webnovel

Garis Interaksi

Author: Aprilliaskm
Urban
Ongoing · 82.3K Views
  • 269 Chs
    Content
  • 5.0
    12 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Hidup seorang Reygan memang tak genap, tapi lantas bukan berarti retak; compang-camping. Dia bahagia, meski hanya hidup berdua dengan sang Mama. Sampai suatu hari, Reygan dipaksa untuk mengerti keegoisan sang Mama. Memahami keputusan orang dewasa yang tak mudah baginya. Hidupnya jungkir balik. Tiba-tiba segalanya sudah tidak pada tempatnya lagi. Setiap langkah yang terayun, hanya menambah luka dan sesak. Dia tidak tahu, kalau dunianya tidak sesederhana yang dia kira. Dia juga luput menyadari, kalau sejakawal segalanya sudah salah. Amat salah. Namun, kehadiran Aneska, membantu banyak. Gadis itu menjanjikan dirinya selalu ada; dalam tangis dan tawa. Menjadi teman tang menemani kala badai mengamuk. Memberi tempat terbaik untuk Reygan berteduh dan mengeluh. Apakah hanya sampai di sana? Bagaimana kalau garis interaksi dengan gadis itu justu membawa Reygan pada masa lalu? Menuntut sesuatu yang lebih menyakitkan, siap atau tidak.

Chapter 11. Dihukum Bersama

Anyone is easy to love when there is nothing but sunshine. But I am asking to be loved when there is rain, thunderstorms, hurricanes and tsunamis. I want someone who will be there to enjoy the rainbow with me.

~Pierre Jeanty

.

.

.

Pukul 07.00, di mana rutinitas sebagian besar orang dimulai.

Bus merapat ke halte. Beruntung pagi ini tidak hujan, jadi tidak perlu ada yang mengeluh. Meski begitu, dia tetap merapatkan jaketnya. Tidak hujan memang, tapi langit sudah dipenuhi mendung.

Sopir bus menarik tuas kemudi ketika dia melihat seorang gadis berlari ke arah bus. Tangannya melambai, meminta siapapun yang melihatnya, untuk bilang sopir agar berhenti.

Dia kebetulan melihat. Beruntung dia tidak berselera untuk jail pagi ini, jadilah dia berseru. "Tunggu, Pak! Teman saya ingin naik."

Teman? Seragam mereka sama. Meski dia tidak kenal gadis itu.

Sang sopir menginjak rem kembali, menunggu. Gadis itu sudah sampai di depan pintu bus, mengatur napasnya yang terengah.

"Lo nggak merasa ditunggu?"

"Sebentar..." katanya sambil mengangkat satu tangannya. Gadis itu butuh menarik napas.

Dia turun, kemudian mendorong bahu gadis itu agar bergegas naik. Gadis itu bersungut karena bahunya didorong dengan kasar.

Keadaan di dalam lebih buruk. Gadis itu harus berdesakan dengan beberapa orang dewasa dengan perawakan yang lebih besar dari dia. Jujur, dia merasa tidak nyaman. Jadilah dia mmeilih untuk turun satu undakan dan berdiri di samping pintu. Berhadapan dengan lelaki yang mendorong bahunya dengan kasar tadi. Mereka sama-sama membuang muka ke luar pintu yang separuhnya terdapat jendela.

Hujan turun deras. Gadis itu terpaku di jendela yang mengembun. Lelaki di depannya juga melakukan hal yang sama. Karena pemandangan di luar sana mengabur, berganti dengan embun, jadilah lelaki itu tidak mempunyai pilihan selain melamun. Dan hanyut.

Lelaki itu benci hujan.

Bukan. Berbeda dengan kebanyakan orang yang mengeluh tidak suka hujan karena hujan membuat aktivitas mereka terhambat. Dia sungguh benci hujan secara harfiah.

Menarik pandangannya dari pintu, dia menatap gadis di depannya yang menatap pintu dengan khidmat. Dia segera bisa menebak, gadis itu suka hujan.

Pandangannya turun ke badge di seragam gadis itu. Mulutnya merapat nama yang tertera di sana. Mencoba mengingat barangkali dia sempat dengar namanya. Sampai keningnya berkerut, dia tidak ingat apapun tentang gadis itu. Wajah gadis ituj juga asing di matanya. Anak pindahan? Mungkin.

Gadis itu menoleh, hingga matanya menangkap ke mana mata lelaki di depannya terarah. "Lagi lihat apa lo?"

Lelaki itu mendongak. "Anak baru?"

"Anak baru?" Gadis itu mengangkat sudut bibirnya. "Nggak mungkin lo kenal. Karena gue bukan perempuan pemuja Reygan."

Gadis itu tahu namanya? Padahal dia mengenakan jaket yang menutupi seragamnya. Bukan anak baru ternyata.

Reygan tersenyum singkat. Dia tidak tertarik meladeni kalimat sarkasme Aneska-nama gadis itu.

Bus berhenti di halte depan sekolah. hujan belum juga reda. Sebenarnya percuma juga, mereka sudah terlambat. gerbang sekolah sudah ditutup. Kalau tidak hujan, sekarang seharusnya sudah pengibaran bendera di lapangan.

Aneska yang berdiri beberapa meter di sampingnya terlihat mengeluh. Reygan tidak mengeluh, dia sudah mengutuk hujan sejak tadi di dalam hati.

Tanpa berpikir lagi, dia menyeberang. Mengabaikan rasa sakit ketika hujan menghunjam tubuhnya. Dia tahu cara untuk merayu Pak Satpam agar mau membukakan gerbang.

Aneska reflek ikut berlari menyusul. Dia yakin orang senakal Reygan pasti punya cara agar bisa masuk ke sekolah. Urusan hukuman bisa dipikir nanti.

Reygan sudah persis di depan gerbang, mulutnya bersiap untuk melancarkan aksi merayunya.

Pak Dodo yang melihatnya, dengan payung segera berlari mendekat membawa kunci gerbang. Reygan senang bukan main, dia tidak perlu mengeluarkan energi untuk merayu.

"Mas Reygan, langsung ke ruangan Bu Ida ya. Beliau sudah berpesan."

Aneska tidak memperhatikan, dia sibuk menghalau hujan yang menimpa kepalanya dengan kedua tangan.

Dicari Bu Ida. Itu kalimat biasa. Hanya saja terdengar suram ketika yang dicari Reygan.

"Kenapa ya, Pak?"

Gerbang sudah terbuka separuh, Reygan maish berdiri di tempat. Dia menunggu jawaban.

Sudah cukup kemarin dia dihukum membersihkan toilet seluruh sekolah karena mengusili anak kepala yayasan. Hanya iseng biasa, tapi dasarnya cengeng, makanya mengadu ke Bu Ida. Kalau diingat, akan panjang daftar hukuman yang diterima Reygan, tidak cukup waktunya. Reygan harus segera menemui Bu Ida.

Pak Dodo menggeleng. "Mas Reygan bikin ulah apalagi memangnya?"

Reygan mengangkat bahu dan melangkah ke ruang guru. Aneska sudah lari ke ruang kelas sebelum basah kuyup.

****

Jangan dikira Aneska bisa bebas dari hukuman karena dia bisa masuk ke kelas. Berterimakasih kepada Bu Ratna yang berbaik hati membiarkan dia mausk kelas. Tapi mimpi buruk, bukan, kenyataan pahit menghampiri ketika bel istirahat berbunyi. Malapetaka itu datang.

Aneska sudah membayangkan semangkok bakso yang masih mengepulkan asap di kanting, juga segelas teh hangat. Tapi pupus sudah dengan kehadiran Bu Ida di depan pintu kelasnya. Tatapannya terhunus ke Aneska seorang. Dia segera tahu apa kesalahannya.

"Kebetulan lapangan masih kotor, kamu sapu." Titahnya.

"Tapi, Bu. Saya bisa jelaskan."

"Jelaskan? Kamu mau dihukum seperti Reyga maksudnya?"

Aneska menoleh ke lapangan. Dengan celana digulung hingga betis, lelkai itu berlari mengelilingi lapangan luas bertelanjang kaki. Kecipak air terlihat ketika kakinya menginjak rerumputan hijau.

"Oke, Bu. Saya pilih lari." Aneska memutuskan cepat. Berpikir logis jika lari bisa selesai dalam hitungan menit, sementara menyapu seluruh lapangan bisa jadi setengah jam. Dia segera melepas sepatunya sebelum Bu Ida berubah pikiran.

"Anak jaman sekarang. Ibu prihatin lihat kamu suka anak macam Reygan." Kalimat itu menghentikan Aneska yang hendak ke lapangan.

"Maksud Ibu?"

"Kamu, sama speerti yang lain, kan? Yang setiap hari ngintil Reygan." Bu Ida enteng sekali mengatakannya.

Aneska, yang masih ingat sopan santun, hanya mengatupkan mulutnya. Menahan diri untuk tidak berteriak di depan orang yang lebih tua. Lebih lagi, orang yang dia hormati.

"Saya aja nggak kenal dia, Bu."

"Sudah sana. Kamu lari dua putaran saja."

"Memangnya dia berapa putaran, Bu?"

"Sepuluh putaran. Sekarang baru lima putaran."

Aneska melangkah ke lapangan. Merasakan rumput di kulit kakinya. Terasa geli dan dingin. Dia segera menyusul Reygan, berlari di samping lelaki itu dalam diam. Bahkan beberap kali dia berusaha mendahului, yang selalu dibalas Reygan lebih cepat.

Satu putaran, Aneska berhenti mengatur napas. Dia tidak sangka lapangan mendadak bisa seluas ini. Sementara Reygan terus berlari. Seregamnya bahkan sudah menempel di badan karena keringat. Tapi lelaki itu seperti tidak kepayahan. Mungkin sudah terbiasa dihukum. Lapangan sudah bersahabat baik dengannya.

You May Also Like

Terima Aku Apa Adanya (21+)

Charlos adalah CEO Golden Group yang tampan dan sukses di usia muda. Siapa sangka jika ia pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan saat ia ditinggal menikah oleh kekasihnya. Hal itu membuatnya sakit hati. Di tengah kesedihannya, ia dekat dengan seorang pemain saxophone, bernama Reva. Charlos jatuh cinta pada Reva, tapi tidak ada seorang pun yang setuju dengan hubungan mereka. Hingga suatu hari, Charlos bertemu dengan Rissa dari perkenalan di sebuah acara latihan drama di gereja. Rissa adalah seorang wanita cantik dengan suara yang merdu. Rissa tanpa sengaja mengetahui hubungan Charlos dengan Reva. Hanya Rissa, satu-satunya yang mendukung hubungan di antara Charlos dan Reva, tanpa mengetahui siapa Reva yang sebenarnya. Seiring berjalannya waktu, Charlos dan Rissa jadi semakin dekat. Cinta perlahan tumbuh di antara mereka. Reva tidak terima jika Charlos akhirnya direbut oleh wanita lain sehingga ia melakukan hal keji untuk bisa mendapatkan cinta Charlos kembali. Siapakah sesungguhnya orang yang Charlos cintai? Dapatkah Rissa menerima Charlos apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki? Sebuah kisah romantis, sebuah jebakan yang sanggup membuatmu menganga tak percaya, sebuah balas dendam, percobaan pembunuhan, dan hal-hal tak terduga lainnya. Temukan jawabannya di sini! *** Terima kasih untuk kalian yg sudah berbaik hati mau membaca. Untung mendukung author, kalian bisa menekan tombol power stone, komen sebanyak-banyaknya. Follow jg IG saya : santi_sunz9 Siapa tahu saya akan bagi2 koin gratis atau giveaway. Dengan senang hati saya ingin sekali bisa mengenal para readers yang setia. Happy reading! 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL! Di dalam cerita ini banyak mengandung unsur dewasa. Bagi pembaca di bawah usia 21 dimohon untuk tidak membacanya. Karya lainnya: -Milly's First Love (spin off Terima Aku Apa Adanya) -The Look Of Love (sekuel Milly's First Love) -Farmakologi Cinta -Baron, The Greatest Animagus -Menikahi Barista Ganteng (sekuel Terima Aku Apa Adanya)

Santi_Sunz · Urban
4.9
360 Chs

Sisa Hidupku Adalah Untukmu

Yu Yuehan adalah seorang presiden direktur yang kaya, sempurna, dan tidak mudah didekati seperti orang kaya pada umumnya - pria terkaya di Kota H; tapi suatu hari, seorang bocah perempuan tiba-tiba muncul dalam hidupnya sebagai putrinya! Walaupun pria itu cukup yakin dirinya tidak pernah menyentuh wanita sebelumnya, hasil tes DNA memastikan bahwa bocah itu adalah anaknya! Segera ia menjadi seorang 'papi' yang baik bagi bocah mungil itu, Xiao Liuliu. Dua tahun kemudian, untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan, Xiao Liuliu menjadi sangat menyukai seorang perawat yang sedang dalam masa percobaan, Nian Xiaomu, yang dipekerjakan untuk merawat Xiao Liuliu. Nian Xiaomu memiliki kepribadian yang kuat dan tidak membiarkan siapa pun merundungnya. Terus-menerus khawatir jika ada yang akan mencelakai putrinya, Yu Yuehan selalu mengawasi Nian Xiaomu. Namun, putrinya yang terlihat baik dan manis di luar, diam-diam mempunyai rencana untuk ayahnya .... Waktu berlalu, Nian Xiaomu menunjukkan sisi yang memikat sedikit demi sedikit; dan untuk pertama kali dalam hidupnya, Yu Yuehan tertarik pada wanita misterius ini .... Kata Kunci: Putri yang Misterius, Putri yang Manis, Tidak Mudah Didekati, Wanita Kuat Adegan yang manis: “Papi, Papi sangat tampan!” pipi Xiao Liuliu memerah. “Papi, aku mau digendong!” Xiao Liuliu merengek. “Papi, aku mau adik perempuan! Ayo cepat buat bersama Mami.” “Papi ....” Yu Yuehan berkata dengan ekspresi datar, "Aku tidak pernah tidur dengan wanita mana pun! Bagaimana mungkin aku mempunyai seorang anak perempuan!?" “Apa Mami tidur dengan Papi tanpa Papi sadari?” Yu Yuehan: "…"

Stupa Demon · Urban
4.8
1546 Chs
Table of Contents
Volume 1
Volume 2 :JARAK
Volume 3 :DEKAP
Volume 4 :KEKAL