webnovel

Please Fall For Me

Author: Saavana
Urban
Ongoing · 1M Views
  • 124 Chs
    Content
  • 4.8
    62 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

warning mature content 21+ Lili, gadis muda sebatang kara yang harus menikahi teman masa kecilnya dikarenakan orang tuanya meninggal. Alan yang semula berhubungan baik dengan Lili entah kapan mulai berubah sangat dingin terhadap Lili, bahkan setelah mereka menikah. apa yang sebenarnya menimpa mereka? mengapa Alan menikahi Lili jika tidak mencintainya? pelan-pelan tabir rahasia mulai terungkap "Mungkin pernikahan kita adalah sebuah kesalahan. bukankah begitu? meskipun aku sangat mencintaimu. mungkin selamanya kau hanya menganggapku sebagai adikmu. mungkin selamanya kau tidak akan pernah mencintaiku. lagipula, bagaimana mungkin pria setampan dirimu, sedewasa dirimu dan semapan dirimu akan tertarik padaku."- Lili "Cinta adalah kelemahan, dan aku tidak mau larut dalam suatu kelemahan yang tak berujung"- Alan follow instagram : Saavana_wn favebook : Saavana

Tags
7 tags
Chapter 1Hidupku Yang Terpenjara

"A.. apa yang ingin kakak lakukan padaku?" aku mundur beberapa langkah menjaga jarak dari dirinya. namun ia tak berhenti sama sekali menjawabkupun tidak. ia hanya terus memandangku dengan sorot tajam seolah membawaku ke lembah yang sangat gelap dan menyeramkan. ekspresinya dingin menyalakan tanda bahaya untukku. aku hanya bisa terus melangkahkan kakiku menjauhinya di kamar ini. tanpa terasa tubuhku bergetar dan jantungku berpacu dengan cepat.

"siapa dia?" suara bariton bernada rendah itu terdengar mengancam dan mengintimidasi membuatku tergagap. ia terus memajukan langkahnya mendekatiku

"se..senior di kampusku" jawabku lirih dan menundukkan kepalaku menghindari sorot matanya. punggungku telah mencapai dinding kamar yang membuatku tak mampu menghindar dari kungkungannya.

"kalian tampak lebih dari itu"

"kak Alan salah paham! aku tidak..-"

"jangan membuatku malu" kak Alan memotong perkataanku membuatku mendongak menatapnya, mencari kejelasan atas pernyataannya barusan.

"kita sudah menikah, kau mengerti akan hal itu bukan?"

"aku tahu"

"aku tak peduli kau ingin berkencan dengan siapapun, tapi tolong jaga nama baikku. apa kata orang jika mengetahui istri kecilku berselingkuh dibelakangku. kau paham?" kata-katanya membuatku terbelalak. luka yang belum sembuh kemarin kembali terbuka. perkataan yang begitu kejam keluar dari mulut manis suamiku sendiri. seribu belati terasa menghujam kalbuku, membuat dadaku terasa ngilu dan sulit bernapas. aku terdiam dengan pandangan kosong.

"apa kau mengerti, Liliana Atmadja?" kak Alan mendekatkan wajahnya padaku dan menekankan kalimat terakhirnya. tubuhku kembali bergetar hebat, sekuat tenaga aku menahan air mata yang sudah membendung di pelupuk mataku. aku mengangguk pelan tak sanggup bersuara, tenggorokanku tercekat dan aku tak ingin terdengar begitu rapuh didepannya.

"lihat aku jika aku sedang berbicara padamu" nada suaranya terdengar tidak suka dengan sikapku, aku tahu itu. dengan takut-takut aku mengangkat wajahku dan perlahan menatap matanya. aku tidak tahu wajah seperti apa yang aku tampilkan padanya hingga aku dapat menangkap raut keterkejutan di wajah tampannya, hanya terlihat selama sepersekian detik yang kemudian kembali datar seperti biasanya.

kak Alan mendiamkanku dan menggumamkan sesuatu dengan pelan setelah menghela napas berat, lalu dengan cepat ia pergi meninggalkan ku sendiri dengan debuman keras pintu kamar kami. aku langsung terduduk di lantai dan menumpahkan air mata yang sejak tadi berdesakan ingin keluar. lagi-lagi aku disini terisak sendirian meratapi kisahku dalam kamar yang terasa dingin ini.

Dan ya, kak Alan tidak pulang lagi setelah pergi dari kamar ini, aku tak tahu dia bermalam dimana dan dengan siapa.

***

namaku Liliana Atmadja, aku adalah gadis sebatang kara sejak setahun lalu kehilangan kedua orang tuaku dalam sebuah kecelakaan. orang tuaku dan kak Alan memang sangat dekat, akupun dulu begitu dengan kak Alan, begitu dekat dan akrab meski dia memang cuek, aku tak tahu apa yang membuat kak Alan menjadi sangat dingin padaku, atau.. mungkin sebenarnya aku tahu. ya, dia begitu karena terpaksa menikah denganku enam bulan lalu. sejak kepergian kedua orangtuaku kak Alanlah yang mengurusi perusahaan papa, untuk menghindari konflik ini itu dan memperjelas statusnya, terjadilah pernikahan konyol kami yang telah didambakan kedua orangtua kami dan tentunya aku juga tetapi tidak dengan kak Alan, dia benar-benar sudah menganggapku seperti adiknya dan tak siap untuk melihatku sebagai wanita yang akan mendampinginya untuk seumur hidupnya. wajar saja, bagaimana mungkin aku yang berusia sembilan belas tahun ini dapat memikat pria matang nan tampan seperti kak Alan yang berusia dua puluh tujuh tahun itu. dia pasti memiliki pilihan hatinya sendiri dan aku telah merenggut masa depan indahnya hanya demi sebuah tanggungjawab yang dipikulnya. aku memang kejam.

"Lili.." aku menoleh ke arah sahabatku yang membawakan sup hangat ke depanku. asapnya mengepul menggoda siapa saja untuk mencicipinya, tapi tidak denganku. aku kehilangan selera makanku entah sejak kapan.

"terimakasih, kau tak perlu repot memesankan makanan untukku. sungguh"

"aku tidak terima penolakan apapun darimu!" Dela mendaratkan bokongnya di hadapanku dan mulai menyantap makanannya sendiri.

"jadi, cerita apa yang kulewatkan semalam?" tanyanya menodongku. aku menaikkan sebelah alisku menatapnya bingung.

"tak usah pura-pura bodoh. matamu sembab dan kantung hitam melingkar jelas di bawah matamu!" Dela menunjuk-nunjuk wajahku dengan garpunya. yah, dia memang tahu segalanya tentang hidupku, tentang pernikahanku, tentang kak Alan, bahkan tentang sikap dan perlakuan kak Alan yang bahkan tidak pernah menyentuhku seujung jaripun di usia pernikahan kami yang menginjak setengah tahun lamanya. entahlah, aku benar-benar membutuhkan seseorang untuk membagi cerita dan beban di punggungku serta mengerti aku, tapi percayalah hanya Dela yang tahu semuanya.

"kak Alan tidak suka melihatku dengan kak Abi" jawabku malas

"apa?? benarkah? itu berarti dia cemburu!" Dela seketika antusias

"kuharap begitu, tapi tidak Del, dia hanya tidak ingin harga dirinya terinjak"

Aku dan Dela menghela napas bersamaan.

"lalu, apa yang akan kau lakukan? memberitahu kak Abi bahwa kau telah menikah?"

"kau gila"

"lalu bagaimana? sudah jelas sekali kak Abi menyukaimu"

"kau terlalu cepat menyimpulkan, aku dan kak Abi hanya melakukan interaksi sebatas senior dan juniornya. aku bingung bagaimana menghadapinya nanti"

"jujur, aku lebih senang kau bersama kak Abi, dia baik dan tak akan menyia-nyiakanmu seperti pria tua pemarah itu" aku tersenyum kecut menanggapi Dela.

"jika bisa memilih, aku juga tak ingin jatuh cinta padanya, tapi manusia tak bisa mengendalikan kepada siapa mereka jatuh cinta, dan aku sudah jatuh terlalu dalam dan tak tertolong" aku tersenyum getir.

"jika kau tidak tahan, kau boleh tinggal dirumahku" Dela memandangku khawatir.

"akan kusimpan tawaranmu" aku tergelak melihat wajahnya yang entah kenapa terlihat konyol. ia hanya cemberut dan melanjutkan santapannya.

"uhmm, hai apa tempat ini kosong?" aku dan Dela menoleh kearah samping tempat dudukku.

"eh panjang umur, baru juga diomongin" Dela tampak antusias melihat kak Abi. aku meliriknya galak yang sama sekali tidak dihiraukannya. oh tuhan, perasaanku mulai tidak enak.

"silahkan kak Abi" Dela menjawab di tengah keterdiamanku.

"kalian lagi ngobrol apa, kayaknya serius banget?" kak Abi melayangkan senyum manisnya pada kami. kami hanya saling pandang sebelum akhirnya aku menjawab.

"haha, hanya obrolan seru tentang fashion wanita. hehehe" aku nyengir terpaksa yang malah terlihat meringis. kak Abi menautkan alisnya melihat wajahku yang aneh. duh memalukan sekali.

"uhm Lili apa nanti ada waktu luang? mau menemaniku mencari hadiah untuk adikku? aku tidak tahu akan memberinya apa di hari ulang tahunnya besok" Akhirnya kak Abi mengatakan maksud tujuannya mendatangi kami.

"aku-"

"bisa kok, nanti Lili kabarin kak Abi" aku melotot memandang ke arah Dela yang memotong kalimatku dan mengiyakan ajakan kak Abi. apa dia tidak menyimak ceritaku tentang kak Alan tadi? aku tidak mengerti apa yang dipikirkannya. seharusnya dia membantuku untuk menjauhi kak Abi! bukan malah mendekatkanku padanya.

"wah bagus deh kalau begitu. yaudah aku ada kelas lima menit lagi" imbuhnya berpamitan pada kami

"baiklah aku tunggu di depan kampus ya" kak Abi meninggalkan kami dengan wajah sumringah dihias senyum mengembang di wajah manisnya. kami menjawab dengan lambaian tangan mengiringi kepergiannya.

"Dela! apa yang kau lakukan?!" aku marah besar padanya. aku tak tahu dia mendapatkan sifat semena-menanya itu dari mana.

"memangnya kenapa? kau itu sedang butuh hiburan dan memangnya kak Alan menaruh pelacak padamu sampai-sampai dia akan selalu tahu apa yang kau lakukan? sudahlah kau harus sedikit bersantai dari kehidupan melelahkanmu" Dela menjawabnya dengan santai sambil mengaduk-ngaduk es tehnya dengan sedotan.

lagi-lagi aku hanya bisa menghela napas berat menanggapinya. aku selalu memilih menyerah daripada harus berdebat dengannya.

***

You May Also Like

Identitas Rahasia Pewaris Terbuang

Seluruh Kota Yong tahu bahwa Nona Sulung Su dari Keluarga Su memiliki sifat jahat dan reputasinya penuh skandal, bertindak secara aneh hari demi hari, membuat keluarganya tidak suka. Ayah yang tidak berguna: "Aku pasti tidak memiliki anak perempuan seperti itu; satu-satunya putriku adalah Xinyan." Nyonya Tua: "Hal tak tahu malu, kamu benar-benar mempermalukan Keluarga Su." Adik perempuan seperti teratai putih: "Maaf, Kak, kita memang bukan orang dari dunia yang sama." Bajingan: "Sampah yang tidak bisa menunjukkan wajahnya di depan umum, orang rendah tidak pantas masuk ke dalam lingkaran kita." Namun... Sebelum Nona Sulung Su mengungkapkan pendapatnya, berbagai bos tidak bisa menahan diri lebih lama. Seorang Kaisar Film tertentu: "Mengganggu bosku—bosan hidup, ya?" Sebuah Asosiasi tertentu: "Tuan Presiden, silakan beri instruksi, bangkrut atau diasingkan?" Sebuah Grup tertentu: "Apa itu Keluarga Su? Bahkan tidak pantas membawa sepatu BOS." Para tokoh terkemuka dari berbagai bidang: "Halo, saudara ipar!" Su Ran: "?" Sementara dunia luar tercengang dengan identitas-identitas yang terus terungkap dari Nona Sulung Su, pria yang legendaris karena misterius dan kedisiplinan yang terkendali menyapu Su Ran dalam pelukannya. "Nenek kecil, apakah ada identitasmu yang aku tidak tahu?" suara pria tersebut menggoda, malas, dan santai. Sister Ran melengkungkan bibir merahnya sedikit, tersenyum cerah: "Istrimu."

Xiaoxiaohe · Urban
Not enough ratings
386 Chs

Sang Seniman Bela Diri yang Beralih Menjadi Konglomerat Film

[Industri Hiburan + Wanita Utama yang Kuat + Cerita Menarik + Identitas Tersembunyi] Pemimpin Muda Sekte Tang, Tang Shu, yang mahir dalam Teknik Racun dan Senjata Tersembunyi, telah tertransmigrasi dan menjadi pendatang baru tingkat 18, debut sebagai aktris pendukung. Setelah acara variety show disiarkan: Haters: "Aku sebenarnya menganggap Tang Shu itu cukup menggemaskan. Ada yang salah dengan aku?" Ketika Lembaga Penelitian Teknik Mesin Nasional mengumumkan: Miss Tang adalah konsultan penelitian kunci yang kami tunjuk. Haters: "Apa????" Ketika seorang ahli pengobatan Tiongkok yang berwibawa mengungkapkan selama wawancara: Pengembangan jenis obat baru sangat berhutang pada Tang Shu. Haters: "Bukankah ini terlalu kebetulan?" Ketika Departemen Restorasi Porselen dengan terang-terangan menyatakan: Tidak ada yang melebihi Tang Shu dalam bidang restorasi porselen dan kaligrafi serta lukisan. Haters: "Apakah lotus putih ini menjadi sedikit terlalu memabukkan?" Ketika seorang big V Weibo dengan jutaan penggemar tanpa sengaja menunjukkan wajahnya selama siaran langsung... Para haters semua menyatakan bahwa pikiran mereka terpukau! *** Jing Yu, anak kesayangan surga, selalu mempunyai cengkeraman besi dan karir yang sukses sampai— dia bertemu dengan Tang Shu. Di dalam bioskop, setelah menonton empat atau lima film berturut-turut, dia menyadari orang yang duduk di sebelahnya tidak berubah, menikmati popcorn dengan sangat lahap. Tenggorokan Jing Yu bergerak sedikit; wanita ini sedang merayunya. Berhadapan di sebuah kedai kopi, dia secara acak mengeluarkan sedotan dua sisi dan meletakkannya di cangkirnya. Mata Jing Yu merah; wanita ini pasti sedang merayunya!

Rain Chen Zhenzhen · Urban
Not enough ratings
726 Chs

Kelahiran Kembali di Tahun 80an: Istri Sarjana yang Imut

Tertipu untuk menikah, dieksploitasi seumur hidup sebagai pengasuh tanpa bayaran, dan akhirnya dipukuli hingga mati oleh ibu angkatnya di depan tempat tidur ayah angkatnya yang sedang sakit, kehidupan menyedihkan Shen Mianmian berakhir. Ketika dia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya kembali pada usia lima belas tahun. Shen Mianmian berjanji untuk melarikan diri dari takdir masa lalunya, menghukum sepupu dan ibu angkat yang jahat, namun secara tidak sengaja bersinar terlalu terang dalam prosesnya. Siswa yang sebelumnya berada di urutan ketiga dari belakang di sekolah tiba-tiba naik ke puncak, menjadi kandidat yang diperebutkan oleh perguruan tinggi bergengsi, menyebabkan sensasi di antara semua guru dan murid... Sementara yang lain sibuk belajar, Shen Mianmian sibuk memulai bisnis kecil untuk menghasilkan uang... Sementara yang lain mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Shen Mianmian membeli dua bangunan berhantu yang paling terkenal di Beijing sekaligus... menjadi keanehan di mata semua orang, mereka mengejeknya bahwa walaupun dia punya keberuntungan untuk membelinya, dia mungkin tidak punya nyawa untuk tinggal di dalamnya. Sementara yang lain lulus dan sibuk mencari pekerjaan, properti berhantu yang dibeli Shen Mianmian diambil oleh pemerintah, membuatnya mendapatkan sejumlah besar kompensasi penggusuran. Orang-orang yang dulu mengejeknya tidak bisa tidak menampar diri mereka sendiri dua kali... bertanya-tanya di mana-mana apakah ada rumah berhantu yang dijual. Shen Mianmian, yang awalnya butuh meminjam uang untuk biaya kuliah, menggunakan dana penggusuran dan memanfaatkan keuntungan kelahiran kembali untuk membeli sebidang tanah yang cocok dan membangun gedung sewaan, bertransformasi menjadi pemilik tanah terkaya dan paling makmur di Beijing... Suatu hari, Shen Mianmian, yang membawa tas penuh kunci dan baru saja mengumpulkan sewa, ditarik pergi ke Kantor Urusan Sipil. "Shen Mianmian, sudah waktunya bagi kamu untuk membayar apa yang kamu hutangkan padaku."

Yin Family's Sixth Child · Urban
Not enough ratings
735 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Futotteimasu_Fitri
Futotteimasu_FitriLv4
Sri_Suryati_7646
Sri_Suryati_7646Lv3
Ismulya_Muhlis
Ismulya_MuhlisLv1
Dillaaaaa_
Dillaaaaa_Lv2

SUPPORT