webnovel

Before The Dawn

Author: Rryuna
สยองขวัญ
Ongoing · 192.1K Views
  • 248 Chs
    Content
  • 5.0
    95 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Tags
4 tags
Chapter 1Prolog

20 April 2004

Suara gaduh entah dari ruangan mana, membangunkanku dari lelapnya tidur. Jarum jam di dinding baru menunjukkan pukul dua dini hari, tapi sudah ada keributan di rumahku. Memang, ayah dan ibu adalah orang yang sibuk. Terkadang mereka baru pulang ketika yang lain sudah dibuai mimpi.

Ditunggangi rasa penasaran, dengan perlahan aku melangkah mencari sumber kegaduhan. Tidak biasanya ayah dan ibu bertengkar ketika sampai di rumah. Bahkan setahuku, keduanya memang tidak pernah bertengkar. Menapaki anak tangga satu per satu, suara ribut itu terdengar semakin jelas.

Tangis seorang wanita mendominasi. Meraung dengan kata-kata yang sedikit kupahami. Aku yakin itu suara ibu. Rasa penasaranku semakin menggebu, dibarengi dengan kekhawatiran akan kondisi ibu. Terakhir kali mendengarnya menangis sekeras ini adalah ketika nenek meninggal. Dan aku yakin saat ini pun sedang terjadi hal buruk di sana.

Sampai pada anak tangga terakhir, aku mencoba menambah kecepatan. Sialnya suara letupan senjata api membuat tubuhku limbung, dan hampir terjatuh di atas lantai. Tanpa sengaja, vas bunga kesayangan ibu tersenggol dan jatuh. Pecah menjadi kepingan tajam berbagai bentuk dan ukuran. Aku terdiam untuk beberapa saat. Mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.

Bau anyir terbawa angin yang dingin, menyadarkanku kembali dari lamunan. Tangis ibu sudah tidak terdengar lagi. Hanya sunyi yang tersisa. Membuatku gelisah. Ibu, apa yang terjadi padamu?

Aku berbelok sedikit dan mengintip dari balik tembok pemisah dengan ruang tamu. Bau anyir tadi semakin tercium jelas dari sini. Begitu juga dengan pemandangan yang tersaji. Sungguh mengerikan, dan mendadak perutku terasa sangat mual.

Kulihat ibu terduduk di lantai, bersandar pada kursi. Tangannya terlihat memeluk tubuh kakak perempuanku dengan erat. Dari kepala keduanya, darah mengucur dengan deras. Tidak jauh dari posisi mereka, ayah terduduk lesu. Menatap kosong pada keduanya. Aku tidak ingin percaya ini, tapi ayah memegang senjata api.

Aku beringsut mundur, ketika tatapan ayah tiba-tiba teralih ke arahku. Perasaanku kacau. Takut, marah, sedih dan tentunya penuh tanda tanya.

Air mata sudah bercucuran. Tidak lagi kuhiraukan kata-kata ibu yang selalu memintaku untuk tidak menangis. Untuk tidak menjadi anak yang cengeng.

Apa yang kedua mataku saksikan saat ini, terlalu pilu jika hanya direnungi tanpa air mata. Pun begitu sulit untuk diterima.

"A-ayah, apa yang kau lakukan?" Suaraku tercekat.

Bukan jawaban yang aku dapat, ayah justru menatapku dengan tatapan yang sulit dimengerti. Dia juga menodongkan benda mematikan itu ke arahku. Apa dia akan menghabisiku juga? Tidak!

"Lari jika kau ingin hidup!" ucapnya. Terdengar datar dan mengerikan.

Tidak seperti ayah yang selama ini aku kenal. Ayah berhati lembut. Ayah yang selalu menjaga emosi ketika bersama kami, seolah lenyap begitu saja entah pergi ke mana. Tergantikan oleh iblis yang baru turun dari neraka.

Aku melirik ibu. Sangat ingin memeluknya untuk terakhir kali. Ah tidak, apa-apaan pikiranku ini. Aku yakin dia hanya pingsan. Lagi pula, ibu adalah orang yang kuat. Satu peluru tidak mungkin membunuhnya. Ya. Sangat tidak mungkin.

Dorr!

Satu peluru melesat di sampingku. Melubangi dinding di belakang. Tampaknya ayah benar-benar ingin menghabisiku juga.

Apa salah kami? Jika pun ibu memiliki salah padanya, tidak sepantasnya dia berbuat seperti ini, bukan? Segala sesuatu bisa diatasi tanpa harus menumpahkan darah. Itu kalimat yang orang dewasa katakan, tapi sepertinya ayah tidak pernah mendengar kalimat itu.

"Kubilang lari!" Ayah berteriak.

Letupan senjata kembali terdengar memekakkan telinga. Dia melubangi dinding lagi.

Sungguh. Ini bukan ayahku. Tanpa menghiraukan apa pun lagi, aku menuju pintu keluar. Membukanya dan berlari ke arah gerbang.

Sebelum mencapai tempat itu, aku dikagetkan dengan beberapa suara tembakan dari belakang. Apa dia menyesali keputusannya? Atau sengaja melakukan hal ini untuk menyiksaku?

Satu peluru berhasil menembus punggungku. Dalam hitungan detik, rasa sakit menjalar di seluruh tubuh. Sakit sekali.

Namun, aku mencoba untuk tetap menghindari ayah. Sampai kedua kakiku sudah tidak sanggup menahannya lagi, aku ambruk entah di mana. Pandanganku meremang.

Sebelum semuanya berubah menjadi gelap, aku sempat merasakan seseorang mengguncang-guncangkan tubuhku. Antara hidup dan mati, aku sudah tidak peduli lagi akan hal itu. Alasan mengapa ayah melakukan hal ini pada kami, adalah satu-satunya yang ingin aku ketahui saat ini. Hanya itu!

You May Also Like

Watcher: In the Glass Realm

Anastasia dan Bianca merupakan anak yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan bernama "Happy Life". Akan tetapi, hidup mereka tidak seindah yang pikirkan. Mereka tiap hari harus mengejarkan pekerjaan yang cukup melelahkan dari pemilik panti. Suatu ketika, Anastasia ditugaskan untuk membawa binatang peliharaan pemilik panti di taman. Saat dia membawa binatang itu, tiba-tiba dia mendengar seorang anak yang tampaknya sedang di bully oleh beberapa anak lainnya. Anastasia membantu anak itu dan mereka kemudian menjadi teman. Dia lalu berterima kasih dan meninggalkan Anastasia. Anastasia kembali ke panti, tetapi masalah lain kembali muncul. Salah seorang anak panti lainnya tiba-tiba menghilang. Anastasia ditugaskan untuk mencari anak panti itu dan berhasil menemukannya. Anak itu ternyata disekap oleh sosok mahluk yang aneh. Mereka akhirnya menemukan cara untuk meloloskan diri dan segera kembali ke panti. Akan tetapi, mahluk itu tampaknya tidak melepas mereka dengan mudah. Anastasia sempat ditangkap oleh mahluk itu menggunakan tentakelnya, tetapi dengan perlawanan singkat Anastasia bisa meloloskan diri. Namun, mahluk aneh itu meninggalkan sebuah luka aneh di kaki Anastasia. Suatu ketika, seorang donatur datang yang ternyata adalah orang tua dari anak yang dibantunya ketika di taman waktu itu. Mereka menawarkan anak-anak panti untuk bermain di karnival berjalan milik donatur. Semuanya tampak aman-aman saja, tetapi Bianca yang merupakan sahabat karibnya tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Anastasia berusaha mencari keberadaan temannya itu. Setelah diteliti lebih lanjut, temannya ternyata diculik oleh satu satu mahluk yang sama persis menyerangnya waktu itu. Anastasia mulai berkeliling mencari sahabatnya di karnaval tersebut dan berhasil menemukan sahabatnya. Namun, Anastasia terlambat karena temannya seketika menghilang ketika berada di dalam sebuah ruangan yang penuh kaca. Tiba-tiba luka milik Anastasia seketika bereaksi hingga Anastasia mampu membuka sebuah portal ke dimensi lain yang bernama Mirland. Anastasia memutuskan untuk masuk ke dunia itu untuk mencari sahabatnya yang menghilang. Akan tetapi, setiap tindakan ada resiko yang harus ditanggung. Di saat yang bersamaan, Anastasia juga secara tidak langsung memberikan kesempatan kepada mahluk jahat dari dunia Mirland untuk ke luar dan menguasai dunia. Anastasia harus cepat mencari keberadaan Bianca serta mencegah mahluk jahat itu untuk menguasai dunia atau semua yang dikenalnya akan menghilang.

Little_BlackHorse · สยองขวัญ
Not enough ratings
27 Chs
Table of Contents
Volume 1