webnovel

Arwah Coiling Dragon Ring – bagian 1

Redakteur: Wave Literature

Di langit timur, pria berjubah abu-abu itu berdiri tegap di atas kepala Black Dragon yang terbang berputar-putar di angkasa. Perasaan tenang terlihat pada wajahnya saat dia melihat pria berjubah hijau itu bertarung dengan raksasa tanah itu.

"Srrriiiinggg!"

Terdengar suara kibasan pedang pria berjubah hijau itu yang mampu membelah kepala raksasa itu. "Krak!" Kepala raksasa itu terbelah, tapi raksasa itu belum kalah. Kepalan tangannya yang seperti batu itu menghantam tubuh pria itu dengan keras.

"Gah!" Pria berjubah hijau itu memuntahkan darah dari mulutnya, wajahnya pun sedikit memucat.

Kemudian, kepala raksasa yang tadinya terbelah kembali menyatu, seperti tak terjadi apa-apa padanya!

"Dillon, sebaiknya kau serahkan saja. Makhluk yang aku panggil ini bukanlah makhluk yang bisa kau lawan." Tawa pria berjubah abu-abu yang sedang mengendarai seekor Black Dragon.

Pria berjubah hijau itu menatap lawannya dengan tajam dan berkata dengan suara lantang, "Rudi, jika aku tak bisa memilikinya, maka kau juga demikian!" Sinar cahaya berwarna hijau keluar dari kepalan tangan pria itu. Melihat hal ini, pria berjubah abu-abu yang tadinya mengendarai peliharaannya dengan tenang berubah menjadi cemas dan gelisah. "Hentikan!"

"Prang!"

Tangan pria berjubah hijau itu menjadi sangat terang bagaikan matahari. Terdengar suara pecahan dari dalam genggamannya yang kemudian menghilang dengan perlahan.

"Dillon, kau-!" Sambil menunjuk lawannya dengan penuh amarah, ia tak tau harus berkata apa.

Wajah Warrior itu sedikit memucat. "Sekarang tak ada seorangpun yang bisa memilikinya. Aku memang telah terluka Rudi, tapi jika kau ingin membunuhku, hal itu tak akan mudah!" Dengan tawa yang dingin, pria itu berubah menjadi sinar berwarna hijau cerah dan melesat dengan sangat cepat menuju utara.

Pria berjubah abu-abu itu hanya melihatnya. Dia hanya terdiam, tak berniat untuk mengejarnya.

Raksasa bumi yang berada di pihaknya juga perlahan mulai menghilang.

"Dillon sang Stellar Sword Saint? Sayang sekali, aku tak bisa membunuhnya saat ini." Kata pria berjubah abu-abu itu dengan nada perlahan. Kemudian Black Dragon yang berada dibawah kakinya, seakan mengerti maksud dari tuannya, diapun mengepakkan sayapnya dan terbang menuju arah selatan.

Dalam sekejap kedua petarung itu menghilang.

Namun kota Wushan masih berada dalam keadaan parah. Hampir ribuan rumah hancur, dan teriakan kesakitan, kemarahan, dan kesedihan dapat terdengar di tengah kota. Hanya sesaat, kota yang tadinya aman tentram berubah hancur seketika.

...

Terlihat Hogg disana di halaman rumah klan Baruch.

Hogg duduk diatas meja sambil dahinya mengerut. Sebagai pemimpin kota Wushan ia harus memikirkan nasib rakyatnya.

Suara langkah kaki. Paman Hiri muncul dari ruang tamu. "Tuan."

"Bagaimana Linley?" Tanya Hogg sambil menoleh ke arah Hiri.

Hiri tertawa kecil, "Tuan, mohon tenanglah. Saya telah membasuh seluruh luka pada tubuh tuan muda Linley dan mengobati lukanya. Saya membuatkan masakan yang banyak kemudian mengganti pakaiannya dan mengantarkannya untuk tidur. Saat ia bangun, ia akan merasa lebih baik."

Hogg merasa sangat lega sambil mengangguk. Namun dahinya masih mengerut.

"Tuan, apakah anda khawatir dengan penduduk kota Wushan?" Tanya Hiri.

Hogg mengangguk. Dengan senyuman kecut ia berkata. "Paman Hiri, banyak penduduk Wushan tak seperti kita. Keadaan kota Wushan cukup buruk, banyak dari pria penduduk kota Wushan hanyalah Warrior tingkat pertama dan kedua sedangkan wanita disini bukanlah seorang Warrior. Melihat bebatuan yang berjatuhan begitu banyak, tentu sulit bagi mereka semua untuk menangkisnya."

Hiri juga ikut mengangguk.

Penduduk kota Wushan yang dapat menggunakan battle qi dapat dihitung dengan jari. Barusan saja ribuan batu berjatuhan dari langit. Jika saja para penduduk tidak bersembunyi tepat waktu atau bertahan menggunakan perisai yang sangat tebal, maka saat batu itu berjatuhan, mereka akan…

"Tak ada yang bisa kita lakukan sekarang kecuali menunggu laporan dari Hillman." Hogg merasa sangat lelah.

Setelah beberapa waktu, terdengar langkah kaki yang terburu-buru masuk memasuki rumah itu.

Pandangan Hogg berubah. Ia melihat Hillman masuk memasuki rumahnya.

"Hillman, bagaimana keadaan kota Wushan?" Tanya Hogg.

Hillman menghembuskan nafas. "Kami baru bisa mengira-ngira. Lebih dari tiga ratus penduduk meninggal, dan ribuan terluka." Seisi kota Wushan hanya memiliki penduduk sebanyak lima ribu. Artinya korban disini mencapai sekitar 20%! Terlebih lagi itu semua yang tinggal di rumah yang terbuat dari batu. Memang benar-benar sebuah bencana.

"Sebegitu banyaknya korban?" Hogg tak bisa menahan rasa khawatirnya.

Makanan adalah sumber bertahan hidup bagi semua Negara, begitu pula kota yang kecil. Melihat tenaga kerja yang dengan tiba-tiba berkurang secara derastis dan jumlah penduduk yang terluka dan cacat juga meningkat… Keadaan ekonomi kota ini akan semakin memburuk.

"Ugh!" Hogg menghembuskan nafas panjang.

Dia ingin menurunkan pajak penduduk, namun pajak di kota Wushan sudah sangat rendah. Saat ini, klannya sendiri sedang mengalami kesulitan untuk bertahan. Bagaimana bisa ia membantu rakyat jelata di kota itu? Keadaannya berbeda dengan kota lain yang pajaknya sangat besar yang membuat rakyat jelata mati karena kelelahan dan penderitaan.

"Tuan Hogg, seluruh rakyat jelata di kota Wushan benar-benar menghargai kebaikan anda dan kedermawanan anda. Mereka tahu seberapa besar jasa anda. Tolong jangan gusar." Kata Hillman dari samping.

Hillman sendiri lahir di kota Wushan.

Berdasar statusnya yang merupakan Warrior tingkat keenam, bahkan di ibu kota, dia dapat menjadi pemimpin pengawal untuk bangsawan. Namun karena Hillman merasa berhutang budi pada klan Baruch karena kebaikan dan kedermawannya, setelah Hillman pensiun, dia langsung menjadi pengawal klan Baruch yang tua ini.

"Hillman, pimpin sekelompok pengawal untuk melihat keadaan sekitar kota. Paman Hiri, pergilah beristirahat." Hogg langsung memerintah mereka.

"Ya tuan." Balas Hillman.

Hiri juga membungkuk dan kemudian meninggalkannya. Setelah Hillman meninggalkan pavilyun itu, satu-satunya orang yang masih tinggal adalah Hogg.

…..

Dalam kamar Linley.

Karena luka pada kepala Linley, Hiri menyuruh semuanya untuk tidak mengganggu Linley. Meskipun kota Wushan adalah kota yang sibuk, namun kamar Linley terdengar sepi. Linley sendiri telah terbawa ke dalam dunia mimpi.

"Ting!"

Terdengar suara dentingan pelan dan pancaran cahaya keluar dari dada Linley. Kemudian, sebuah cahaya mengitari cincin itu yang dengan perlahan keluar dari piyama Linley dan mulai mengapung sekitar sepuluh sentimeter dari tubuhnya.

Cincin itu bergetar semakin kuat, dan cahaya dari cincin itu juga semakin cerah.

Untungnya, tak seorangpun berada di kamar Linley. Siapapun yang melihat kejadian ini tentu akan sangat terkejut. Sedangkan Linley saat ini masih dalam tidurnya yang nyenyak, dan tak menyadari cincin itu sama sekali.

"Ting!" Cahaya yang mengitari cincin itu semakin terang, kemudian sebuah pancaran cahaya keluar dari dalam cincin itu. Cahaya itu dengan perlahan jatuh ke sebelah kasur Linley dan berubah berwujud seseorang.

Seseorang itu terlihat seperti orang tua yang kalem dengan jubah seputih bulan dan janggut putih yang panjang.

Saat itu juga, Coiling Dragon Ring itu kembali ke dada Linley seperti semula. Mata Linley kemudian terbuka dengan perlahan. Melihat seseorang yang tak pernah dikenalnya bahkan tak pernah dilihatnya, ia tentu merasa sangat terkejut. "Kau… Siapa kau?!"

"Halo nak. Namaku Doehring Cowart [De'lin Ke'wo'te], Aku seorang Grand Magus Saint-level dari kekaisaran Pouant [Pu'ang]!" Kata orang itu sambil tersenyum ramah.

Kemudian mata Linley berubah seketika. "Kau… kau seorang Saint-level Mage?"

Orang berambut putih itu mengangguk dengan percaya diri.

"Bohong. Kek, kau bilang dirimu berasal dari kekaisaran Pouant. Kekaisaran Pouant yang telah punah selama lebih dari lima ribu tahun yang lalu?" Linley sedikit memahami tentang sejarah dunia, dan ia tahu kekaisaran Pouant pernah berdiri sebelum klannya terbentuk. Di masa sekarang, kekaisaran Pouant bukanlah salah satu dari keempat kekaisaran agung di dunia sekarang ini.

Nächstes Kapitel