webnovel

It’ Precious

Author: alphabetic_
Urban
Ongoing · 33.8K Views
  • 219 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Semua pasti menganggap jika Avanka Alamanda Rinasyi adalah seorang yang beruntung. Memang dengan embel-embel anak orang kaya saja dia bisa dikata bahagia. Tapi kenyataannya tidak. Kebahagian Vanka menjadi usai ketika dia tidak sengaja mendengar orang terdekatnya bicara tentang siapa keberadaan dia di keluarganya. Mulai dari itu Vanka tau kehadirannya tidak diharapkan. Ternyata keadaannya di keluarganya ini ada hubungannya dengan Kakak perempuannya, Alisya. Ternyata dibalik keharmonisan ini, semuanya menutupi hal yang selama ini ingin semua luruskan dengan problem yang dialami antara Vanka dan Lisya. Tapi. Kenapa saat Vanka pergi ke suatu tempat dan bertemu dengan lelaki baru itu, keadaan kak Lisya jadi tidak baik ?

Chapter 1Pria Misterius

Malam ini adalah moment berharga bagi semua orang yang sedang berada di auditorium megah dan terbilang cukup besar yang ada di suatu distrik kota. Dimana cahaya berbinar dan berpencar di segala arah tepat membuat auditorium serasa lebih hidup.

Tidak kebanyakan dari para lautan manusia yang memenuhi gedung ini pula berpakaian rapih. Setelan jas resmi untuk kebanyakan kaum lelaki berserta batik modifikasi yang menyilimuti erat para pengguna kaum wanita segala umur, bagi kaum yang mendapat undangan resmi. Dan sebagian lainnya hanya memakai baju casual mereka.

Tepatnya di salah satu balkon depan gedung auditorium itu terpampang jelas sebuah tulisan yang isinya bisa dilihat dengan jarak tidak lebih dari sepuluh meter dari kejauhan. "Konser Tunggal 'Serenity on Insanity'".

Sebuah konser dari seorang artis wanita terkenal di kancah negeri ini. Yang sedang diberi wejangan atas peluang dirinya bisa menggelar konser tunggal pertamanya oleh sang managernya, dan merupakan ajang baginya untuk naik pangkat di dunia musikalisasi.

Sekarang tinggal waktu yang berdetik untuk memastikan bahwa satu setengah jam lagi konser akan dimulai. Sudah terlihat beberapa tamu undangan yang datang, terlebihnya bagi para penonton konser yang pastinya membeli tiket dengan rogoh kocek terlalu tidak cukup dengan satu kali gaji di atas rata-rata Umr tiap bulannya.

Untuk tamu undangannya sendiri mendapat ruangan VIP yang dapat digunakan untuk bersantai selagi menunggu konser akan berlangsung kurang lebih dalam waktu satu jam saja. Dan bagi penonton pastinya menunggu di area altar depan auditorium yang memang sudah disiapkan bagi mereka.

Karena waktu konser masih akan berlangsung lama namun suasana yang sedang terjalin tepat di tengah-tengah panggung dan beberapa tempat duduk penonton sangat sibuk. Mengingat jika ternyata konser tunggal ini tidak akan main-main untuk diselenggarakan.

Sebaliknya, salah seorang wanita yang tidak lain adalah tamu undangan konser VIP ini sedang mencari cara agar dirinya tidak berada di dalam kekangan suasana keramaian yang ditimbulkan oleh pihak keluarganya yang sedang bersantai di sebuah bilik ruangan megah punya auditorium ini sesaat mereka semua berbahagia karena anggota keluarga kesayangan mereka akan menyelenggarakan konser tunggal.

Vanka sedang melarikan dirinya. Dia merasa tidak bisa berlamaan di dalam ruangan itu, di mana sebelumnya beberapa anggota keluarganya menyeletuk sesuatu yang menyinggung perasaannya.

"Vanka kamu kenapa sih kok belum layak, selayak kedua Kakak-kakak mu ? Gimana bisa kamu punya salah satu Kakak kayak Kak Lisya yang adalah musisi papan atas," kata Mama Rina. Mama kandungnya yang mengatakan jika dia, Vanka. Tidak sama sekali bisa di sandingi dengan sang Kakak yang adalah musisi papan atas.

Bukannya Vanka malah memperbesar masalah tanpa dia balas perkataan Mama Rina, selebihnya di kerumunan yang tidak salah mendengar perkataan Mamanya itu. Semua orang di sana pun mulai mengomentari pedas Vanka. Salah satunya adalah Kakaknya, Syika.

"Sudah lah Mah, jangan kasih Vanka cibiran nggak berfaedah kayak gitu. Nggak akan dijawab sama Vanka dengan kejadian pasti. Kapan dia bisa sesuai sama apa yang kita mau," tutur Kakaknya Syika. Yang membuat jengkel Vanka bukan main.

Karena memang perkataannya itu terdengar sopan, tapi sebenarnya arti di baliknya itu yang mengundang amarah Vanka. Dan itu tidak bisa dijelaskan sehingga Vanka merasa ingin menghindar dari ruang tunggu itu.

Entah bagaimana perasaan Vanka saat ini. Di saat sedang menusuri taman belakang auditorium yang lumayan indah bersamaan dengan perasannya yang kalang kabut. Di hari konser tunggal Kakaknya, Lisya. Jujur, Vanka tidak bisa berbahagia sama dengan kebanyakan anggota keluarganya.

Singkat cerita, Vanka adalah anak yang memiliki peruntungan nasib yang tidak beruntung. Tidak diminati sebagai sanak keluarga nya sendiri yang menyandang sebagai keluarga konglomerat yang kaya raya. Dia hanya tidak bahagia dengan keadaannya yang 'tidak dianggap'.

Ingatan Vanka kembali menjelajah ke beberapa waktu silam saat dirinya baru melihat sang Kakaknya sudah resmi naik debut menjadi musisi dan sangat terkenal di saat itu.

Beberapa keluarga seperti malu memiliki anak layaknya dia, Vanka. Pasalnya, keluarga tidak mengira. Kakaknya yang dulunya sama disayang dan diberi harta sama rata bisa sesukses ini sekarang.

Memang Vanka masih ingat betapa dirinya dulu suka diberi oleh sanak keluarganya, namun baginya pemberian itu adalah bukti bahwa dirinya memang diberi harta saja. Bukan komitmen yang sama dengan Kak Lisya. Kakaknya, seorang musisi.

Langkah kaki Vanka berhenti saat dia berada di sebuah depan kolam koi yang ada tepat di sudut bangunan auditorium ini. Dia melihat ikan yang terkenal sebagai lambang keberuntungan itu, berenang ditemani lautan cahaya terang berwarna keemasan.

Di saat itu dia mencoba berjongkok dengan anggun karena memakai rok modifikasi batik yang melekat di tubuhnya ketat. Membuat dirinya tidak leluasa berjongkok hanya untuk menyentuh permukaan air yang semi dingin untuk menyadarkan dirinya. Agar dia bisa tidak dalam keadaan seburuk sedari pemikirannya tadi.

Tangannya akhirnya menyentuh permukaan air, membuat ikan koi tersebut menyebur menyeruak ke dekat tangannya yang hangat. Dengan suara percikan yang dia timbulkan itu, tidak lama dia mendengar suara lelaki membuyarkan fokusnya yang masih berkutat dengan ikan koi manis di sekeliling tangan yang ada di dalam air.

"Apa kamu tidak masuk? Kurasa kamu tamu VIP? Kamu memakai baju terlalu formal. Apa kamu saudara Lisya?" tanya satu suara bass seorang lelaki yang ada di belakang Vanka, berdiri tegak layaknya menemukan suatu hal janggal. Yang ingin mengusik keberadaan seseorang yang aneh baginya. Iya, seorang wanita yang tidak masuk bangunan auditorium saat acara konser tunggal akan terselenggara dalam kurun waktu lima belas menit saja ini.

Karena mengetahui ada yang memanggil akhirnya Lisya pun berdiri secepatnya dan membalikkan tubuhnya dengan membasuh tangannya bekas ciuman dari mulut ikan koki yang menggelikan baginya. Di depannya sudah ada seorang lelaki jantan. Kelihatan gagah dengan balutan batik warna ungu sangat gelap. Rahang yang tegas dengan bekas breaded di sekitar rahang, mata hangat bahkan badan tubuh atletis yang menurutnya dinilai 10 by 10 itu. Sedang mengajaknya untuk masuk karena konser akan berlangsung.

Vanka pun berjalan mendekat ke arah lelaki itu, dan dirinya berancang menjawab pertanyaan dari lelaki di hadapannya.

"Hanya mencari udara segar saja. Bagaimana bisa aku tidak melewatkan konser orang terdekatku. Iya aku adalah salah satu tamu VIP," kata Vanka yang menjawab saat itu hampir mengulum senyum menghadap ke arah si lelaki ini.

"Oh,, tidak banyak ada orang di sekitar sini. Kenapa kamu yang tamu VIP bisa-bisanya ada di sini," kata lelaki dengan tangan sebagian yang sedari tadi masuk ke saku celananya. Yang baru disadari oleh Vanka.

"Iya, begitulah. Aku hanya tidak suka dengan konser ini," jawab Vanka yang kemudian dengan kedua tangannya refleks menutup bibirnya. Telah berkata terlalu frontal ke hadapan lelaki yang belum dikenalnya.

Namun reaksi lelaki itu hanya tertawa dengan renyah dan membuat Vanka terkesima karena dirinya malah membuat Vanka semakin tidak terbeban atas ucapannya terakhir itu.

Seketika karena Vanka semakin dibuat penasaran atas siapa lelaki itu, dirinya pun menjulurkan tangan kanannya. Untuk berkenalan dengan sang lelaki super berkharisma yang ada di depannya.

Sayangnya tidak lama setelah itu, sepupunya yaitu Yuma memanggil Vanka dari kejauhan. Mau tidak mau tangan yang tadinya terulur harus kembali disejajarkan dengan tubuhnya. Karena Yuma memanggilnya, Vanka pun mengatakan kalimat terakhirnya kepada si lelaki ini.

"Maaf, aku dipanggil sama salah satu keluargaku. Kalau gitu, aku duluan ya. Makasi sudah mau menyapa," kata Vanka dengan beramah tamah ke lelaki itu. Dan tanpa menunggu jawaban dari Si lelaki ini, akhirnya Vanka berjalan setengah mempercepat temponya agar dia bisa langsung mengajak pergi Yuma. Dia tidak mau Yuma melihat dan menggosipkan sepupunya bersama lelaki lain dengan worst scenario jika dia sendiri tidak sempat berkenalan dan mengetahui nama lelaki barusan itu.

"Loe gue cariin kemana-mana, Vanka. Konsernya sudah mau mulai. Dan, tunggu. Kok kamu berduaan aja sama seorang lakik di tempat ini ?" Yuma menyerocos merasa jengah mencari sepupunya yang diberi wejangan oleh Mama Rina untuk mencari Vanka dimana berada karena konser Kakaknya Lisya, sudah mau dimulai.

"Bukan kenalanku, Yuma. Tadi aku tuh sendirian aja, tapi lakik tak dikenal itu tanya kenapa aku sendirian liatin ikan koi," kata Vanka yang kemudian langkah kaki mereka berdua beradu untuk mulai pergi menuju ke tempat duduk mereka tepat di bagian paling depan dari panggung konser Kakak Vanka, Lisya.

Tidak lama mereka berdua pun sudah masuk kembali ke dalam gedung konser lewat pintu depan. Tadinya Vanka dan Yuma harus duduk di sebuah kursi VIP di paling depan dari segala kursi yang ada. Namun entah mengapa Vanka memilih untuk duduk di sebuah kursi kosong yang ada di salah satu lautan penonton yang menonton di sana pula. Dirinya memilih aman dengan menghindari keluarga nya.

Konser sudah dimulai, dan sudah pasti suasana gedung pun ramai dengan sorakan banyak penonton di sekeliling Vanka. Kak Lisya memang punya suara yang indah dan melantun dengan pas. Semua nada indah mengalun serta setiap sudut aura suara yang dikeluarkan juga sama mencengangkan. Pasti tidak mudah untuk ditebak.

Vanka larut dalam suara Kakaknya, pandangannya kini beralih dari si Kakaknya yang sudah menyelesaikan lagu keduanya dari kurang lebihnya ada belasan lagu yang akan dinyanyikan.

Pandangannya merubah saat Kak Lisya mengatakan terimakasih atas kedatangan semua penonton dan juga keluarganya di konser tunggalnya ini. Karena fokus pandangan Vanka berada di kursi VIP, entah mengapa Vanka melihat sebuah siluet pandang. Badan tegap milik lelaki yang duduk di salah satu kursi VIP yang bukan berasal dari keluarganya. Sama seperti baju batik berwarna ungu gelap yang tadi bersamanya sebentar.

"Siapa lelaki itu?" pikir Vanka mencoba menerawang jelas mungkin saja dia melihat salah satu petunjuk akan keberadaan meja VIP yang ditempati oleh sosok lelaki itu. Namun penglihatannya nihil.

Dia tidak bisa melihat lebih lanjut nama tertanda pada meja VIP yang disinggahi lelaki tersebut. Sekilas lantunan lagu ke-tiga yang dibawakan Kakak Lisya kembali mengalun, membuat Vanka akhirnya menikmati sisa malamnya dengan mendukung Kak Lisya di konser tunggal pertamanya ini.

You May Also Like

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · Urban
Not enough ratings
540 Chs

Pulangnya Sang Pewaris yang Terbuang dengan Gaya

Begitu dia membuka matanya, Bai Lian mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang gadis muda yang terkenal dan manja. Dia mendengar ayahnya adalah bintang baru dan sedang naik daun di Beicheng, mandiri dengan reputasi yang luas; Kakak tirinya yang lebih tua adalah seorang jenius yang telah menduduki puncak ujian kota dan pergi ke Universitas Jiangjing; Adik tiri perempuannya dari kelas internasional yang bersebelahan adalah kecantikan sekolah yang berbakat banyak, lembut dan sopan; Tunangannya adalah bintang emas di bidang keuangan, idola akademis di sekolah yang bahkan tidak pernah melihatnya dengan benar… Dan dia hanya orang biasa tanpa ciri khas dengan kecerdasan rendah, orang biasa, diusir dari rumah sejak awal. Bai Lian: Baiklah, maka dia hanya harus belajar keras dan berusaha menjadi orang biasa~ Semua orang (dengan wajah tersenyum misterius): ...kamu yakin tentang itu?? Gadis muda yang dikirim ke Xiangcheng tanpa latar belakang, tidak tahu apa-apa, semua orang bisa menginjaknya... tetapi mereka tidak bisa menggerakkannya??? [Protagonis wanita yang unik memukau, malas dan manja yang menghancurkan siapa pun yang melawannya vs. protagonis pria yang mulia, keren, dan mendominasi dengan IQ yang mengalahkan semua orang yang ada] PS: Baik pemeran utama pria maupun wanita sangat menawan. Cerita ini sepenuhnya tentang kepuasan membaca tanpa banyak logika, jadi tolong jangan terlalu mendalam ke dalam logika, terima kasih. Pesan: Cintai belajar, jadilah orang baik.

Road of Flowers · Urban
Not enough ratings
367 Chs

Setelah Meninggalkan CEO, Dia Mengejutkan Dunia

``` Mo Rao lahir di keluarga dokter militer. Orang tuanya telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nenek Fu Ying, sehingga yang terakhir memaksa Fu Ying untuk menerima Mo Rao sebagai istrinya. Mo Rao selalu tahu bahwa Fu Ying memiliki gadis pujaan bernama Qu Ru. Gadis ini gagal menikah dengan Fu Ying sebagaimana keinginannya karena nenek Fu Ying menghalanginya. Setelah menikah, Fu Ying sangat memperhatikan Mo Rao. Mereka bahkan sangat cocok terutama di atas ranjang. Fu Ying selalu menemukan dirinya tenggelam dalam kelembutan Mo Rao. Hingga suatu hari, Fu Ying berkata, “Qu Ru telah kembali. Mari kita bercerai. Aku akan mentransfer properti yang telah aku janjikan kepadamu atas namamu.” Mo Rao berkata, “Bisakah kita tidak bercerai? Bagaimana jika... aku hamil...?” Fu Ying menjawab tanpa hati, “Aborsi saja! Aku tidak ingin ada lagi hambatan antara aku dengan Qu Ru. Lagipula, Qu Ru memiliki leukemia, dan sumsum tulangmu secara kebetulan cocok dengan dia. Jika kamu bersedia mendonasikanmu, aku bisa menjanjikanmu apa saja.” Mo Rao berkata, “Bagaimana jika syaratku adalah kita tidak bercerai?” Mata Fu Ying berubah dingin. “Mo Rao, jangan terlalu serakah. Bahkan jika aku menjanjikanmu demi Qu Ru, kamu tahu sendiri aku tidak mencintaimu.” Kata-kata ‘aku tidak mencintaimu’ menusuk hati Mo Rao seperti sebilah pisau. Senyumnya tiba-tiba menjadi terpelintir dan dia bukan lagi wanita penurut seperti dulu. “Fu Ying, ini pertama kalinya kamu membuatku muak. Kamu menyebutku serakah, tapi bukankah kamu sama? Kamu ingin aku menceraikanmu agar kamu bisa bersama dengan Qu Ru? Baik, aku setuju dengan itu. Tapi kamu bahkan bermimpi kalau aku akan menyelamatkannya? Jangan lupa, tidak ada yang namanya mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup, sama seperti antara kamu dan aku.” Kemudian Mo Rao pergi. Fu Ying benar-benar merasa sesak, dan perasaan ini membuatnya gila. Ketika Mo Rao muncul sekali lagi, dia telah menjadi bintang yang menyilaukan. Ketika dia muncul di hadapan Fu Ying, bergandengan tangan dengan kekasih barunya, Fu Ying tidak peduli lagi dan berkata, “Sayang, bukankah kamu bilang kamu hanya akan mencintaiku?” Mo Rao tersenyum samar. “Maaf, mantan suami. Aku salah dulu. Kamu hanya pengganti. Aku sebenarnya mencintai orang lain.” ```

Mountain Springs · Urban
Not enough ratings
482 Chs
Table of Contents
Volume 1 :volume 1
Volume 2 :volume 2