

Semua anak-anak umur enam tahun itu dengan langsung mencoba untuk memperbaiki posisi mereka agar lebih stabil.

Setelah beberapa waktu, kaki anak-anak itu mulai bergetar. Anak-anak itu mulai merasa kram pada kakinya, namun mereka masih berusaha mati-matian. Namun selang beberapa waktu, anak-anak itu mulai tumbang satu persatu.

Wajah Hillman terlihat dingin dan garang, tapi dalam hatinya, ia cukup puas dengan penampilan anak-anak tersebut.

Selang setelah beberapa waktu, beberapa dari anak-anak yang berumur sepuluh tahun mulai menunjukkan rasa lelah dan berjatuhan satu persatu.

"Tahanlah selama yang kalian bisa. Aku tak akan memaksa kalian. Tapi dimasa depan, jika kalian lebih lemah dibandingkan temanmu, disaat itu tidak ada yang bisa kalian salahkan selain diri kalian sendiri." Kata Hillman dingin.

"Hmm?" Lorry tiba-tiba melihat dengan terkejut di grup bagian utara.

Saat ini, banyak anak-anak di bagian tengah telah berjatuhan, tapi di bagian utara, terlihat seorang anak berumur enam tahun masih berdiri dengan tegap.

"Hari ini pasti hari pertama Linley [Lin'lei] latihan. Siapa sangka bahwa ia cukup tangguh?" kata Lorry, terkagum. Lalu dia, Roger dan Hillman segera tersadar. Melihat ke arah utara, melihat seorang anak berambut coklat masih berdiri dengan kokoh. Mulutnya tertutup rapat, dan anak itu memandang jauh ke depan, kedua tangan juga mengepal dengan erat hingga kepalan tangannnya memucat.

Tatapan puas terlihat di mata Hillman.

"Bagus nak!" Puji Hillman dalam hati. Meskipun baru berumur enam tahun, ia mampu bertahan dalam 'posisi pembentukan Qi' seperti anak-anak berumur sepuluh tahun.

Linley, Linley Baruch, adalah anak sulung dan penerus dari klan Baruch, yang dulunya memimpin kota Wushan. Klan Baruch adalah klan yang sangatlah tua. Dulunya, klan ini sangatlah terkenal, namun setelah ribuan tahun, hanya tersisa tiga orang saja. Pemimpin klan, Hogg [Huo'ge] Baruch, dan kedua anaknya. Yang sulung Linley Baruch berumur enam tahun. Lalu si Bungsu, Wharton [Wo'dun] Baruch, berumur dua tahun. Dan istrinya meninggal ketika ia melahirkan si bungsu. Kakek Linley juga meninggal, ia kehilangan nyawanya di tengah peperangan.

Kaki Linley mulai bergetar. Meskipun tekadnya cukup kuat, otot kakinya telah berusaha sekuat tenaga dan mulai bergetar diluar kendali. Ia akhirnya tumbang.

"Linley, bagaimana perasaanmu?" Kata Hillman tersenyum sembari berjalan menuju Linley.

Linley tersenyum, menunjukkan giginya yang kecil. "Aku baik-baik saja, paman Hillman." Sebagai kepala keamanan klan Baruch, Hillman telah terbiasa bersama Linley. Sehingga, mereka berdua cukup akrab.

"Bagus sekali, kau bersikap seperti pria sejati." Ucap Hillman sambil mengelus kepala Linley yang kecil. Seketika, rambut Linley berantakan seperti rerumputan yang dihembus oleh angin.

"Hehe." Senyum Linley lebar. Dalam hatinya, ia bahagia karena dipuji oleh Hillman.

Setelah istirahat sejenak, mereka melanjutkan latihan mereka. Pelatihan untuk umur enam dan tujuh tahun sangatlah santai, namun berbanding terbalik untuk para remaja dimana latihannya sangatlah ketat.

Sebagian dari anak-anak, termasuk yang berumur enam dan tujuh tahun, terlentang dengan kaki dan kepala mereka di atas permukaan batu yang rata, bergantung sepenuhnya pada kekuatan pada pinggangnya untuk tetap tegap.

"Pinggang dan paha kaki membentuk segitiga." Arahan Hillman dengan tangan menunjukkan bagian yang dimaksudkan. "Bagian ini adalah nukleus, kecepatan dan kekuatan berasal dari nukleus ini, melatih bagian ini sangatlah penting."

Ketika Hillman berbicara, dia juga berjalan, sembari melihat para muda-mudi itu apakah pergerakannya benar.

"Tegapkan badan! Kalian harus meluruskan pinggang kalian!" Seru Hillman.

Dengan segera, pinggang para muda-mudi itu melurus. Hari ini adalah hari pertama Linley berlatih. Kepalanya yang kecil dan kakinya berdiri di bebatuan, tapi pada saat ini, Linley dapat merasakan bahwa pinggangnya terasa panas.

"Tahan, tahan. Akulah yang terbaik!" Gumam Linley menyemangati diri sendiri. Tubuh Linley memang cukup kuat, bahkan ketika masih bayi. Dia tak pernah jatuh sakit. Dia juga giat bekerja keras, sehingga ia berpikir bahwa hal ini adalah hal yang biasa.

"Duk!" anak pertama telah jatuh.

Tetapi, batu yang digunakan sebagai bantalan dan pijakan kaki hanya memiliki tinggi setinggi dua puluh sentimeter, jadi meskipun seorang anak jatuh, tak seberapa sakit.

"Duk!""Duk!" seiring berjalannya waktu, beberapa anak mulai berjatuhan.

Linley mengertakkan giginya. Dia dengan jelas dapat merasakan otot di pinggangnya telah sampai pada batas maksimalnya hingga mencapai titik dimana akan mulai terasa mati rasa. "badanku terasa sangat berat. Hampir tak bisa ku kendalikan. Tahan, harus kutahan sedikit lagi." Hingga saat ini, dari semua anak yang berumur enam hingga delapan tahun, hanya Linley yang masih bisa bertahan.

Melihat ke arah Linley, Hillman tak dapat menyembunyikan rasa puas dan kagumnya.

"Lorry." Hillman tiba-tiba berteriak.

"Ya kapten?" Lorry bersiap, menunggu perintah kaptennya.

Hillman memerintahkan, "besok, siapkan beberapa cat. Ketika mereka berlatih kekuatan pinggang mereka, berikan ranting dibawah pinggang mereka dan cat ranting tersebut. Jika ada dari mereka yang lalai dan membiarkan pinggang mereka menyentuh ranting itu, badan mereka akan terkena cat yang dimana akan menambah tingkat kesulitan dari latihan ini."

"Ya. Kapten." Lorry mematuhi perintahnya. Dia tak dapat menyembunyikan senyumanya. Ia tertawa sambil berkata "Kapten selalu dikaruniai dengan ide-ide jahat. Anak-anak itu akan merasakannya nanti."

Bukan begitu?

Wajah kesakitan tergambar di wajah anak-anak berumur sepuluh tahun itu. Biasanya, mereka bisa mengendurkan posisinya dan bersantai. Namun dengan ide Hillman, mereka tak akan bisa bersantai.

Hillman melanjutkan berkata dengan nada dingin. "Kuberi tahu, ketika seorang Warrior melatih tenaga dalam-nya, tenaga dalam akan tersimpan sebesar kepalan tangan di bawah pusar. Kalian harus mengerti bahwa ini adalah bagian dari segitiga yang aku bicarakan tadi. Aku harap kalian sekarang mengerti tentang pentingnya menjaga kestabilan di bagian segitiga ini! Ini adalah pusatmu. Jika ia jatuh, maka kalian akan jatuh, tak peduli bagaimana kuatnya anggota tubuh yang lain."

Instruktur yang baik adalah bagian pembelajaran terpenting untuk anak-anak.

Dan Hillman dulunya adalah seorang Warrior yang benar-benar tangguh. Dia tahu bagian terpenting dari latihan, dan juga tahu bagaimana meningkatkan tingkat kesulitan setingkat lebih tinggi. Dia tau peralatan macam apa yang digunakan untuk setiap umur. Jika terlalu berat, maka dapat mencederai diri mereka.

"Tenaga dalam?"

Setelah mendengar perkataan itu, semua anak-anak tersebut, termasuk yang paling muda beristirahat di bagian samping, melihat ke arah Hillman dengan mata yang lebar.

Semua orang berkeinginan kuat untuk mempelajari tenaga dalam, bahkan Linley, yang merupakan keturunan keluarga bangsawan juga berkeinginan untuk mempelajari tenaga dalam.

"Duk!"

Linley akhirnya tak sanggup untuk bertahan, tapi ia masih bisa menggunakan kedua tanganya untuk mengngkat badannya dari atas tanah seiring ia berguling perlahan.

"Nikmat sekali!" Linley dapat merasakan mati rasa di pinggangnya yang menembus hingga tulang, sangat nyaman hingga matanya tertutup sedikit.

"Berapa lama aku dapat bertahan?" Linley membuka matanya lebar serta melihat sekelilingnya.

Semua anak umur enam tahun telah jatuh. Bahkan setengah dari yang berumur sepuluh tahun juga telah jatuh. Tetapi, semua yang masih berumur empat belas tahun masih bisa bertahan. Wajah Hillman masih tetap terlihat dingin.

"Kalian semua harus ingat. Badan kalian adalah sebuah wadah, sebuah gelas air. Tenaga dalam adalah airnya! Jumlah air yang dapat ditampung oleh gelas bergantung pada ukuran wadah itu sendiri. Sama halnya dengan badan; Kemampuan seseorang untuk melatih tenaga dalamnya bergantung dari besar latihannya. Jika badannya terlalu lemah, meskipun mereka telah mendapatkan kitab panduan tenaga dalam, badan mereka tak akan sanggup menampung jumlah tenaga dalam yang didapat, sehingga mereka tak akan menjadi Warrior yang kuat." Hillman menambahkan beberapa saran penting kepada mereka.

Banyak Warrior, karena tak dilatih sejak dini, namun hanya memahami hubungan antara tenaga dalam dan kekuatan jauh di kemudian hari. Sayangnya, belajar saat dewasa tak akan mendapatkan manfaat yang maksimal meskipun mereka melatih diri.

Banyak pendahulu telah berada di jalan yang salah dan mendapatkan banyak pengalaman sebagai pelajaran. Hillman berusaha untuk meneruskan pengalaman tersebut, seperti halnya angin pada musim semi menyiram sekitar dengan hujan kehidupan, menanamkan pengalaman tersebut kepada anak-anak sedalam-dalamnya. Hillman tak ingin anak-anak tersebut juga terjerumus ke jalan yang salah seperti pendahulunya.

Setelah berlatih 'posisi pembentukan qi', pinggang, punggung, pinggul, bahu, dan bagian badan lainnya akan terselaraskan. Sekarang, hampir semua anak-anak itu beristirahat, bersantai di atas tanah. Pelatihan Hillman berjalan dengan sempurna di tingkat kesulitan di tiap umur yang berbeda-beda.

"Latihan hari ini berakhir disini." Seru Hillman.

Pelatihan di kota Wushan telah terjadwal. Setiap hari, dilakukan sebanyak dua kali, satu saat matahari terbit dan satunya setelah matahari terbenam.

"Paman Hillman, ceritakan sebuah cerita!" saat pelatihan selesai, anak-anak langsung memanggilnya. Setiap hari, setelah latihan selesai dan setiap matahari terbenam, Hillman menceritakan kisah masa-masanya ketika dalam pasukan, atau beberapa kisah yang telah terjadi di benua ini.

Anak-anak, yang semuanya tidak pernah meninggalkan Wushan, haus akan kisah tentang militer.

Hillman tersenyum. Ia menikmati saat-saat menceritakan sebuah kisah kepada anak-anak. Hal ini juga dapat membantu anak-anak meningkatkan motivasi dan niat untuk berlatih. Hillman telah menyadari bahwa jika anak-anak melakukan latihan dengan sepenuh hati maka hasil yang didapat juga akan maksimal.

"Hari ini, aku akan menceritakan sebuah kisah tentang Four Supreme Warrior yang legendaris, yang mana telah diketahui oleh seluruh orang." Kata Hillman.

Dengan mata mereka yang terbelalak lebar, telinga anak-anak itu terpasang seakan siap untuk mendengarkan kisah tersebut. Linley, duduk ditanah, merasakan degupan jantung yang cukup keras. "Four Supreme Warrior yang legendaris?" Telinga Linley juga terpasang dan melihat kearah Hillman tanpa berkedip sedikitpun.

Di mata Hillman terdapat setitik rasa antusias. Tetapi suaranya terdengar sangat tenang. "Di benua kita ribuan tahun yang lalu, terdapat Four Supreme Warrior yang sangat kuat. Tiap-tiap Warrior itu memiliki kekuatan setara dengan seekor naga. Mereka bisa dengan tenang berjalan di tengah-tengah ribuan pasukan musuh, dan dengan mudah mengalahkan seorang jendral sekalipun! Warrior itu dikenal dengan nama Dragonblood Warrior, Violetflame Warrior, Tiger Stripped Warrior, dan Undying Warrior.

"Warrior dibagi menjadi Sembilan tingkat. Aku, yang hanyalah tingkat keenam, bisa dengan mudah menghancurkan batu dan menjatuhkan sebuah pohon! Namun, seorang Warrior tingkat kesembilan bahkan di Fenlai akan diakui ketangguhannya. Tetapi ada yang lebih tangguh lagi dibanding Warrior tingkat kesembilan yaitu Four Supreme Warrior. Mereka telah melampaui Warrior tingkat kesembilan dan bisa dibilang adalah puncak dari seluruh Warrior. Mereka berada pada tingkat Legendary Saint Warrior!" Mata Hillman penuh dengan antusias. "Legendary Saint Warrior mampu melelehkan balok es dengan mudahnya, membuat lautan bergejolak dengan keras, meruntuhkan gunung-gunung yang tinggi, menghancurkan kota berisikan jutaan penduduk dengan mudah, dan mampu membuat batu meteor berjatuhan dari langit! Mereka tak dapat dikalahkan, sebuah kekuatan yang telah sampai pada puncak tertinggi."

Hening. Semua anak-anak itu terkagum-kagum.

Hillman menunjuk sebuah gunung yang terletak di sebelah timur laut.

"Lihatlah gunung Wushan. Besar bukan?" Hillman tersenyum.

Setelah mendengar perkataan Hillman, banyak anak-anak ketakutan. Mereka langsung mengangguk. Wushan memiliki tinggi ribuan meter. Di mata orang-orang, Wushan dapat dikatakan gunung yang cukup tinggi.

"Seorang Legendary Saint Warrior dapat menghancurkan Wushan hanya dalam sekejap mata." Kata Hillman dengan serius.

Seorang Warrior tingkat keenam hanya dapat menghancurkan sebuah batu besar. Namun seorang Legendary Saint Warrior dapat menghancurkan seisi gunung! Seluruh mulut dan mata para murid terbuka lebar. Mereka semua terkejut, dan dalam hati mereka terisi dengan ketakutan yang tak bisa diukirkan dengan kata-kata terhadap Warrior tersebut. Namun, hati mereka juga terisi dengan kekaguman.

"Menghancurkan sebuah gunung?" Perkataan Hillman yang membuat Linley terkagum.

Selang setelah beberapa waktu, anak-anak yang tadinya terkejut akhirnya pulang menuju rumahnya masing-masing. Hillman, Roger, dan Lorry adalah yang paling akhir meninggalkan tempat. Melihat anak-anak berlalu dengan kelompok tiga hingga lima orang, sedikit senyuman tersirat di wajah Hillman.

"Anak-anak itu adalah harapan dan masa depan untuk Wushan." Kata Hillman sambil tersenyum.

Roger dan Lorry juga melihat ke arah anak-anak itu. Disini, seluruh anak-anak rakyat jelata harus berlatih keras sejak dini. Melihat anak-anak itu, Roger dan Lorry teringat oleh masa kecilnya dulu.

"Kapten Hillman, kau terbukti lebih tangguh daripada para guru yang hilang tiap tahunnya. Dalam arahanmu, aku yakin kota Wushan akan menjadi kota terkuat di wilayah ini, melebihi puluhan kota lainnya." Kata Lorry sambil tersenyum.

Kejayaan dimasa depan bergantung dari kekuatan seorang guru.

"Oh, Kapten, apakah kau tahu tentang kekuatan Legendary Saint Warrior atau Four Supreme Warrior?" Lorry tiba-tiba bertanya.

Sedikit malu, Hillman tersenyum kecut."Ya, em, sebenarnya, aku juga tak begitu tahu sekuat apa Four Supreme Warrior itu. Lagipula, mereka adalah bagian dari legenda, sudah bertahun-tahun sejak mereka terakhir terlihat."

Lorry dan Roger terkejut. "Kau tak tahu, namun kau berbohong kepada anak-anak?"

Hillman sedikit tersenyum. "Meskipun aku tak tahu pasti kekuatan Four Supreme Warrior tersebut, aku tahu satu hal tentang Mage2 tingkat tinggi, dimana bisa dikatakan telah mendapatkan kekuatan setingkat dengan Saint, dapat melakukan teknik sihir terlarang dan menghancurkan puluhan ribu pasukan, atau seluruh kota. Mage setingkat Saint sudah sangatlah kuat, kurasa Legendary Saint Warrior pun tak kalah jauh kuatnya."

"Yang lebih penting, alasanku menceritakan kisah ini adalah untuk membuat mereka termotivasi dan berlatih lebih keras lagi. Bisakah kau bayangkan betapa kagumnya anak-anak itu setelah mendengar kisah ini?" Kata Hillman dengan senyuman lebar.

Lorry dan Roger tak mengutarakan sepatah katapun.

…..

"Sampai ketemu, 'Ley!"

"Sampai besok, Hadley!"

Setelah berpisah dengan sahabat karibnya Hadley, Linley pulang ke rumah sendirian. Setelah berjalan beberapa langkah, ia melihat kediaman Baruch.

Jumlah lahan yang telah digunakan untuk kediaman Baruch cukuplah besar. Lumut telah tumbuh di dinding, dan retakan-retakan juga terdapat di tembok. Bekas goresan akibat waktu juga tercermin di dinding itu. Kediaman Baruch yang terletak di kota Wushan adalah bangunan yang dulunya digunakan oleh klan Baruch. Sebuah rumah kuno yang telah kokoh berdiri selama lebih dari lima ribu tahun dan berkali-kali direnovasi hanya agar bisa tetap berdiri kokoh.

Tapi, dengan redupnya kejayaan klan itu, keuangan klan Baruch juga mengalami kesulitan. Hingga pada akhirnya, hanya dapat menggunakan keuntungan yang didapat sebelumnya. Ratusan tahun yang lalu, pemimpin klan Baruch pada saat itu bersikeras bahwa seluruh anggota klan hanya akan tinggal di halaman depan yang berukuran sekitar sepertiga dari rumah itu sendiri. Sisa rumahnya tak akan lagi digunakan. Itu semua hanyalah demi menhemat pengeluaran klan.

Meskipun begitu, hingga saat ini, ayah Linley, Hogg Baruch, masih harus menjual beberapa peralatan rumah tangga agar keluarga itu dapat bertahan.

Pintu besar menuju perumahan itu terbuka.

"Legendary Saint Warrior?" Ketika berjalan, Linley masih memikirkan hal itu. "Kelak di masa depan, bisakah aku menjadi Legendary Saint Warrior?"

"Linley." Suara Hillman terdengar dari belakang. Hillman, Roger, dan Lorry akhirnya dapat menyusulnya.

Linley berbalik dan berseru, "Paman Hillman!"

Seketika, Linley mengambil nafas dalam-dalam. Menoleh ke wajah Hillman, suaranya berisi dengan penuh semangat, ia berkata, "Paman Hillman, apakah Legendary Saint Warrior itu sangat kuat? Lalu bagaimana denganku? mungkinkah aku mampu menjadi seorang Legendary Saint Warrior?" Dalam hati Linley, ada sebuah harapan yang dimiliki oleh semua anak-anak.

Hillman terkejut. Selain dia, Roger dan Lorry juga diam seribu bahasa.

Seorang Legendary Saint Warrior?

"Anak ini jelas memiliki impian dan cita-cita yang tinggi. Kota Fenlai memiliki jutaan orang didalamnya, meski begitu, setelah ribuan tahun, belum ada satupun Legendary Saint Warrior yang muncur. Untuk menjadi Legendary Saint Warrior…" Dalam benaknya, Hilman tahu sulitnya untuk menjadi seorang Legendary Saint Warrior.

Perlu kerja keras yang sangat berat sejak usia dini, bantuan dari klan terhormat, dan juga bakat alami yang sangat tinggi. Dan juga membutuhkan keberuntungan. Bagaimana bisa semudah itu untuk menjadi seorang Legendary Saint Warrior?

Hillman tahu betul seberapa besar penderitaannya hanya untuk menjadi Warrior tingkat keenam, dan seberapa banyak pengalaman antara hidup dan mati yang telah dialaminya. Bahkan untuk menjadi Warrior tingkat keenam sudah sangatlah susah. Tingkat ketujuh, kedelapan, dan kesembilan tentulah lebih susah lagi. Sebagai Legendary Saint Warrior? Bahkan dalam mimpinya, Hillman tak bisa membayangkan dirinya sendiri sebagai Legendary Saint Warrior.

Namun Ia memandang tatapan Linley yang polos.

"Linley, paman Hillman percaya padamu. Kuyakin kau akan menjadi Legendary Saint Warrior." Kata Hillman sambil melihat ke arah Linley. Kata-kata penyemangat itulah yang menyebabkan mata Linley bersinar. Di hati Linley, tentu juga, sebuah niat timbul pula.

Sebuah niatan yang tidak pernah sekuat ini.

"Paman Hillman, mulai besok, bisakah aku berlatih dengan anak sepuluh tahun?" Tiba-tiba Linley bertanya.

Hillman, Roger, dan Lorry melihat ke arah Linley dengan terkejut.

"Ayahku berkata bahwa, jika kau ingin menjadi seorang pria kuat, maka kamu harus bekerja lebih keras daripada semua orang." Tanpa sadar Linley menirukan gaya bicara ayahnya.

Hillman tiba-tiba tersenyum. Dia telah melihat hasil latihan Linley hari ini. Meskipun Linley hanya berumur enam tahun, namun badannya sekuat dengan anak berumur Sembilan tahun. Dia langsung mengangguk, tersenyum. "Baik, tetapi, sebaiknya kau serius, kau sadar bahwa ini bukanlah janji sehari atau dua hari. Ini akan menjadi komitmen jangka panjang."

Linley mendongakkan kepala kecilnya. Dengan percaya diri, dia tersenyum. "Paman Hillman, kau tunggu dan lihat saja."

Ini adalah pagi yang sangat normal di kota Wushan. Setelah itu, esok paginya sama seperti hari ini. Pasukan muda-mudi Wushan akan mengikuti Hillman, seorang Warrior tingkat keenam, dan berlatih keras dibawah panduannya. Satu-satunya perbedaan adalah, Linley yang berumur enam tahun berada di barisan anak-anak yang berumur sepuluh tahun.

Das könnte Ihnen auch gefallen

Last Boss

Kenapa Iblis itu harus dibunuh? Pertanyaan itu muncul di kepalanya ketika ia diminta untuk mengisi kuisioner setelah dirinya berhasil mengakhiri game yang baru saja keluar kemarin. Edward, dia adalah seorang pelajar SMA tahun terakhir yang memiliki hobi bermain game. Dia adalah seorang maniak, hampir semua game yang dikeluarkan 2 atau 3 tahun sudah ia selesaikan. Game baru keluar, Aester World, ia menamatkannya hanya dalam waktu kurang dari 48 jam. Game menunjukkan credit staff yang terlibat bergerak ke atas sebagai tanda akhir dari permainan, namun ketika kredit selesai muncul sebuah pertanyaan. Ia berpikir jika itu hanya ulasan untuk iklan game mereka, namun semakin lama muncul pertanyaan yang semakin aneh. Hingga terakhir muncul sebuah pertanyaan yang tidak bisa ia jawab. Kalau begitu, bagaimana jika Kamu menjadi Raja Iblis? Monitor seketika berubah menjadi warna putih, cahaya dari layar menjadi sangat terang daripada biasanya sampai membutakan matanya untuk sesaat, lampu kamar tiba-tiba menyala sangat terang lalu meledak. Ruangannya bergetar hebat seolah di terjang gempa, ia melompat dari kursi karena panik, berlari kearah pintu keluar. Ketika matanya terbuka, semuanya berubah. Tidak ada lagi ruangan sempit yang berantakan, tidak ada lagi cahaya monitor yang menjadi sumber cahaya ruangannya. Semuanya berubah, hanya ada ruangan luas dengan cat merah gelap, ranjang yang luas, dan seorang perempuan yang siap melayaninya kapan saja. Ia berubah menjadi Boss Terakhir dari game Aester World, mungkin itu terdengar sangat luar biasa namun tidak untuknya ketika tahu takdirnya akan berakhir di tangan sang pahlawan. "Jangan bercanda! Aku tidak mau hidup ku berakhir! Aku akan bertahan hidup dan mengubah takdir ku!"

Sonzai · Fantasie
4.7
181 Chs

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · Fantasie
4.9
309 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1
Volumen 2
Volumen 3
Volumen 4
Volumen 5