webnovel

38. Jarak

Empat tahun, dalam rindu dan kenang.

Kereta Bandung - Jakarta melaju dengan kencang.

Musim liburan datang. Setiap gerbong kereta penuh dan sesak. Juga dipenuhi oleh gelak tawa keluarga yang sedang bergurau. Entah akan piknik ke mana. Setiap anggota keluarga kompak mengenakan baju berwarna senada. Wajah-wajah yang ceria.

Begitu kontras dengan wajah Reygan yang tergugu di salah satu bangku. Menatap pemandangan di luar jendela dengan helaan napas yang berat. Sama seperti dulu, empat tahun yang lalu.

Dulu, dia lari dari kenyataan. Sengaja lari dari mama. Dan sekarang, dia lari dari apa pun yang tertinggal di Bandung. Dari lelaki yang seharusnya dipanggil Papa. Apakah dia pantas memanggilnya Papa? Sedangkan, orangnya saja tidak pernah ingin tahu keadaan Reygan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter