webnovel

Fell in LOVE with a CRIMINAL

นักเขียน: Audy22
สมัยใหม่
เสร็จสมบูรณ์ · 1.8M จำนวนคนดู
  • 507 ตอน
    เนื้อหา
  • 4.9
    453 เรตติ้ง
  • NO.112
    สนับสนุน
เรื่องย่อ

TAMAT [Novel ini sedang dalam tahap revisi dan pengeditan] Note : Buku kedua dan ketiga akan segera diterbitkan. Harap bersabar karena proses pencocokan plot dan lain-lainnya membutuhkan waktu yang lumayan lama. Warning : [ 18+ ] dilarang untuk pembaca di bawah umur. Banyak konten kekerasan dan pembunuhan sadis di dalam novel ini. Harap dedek2 kecil yang belum cukup umur, baca saja novel kakak-kakak Author lain yang lebih sesuai rating yaa ?? Silahkan add friend saya di Facebook : Audy Here Saya biasa update beberapa informasi tentag FLWC di fb. Silahkan di Add yaa. Terima kasih Sinopsis : Apakah mungkin untuk jatuh cinta dengan kriminal? Earl, seorang perwira militer kelas menengah yang tertimpa berbagai masalah rumit dalam hidupnya. Suatu hari, Ia harus menangkap Arthur, pria jangkung seperti Slanderman, sang bos mafia nomor satu yang menjadi buruan semua penegak hukum dunia. Top criminal level SSS! Dapatkah Earl menangkap Arthur? Atau justru dirinyalah yang terjerat pesona memabukkan no.1 kriminal ini? Jatuh cinta pada seseorang yang sangat berbahaya. Cinta terlarang antara Perwira dengan kriminal top. Akan jadi seperti apakah kisah cinta mereka berdua? Dapatkah Earl menangkap Arthur? Atau justru dirinyalah yang terjerat pesona memabukkan kriminal no.1 ini?

แท็ก
2 แท็ก
Chapter 1Bab 1. Berondong peluru

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam ketika rintik hujan mereda satu jam yang lalu. Earl Camilia, sudah hampir menghamparkan kardus di depan toko karena lelah dan kedinginan. Demi tuhan! Dinginnya hawa setelah hujan terasa sampai menusuk tulang. Ia berdiri disana selama satu jam. Bayangkan saja betapa menderitanya hal itu. 

Beruntung toko tempat ia berlindung dari hujan ini buka dua puluh empat jam. Jika tidak, mungkin Earl sungguh akan membuat api unggun dengan membakar pom bensin di sebelah toko. Mulutnya berdecak kesal sembari meniup telapak tangannya yang dingin. Musim dingin yang akan tiba disambut oleh hujan. Bagus sekali, Earl memakai jaket tipis saat ini. 

Entah apa yang dilakukan Mike selama satu jam ini. Mereka sudah janji untuk bertemu di tempat ini tepat pukul sebelas malam. Earl tidak berharap pria itu menerjang hujan dan larut tersapu air banjir. Tidak lucu bukan? Memikirkannya saja Earl bertambah sakit kepala. Hidungnya mulai mengeluarkan ingus karena kedinginan. 

Suasana di depan toko ini tidak begitu bagus. Pemandangan yang sama seperti di film horor yang sedang laris di bioskop bulan ini. Taman bermain yang gelap gulita, lampu taman yang terang kemudian redup dan tiba-tiba mati. Ia bukan sedang syuting film horor okay? Bawa pergi jauh-jauh pikiran itu karena Earl tidak berharap pekerjaannya berubah menjadi berburu hantu malam ini. 

Earl makin tidak sabaran dan kembali menatap jam tangannya dengan delikan kasar. Ia sudah melakukan itu puluhan kali dan tidak terasa satu jam lebih waktu terbuang. Sebentar lagi Arthur akan melakukan transaksinya. Jika Mike tidak juga datang, pukul satu dini hari ini, Earl akan pergi melacak seorang diri. 

Ada rasa ingin menendang tong sampah di sampingnya tapi Earl terpaksa mengurungkan niatnya karena takut disangka orang setres. Mengingat petugas kasir pria di dalam toko tampak khawatir karena Earl memaki tidak jelas entah kepada siapa. 

Tak lama kemudian, dari kejauhan ada cahaya mobil yang mendekat dan berhenti tepat di depan toko. Earl menahan nafasnya karena empat mobil itu berjajar dengan orang-orang berjas rapi keluar dari dalam mobil itu. Satu per satu dari mereka memasuki toko dan melewati Earl begitu saja. 

Rambut berwarna merah api Earl sedikit terayun saat mereka lewat. Beruntung ia tengah dalam misi penyamaran saat ini. Earl diam saja dengan raut wajah tidak peduli ia menatap kukunya untuk menghilangkan kecanggungan. Jumlah mereka ada banyak dan masing-masing membawa senjata. Jika berulah sedikit saja Earl akan dirugikan karena ia hanya punya pistol kaliber empat lima tanpa peluru tambahan. 

Dalam hati ia mengutuk Mike karena partnernya itu tidak juga nemampakkan batang hidungnya. Karena dinginnya suhu malam itu, Earl merapatkan jaketnya sembari menghitung jumlah mereka jika sewaktu-waktu rencana berubah. 

Tetapi saat Earl sedikit mengalihkan perhatiannya dari orang-orang itu, salah seorang dari mereka mulai mendekat. 

"Pergilah dari sini jika kau tidak ingin terlibat masalah, Nona Muda." Ucap pria itu dengan ekspresi merendahkan sekali. 

Earl bisa saja menamparkan sepatu bootnya berkali-kali ke mulut pria itu karena berani menatap rendah dirinya. Dengan ekspresi ganas, Earl membalas dengan delikan mata dan mulut yang siap menyumpah serapahi pria itu. Earl sejatinya tahu mereka adalah anak buah Arthur dan beruntung penyamarannya baik-baik saja. 

"Jess! Maaf membuatmu lama menunggu. Kau tahu? Ayahku memboikot pintu rumah dan terpaksa aku keluar melalui jendela kamarku." 

Dan tiba-tiba Mike datang terengah-engah. Bak super hero kesiangan, Earl ingin sekali memukul Mike sampai pingsan. 

"Jangan konyol Jake! Aku sudah menunggumu satu jam lebih disini dan hampir mati kedinginan! Kakiku bisa lumpuh karena berdiri menunggumu disini." Earl langsung mengomel sembari berkacak pinggang. Mike meringis kecil lantaran Earl menendang pelan tulang keringnya. 

"Oh ayolah Jessica. Kau tidak akan lumpuh hanya karena berdiri selama satu jam." Earl memutar matanya kesal menanggapi Mike yang terlambat dan mengecilkan perkataannya dengan kata 'hanya'. Mike melirik tajam pada sekumpulan pria yang berdiri di belakang Earl "Dan ada apa dengan kalian? Berniat merebut pacarku?" Desisnya dibuat-buat serius. 

"Kau memang cocok dengan kekasihmu ini. Sama-sama idiotnya." 

Dan pria yang berbicara dengan Earl tadi gagal menahan tawanya hingga sekumpulan pria itu ikut tertawa bersama. Tidak tahu saja jika mereka terkena lemparan sepatu boot Earl, mereka bisa pingsan sampai kejang. Earl mendengus jijik. Tidak selera dengan sekumpulan paman yang tidak jelas asal usulnya itu. 

Earl langsung menarik lengan Mike saat matanya melihat Mike akan membalas perkataan pria tadi. Jika ia tidak mengakhiri percakapan tidak penting ini, mereka akan sampai pagi disana meladeni paman idiot itu. Lagi pula sebaiknya mereka segera bersiap untuk ke lokasi pertemuan Arthur karena waktunya tipis sekali. 

"Jangan lupa hubungi Mama ya!" Teriak paman tadi lagi-lagi mengejek Earl dan Mike. 

"Awas saja kau nanti." Mike sampai bergumam dan memaki karena terbawa suasana. Ia memberikan salam jari tengahnya sebagai perpisahan sebelum Earl menyeretnya agar menjauh dari toko itu. 

Mereka berdua lalu berjalan melewati beberapa toko yang sudah tutup. Jarang sekali ada kendaraan lewat di jam ini terlebih dengan cuaca dingin. Menyambut musim dingin dengan flu. Mike merangkul pundak Earl dengan santainya sedangkan Earl sejak tadi sibuk memainkan ponselnya untuk menghubungi rekannya di tim pusat. 

"Aku mencium sesuatu yang janggal disini." Earl bergumam sembari berpikir keras. 

Diantara mereka, hanya Mike yang masih tampak biasa saja dan menikmati perannya sebagai pria playboy yang sedang mengencani pacarnya yang ke sekian. Tapi memang mereka masih harus tetap berakting jika ingin totalitas dalam pekerjaan. 

"Tunggu saja sebentar lagi. Mungkin saja Duke dan Tom terlalu asyik bermain tetris sampai lupa jika kita hidup dan mati disini." Demi tuhan Earl ingin sekali melempar Mike ke tengah laut. Bercandaannya tidak lucu sekali. 

"Karena mereka tidak ada kabar justru membuatku merasakan sesuatu yang tidak beres sedang terjadi." Mike memutar matanya malas dengan ekspresi yang seolah berkata 'Lalu aku harus bagaimana?' "Apa kau sudah memeriksa ke tempat yang sudah aku tandai?" Kali ini Earl bertanya serius setelah menyikut perut Mike sedikit kuat. 

"Ouch! Sudah! Aku sudah mengeceknya dua kali! Itulah kenapa aku terlambat." Mike memegangi perutnya sambil sedikit merintih. Kekuatan sikutan Earl yang dianggap pelan olehnya itu amat teramat sakit yang dirasakan Mike "Aku cukup aneh juga melihat anak buah Arthur sebanyak itu malah bersantai disaat waktu transaksi sebentar lagi akan tiba." 

Seketika Earl membeku di tempat. Yang benar saja! Penyamaran mereka tidak terbongkar kan? Earl lantas menoleh ke belakang dan melihat tidak ada tanda-tanda sekumpulan paman idiot itu mengikuti mereka. 

"Mungkin mereka tim lain yang sedang berpatroli mengawasi sekitar... Tapi entah kenapa aku merasa instingku...." Earl tidak melanjutkan perkataannya lantaran bisa saja itu hanya pemikirannya saja. 

Mike sendiri berusaha menghitung jumlah pasukan Arthur yang ia lihat di lokasi transaksi. Karena sungguh aneh jika mengerahkan pasukan sebanyak itu hanya untuk berpatroli. Lagi pula mereka tidak berpencar. Memang wajar jika Earl khawatir saat ini. 

"Bagaimana pengamatanmu?" Earl menghempaskan rangkulan tangan Mike di pundaknya dan kemudian mengantongi kembali ponselnya. 

"Aku bisa mencium bau bubuk mesiu di sepanjang toko ini walaupun samar. Dan juga sebaiknya kita kembali dulu ke markas karena instingku sungguh berkata lain saat ini. Aku merasa kita seperti tengah diawasi dari kejauhan." Mike menghela nafasnya sembari menggeleng pelan. 

Tidak biasanya Earl bersikap pengecut seperti ini. Mungkin saja ada beberapa kelompok yang menargetkan Arthur untuk transaksinya kali ini. Tapi jika mereka tidak menyerang, sebaiknya mereka menunggu kelompok lain yang menyerang lalu mereka bisa mengambil keuntungan dari mereka. 

Lambatnya informasi dari pusat juga membuat mereka berdua serba salah. Mike memang merasakan banyak hal aneh, tapi ia takut peluang akan terbuang begitu saja jika mereka menyerah sekarang. 

"Ini dugaan terkuatku. Kita bertindak sekarang atau menunggu informasi dari pusat, keduanya tidak ada yang menguntungkan kita saat ini. Aku tahu Arthur sedang bersembunyi di suatu tempat di kota ini dan ikut mengawasi keadaan. Jika kita memanfaatkan keadaan ketika Arthur merasa dirinya aman, kita gunakan kesempatan itu untuk pergi dari sini." Kata Earl sembari memastikan waktu. 

Ia menoleh kesana kemari karena waktu transaksinya tinggal tiga menit lagi. Disaat genting itu pula rasanya kejanggalan yang terlihat semakin nyata. Kemana perginya anak buah Arthur? Earl langsung menarik lengan Mike untuk mencari tempat persembunyian. 

Mike menatap surai merah Earl. Jika memang kondisi saat ini tidak tepat untuk menangkap Arthur, mereka bisa tinggal sebentar sampai transaksi selesai sembari mereka menyerap informasi bukan? Untuk apa mereka pergi menjauh dari tempat ini? 

"Earl, ini bukan saatnya untuk jadi pengecut. Jika dugaanmu benar Arthur ada disekitar sini, peluang apalagi yang kita tunggu?" Tanya Mike sedikit gemas karena setelah ia lelah berpatroli seorang diri dan Earl meminta untuk kembali ke markas. 

Earl tidak menanggapi perkataan Mike dan tetap berjalan lurus sambil terus menarik Mike agar mengikutinya. Ia bukan pengecut. Hanya saja kekhawatirannya saat ini semakin menjadi-jadi saat ia menyadari betapa sepinya tempat ini. Terlalu sunyi padahal waktu baru menunjukkan pukul satu dini hari. 

Belum lagi bau bubuk mesiu yang semakin lekat di penciumannya membuat Earl dilanda kepanikan. Mike yang terus mengoceh itu hanya membuat kepekaan telinganya semakin sensitif. Sampai tiba-tiba Earl mendengar suara slide gun dari arah toko roti di seberang jalan. Earl dengan kuat mendorong Mike ke depan. 

"MIKE!" 

Dorr! Dor! Dorr! 

Dan puluhan peluru meletus memecahkan kaca toko roti itu dan menghujam ke arah mereka. Mike terlambat bereaksi dan untungnya Earl menyadari lebih dulu. Dengan cepat mereka segera berlari menghindari tembakan dan menyelinap ke dalam gang sempit di pinggir toko. 

Nafas Earl memburu sekali dan berlari mendahului Mike untuk memimpin jalan. Itulah kenapa bau mesiu tercium semakin kuat. Earl ingin sekali mengutuk kebodohannya. 

"Sialan! Sejak awal mereka sudah tahu!" Kali ini Mike memaki keras. Itulah kenapa instruktur selalu berkata untuk tidak bersantai-santai selama menjalankan tugas. Beruntung Earl memiliki pendengaran yang bagus. 

"Bodohnya aku tidak menyadari dengan cepat saat bau bubuk mesiu itu tercium kuat. Dari tadi instingku berteriak ada sesuatu yang tidak beres disini!" Earl melompati beberapa bag sampah di gang kecil itu. 

Ia berkali-kali hampir terpeleset karena jalan di gang sempit itu licin setelah hujan mengguyur. Tapi yang ajaibnya, mereka tetap bisa berlari dan memanuver kelincahan kaki mereka saat berbelok. Earl tidak tahu saja bahwa Mike berlari sekuat yang ia bisa karena berusaha mengimbangi langkah kaki Earl yang tidak manusiawi itu. 

Earl sempat bernafas lega saat anak buah Arthur tidak sanggup mengejar mereka. Ia harus membawa Mike menjauh dari tempat ini dan mencari persembunyian sementara sebelum Arthur mengepung mereka. 

Tapi harapan itu pupus saat tak sengaja Earl mendongak dan melihat beberapa orang berdiri di depan jendela. Demi tuhan! Jantung Earl hampir copot saat melihat mereka melompat dari lantai dua lalu menembaki mereka. Earl berdecak kasar. Mana ada orang segila dan seniat itu untuk mengepung dua orang mata-mata. 

Memangnya mereka James Bond? Earl berdoa saja semoga kaki mereka patah karena melompat dari lantai dua. Kasihanilah dua kelinci tak berdaya ini. Batin Earl langsung merogoh pistolnya dari saku belakangnya. 

"Mike! Berpencar!" Mike langsung mengangguk dan menangkap pistol yang dilempar Earl padanya. 

Mereka pun berpencar dan langsung mengacaukan rencana anak buah Arthur. Earl tidak berharap Mike atau dirinya tertangkap karena sudah pasti nyawa mereka akan melayang. Ia sekarang memegangi dadanya karena mulai kehabisan nafas. Earl tertawa dalam hati karena akhirnya ia bisa berlari membabi buta seperti ini di tengah malam musim dingin. 

"Arthur berengsek! Lihat saja kau nanti!" Earl menyempatkan diri untuk memoles lidahnya memaki dan menyumpah serapahi Arthur sampai puas. 

Tidak ada informasi dari pusat, kota mendadak sepi dan mereka berdua sukses masuk ke dalam perangkap. Entah bagaimana caranya Earl menghubungi pusat untuk meminta bantuan mengingat ia mengambil nafas saja susah. 

Earl terus berlari dan berhasil bersembunyi di semak-semak saat ia berhasil keluar dari gang sempit itu. Tanpa pikir panjang lagi, Earl mencongkel jendela rumah itu dan masuk tanpa permisi ke dalam rumah. Masa bodoh dengan tata krama. Ia sedang dalam kondisi tercepit sekali saat ini. 

Ia berjalan mengendap saat kakinya tak sengaja membawanya ke dalam dapur kecil. Disana Earl langsung meraih pisau dapur sebagai senjata pertahanannya. Ia tidak lupa memeriksa sekitar dapur barangkali ada senjata lain seperti pistol misalnya. Tapi ternyata tidak ada. Hanya ada garpu dan sendok bahkan pisau steak. 

"Aku sudah tidak bisa lagi menghubungi pusat karena ponsel sial ini." Gumam Earl yang menatap ponselnya yang sudah pasti telah disadap tanpa ia sadari. Arthur sialan! 

Earl lalu meletakkan ponsel itu di dekat kompor dan kemudian menyalakan api kompor. Berharap ponsel itu tidak meledak dalam waktu dekat sebab suara ledakannya sudah pasti akan memancing anak buah Arthur. 

Sambil meringis tidak rela, Earl meratapi ponselnya. Padahal itu ponsel baru tiga hari ia gunakan. Toko penjual ponsel senang sekali setiap kali Earl datang. Sialnya dalam sebulan ini ia sudah tiga kali mampir kesana dengan permasalahan yang sama. 

Earl kemudian berjalan mengendap menuju ruang tengah. Rumah ini terlalu sedikit furniture sampai Earl sedikit sulit untuk bersembunyi. Tapi ketika Earl berbalik mengitari lemari, matanya membelalak kaget sekali. 

Seorang pria berdiri membelakanginya di depan jendela.

คุณอาจชอบ

Ketika Cinta Menemukan Tuannya

"Aku Mencintainya, walaupun aku tahu kalau itu berbahaya! " ............... Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita asal Indonesia yang memiliki pengalaman buruk akan cinta. Calon suaminya terpaksa harus menikahi sepupunya disaat undangan pernikahannya sudah tersebar. Ditengah ke malangan nya itu, ia melarikan diri ke Korea Selatan. Di Hari pertamanya ia malah bertemu dengan Kim Lion yang merupakan lelaki kejam yang berkuasa di Seoul. Kim Lion menjalankan perusahaan milik keluarganya sebagai CEO di KI Grup yang merupakan salah satu perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. Sayangnya, Kim Liom adalah lelaki sombong yang menganggap dirinya paling sempurna sehingga tidak ada wanita yang pantas untuk menjadi pendampingnya. Suatu hari Kim Lion bertemu dengan gadis yang aneh dan terlihat sangat biasa. Gadis itu adalah satu-satunya wanita yang membenci Kim Lion karena selalu mengusik hidupnya yang tenang, dia adalah Nana perempuan mungil asal Indonesia yang tidak cantik dan tidak juga jelek. Semenjak bertemu dengan Nana, Lion pun merasa resah dan tidak tenang karena ia selalu memikirkan Nana seperti orang gila. Kim Lion menggunakan segala cara agar Nana menjadi miliknya sehingga pada suatu hari, Nana terpaksa menjadi pelayannya. Kim Lion tahu kalau dia jatuh cinta sama Nana, namun dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. .......................................................................... "Dasar Iblis, apa yang kamu inginkan dariku?". Nana melotot ketika melihat Kim Lion memblokir tubuhnya di dinding kamar mewah itu. "Kenapa kamu selalu menolakku?". Wajah Lion semakin mendekat sehingga Nana merasa Frustasi. "Kenapa aku harus menerima Iblis sepertimu?". Nana memberanikan diri menantang tatapan jahat Kim Lion. "Karena Aku adalah Kim Lion. Lelaki tampan dan kaya raya yang dipuji oleh semua wanita. Jika kamu bersamaku, maka aku pastikan akan membuatmu menjadi wanita paling beruntung. Bagaimana?". Jawab Kim Lion sambil tersenyum licik. ......................................................................... Bagaimana dengan Nana? Akankah Dia mau hidup bersama lelaki kasar dan sombong seperti Kim Lion? Atau, dia memilih lelaki lain yang merupakan musuh sekaligus sahabat Kim Lion yang super baik dan tampan?. Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini. Kalau Kalian suka, jangan lupa dukung novel ini dengan memberi Power Stone sebanyak-banyaknya. Dan tulis pendapat kalian di kolom review dan komentar agar saya bisa memperbaiki yang salah. Satu Power Stone dan Komentar atau Review dari kalian adalah penyemangat saya untuk menulis. Happy Reading! Instagram. @azzahra_tina mampir Juga di Karyaku yang Lain. 1.Istri Kecil Tuan Ju 2. Pelengkap Hidupku. 3. Flower Of Evil

Tinaagustiana · สมัยใหม่
4.9
1120 Chs

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
501 Chs

Mantan Suami Miliarderku Mengejar Aku Kembali

``` [Konten Dewasa] Arabella Donovan mengorbankan masa mudanya hanya untuk suaminya. Namun, ia menceraikannya karena Arabella tidak bisa memberinya anak, yang menyebabkan rasa sakit yang mendalam. Bella memutuskan untuk menghilang dari kehidupannya. Lima tahun kemudian, ia kembali ke negara ini dengan anak lelakinya yang menggemaskan. Kehidupan damainya mulai terganggu ketika mantan suaminya mengejarnya kembali begitu dia mengetahui bahwa Bella telah melahirkan anaknya. Tapi sekarang, dia bukanlah Bella yang sama seperti dulu. Dia adalah orang yang sangat berbeda. ***** "Bos, dia sudah kembali!" "Siapa?" Tristan Sinclair bertanya sambil menandatangani tumpukan kertas. "Istrimu—" Asisten itu ragu-ragu, mengamati Tristan dengan cermat. Ketika dia melihat alis Tristan berkerut, dia memperbaiki ucapannya. "Maaf, saya maksud mantan istrimu, Nona Donovan. Dia kembali dengan seorang anak laki-laki..." Tristan mendesah, memandangi kontrak di hadapannya. Setelah lima tahun mencari, hanya untuk mengetahui bahwa dia telah melanjutkan hidupnya, itu terasa menyakitkan. Tapi ia tidak bisa menghindarinya. Dia pantas mendapatkan kebahagiaan dengan orang lain. Dia akan menerima kekalahannya ini. "Dia pantas mendapatkan suami baru..." Tristan bergumam, memecat asistennya. "Bos, yang saya maksud adalah anak lelaki yang manis itu. Saya kira dia sekitar empat tahun—" Tristan terkejut. Kepalanya terangkat, pandangannya tajam tertuju pada asistennya. "Saya butuh Anda untuk mengatur tes DNA untuk anak itu. Dan berikan saya alamatnya!" Sinar muncul di matanya saat senyum pelan melintas di wajahnya. ______ Penulis Novel: 1. DAMN! I FALL IN LOVE WITH HIM (Selesai) 2. Pengantin Pangeran Tak Mati (Selesai) 3. Rebirth: Dancing In My Destiny (Selesai) 4. Istri Jenius Miliuner (Selesai) 5. Kebangkitan Sebagai Istri Tuhan Vampir (Selesai) 6. Mantan Suami Miliuner Mengejarku Kembali _____ Cara menghubungi saya: >> Akun Instagram: authorpurplelight >> Halaman FB: Author_Purplelight >> Bergabunglah dengan Server Discord saya: https://bit.ly/purplelightserver _____ Catatan: Sampul buku adalah hak milik penulis. Tolong jangan digunakan kembali! ```

PurpleLight · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
444 Chs

Setelah Bercerai, Keluarga Besar yang Berkuasa Menyambutnya Kembali ke Rumah!

Setelah Tan Ming hamil, suaminya menyerahkan surat cerai padanya. Dua puluh tiga tahun yang lalu, Tan Ming masih merupakan anak yatim piatu yang tidak ada yang menginginkan. Orang tua angkatnya mengadopsinya dari panti asuhan karena mereka kesulitan memiliki anak sendiri. Namun, nasib sial Tan Ming tidak berubah karena hal itu. Dalam waktu satu bulan, ibu angkatnya hamil. Setelah adiknya, Tan Si, lahir, Tan Ming menjadi orang yang paling tidak disukai di keluarga. Sejak kecil, dia harus mengalah pada Tan Si dalam segala hal. Orang tuanya hanya menyukai Tan Si karena Tan Ming bukan anak biologis mereka. Tiga tahun lalu, Keluarga Tan memaksanya menikah dengan seorang pria yang koma demi kepentingan bisnis mereka. Selama dua tahun penuh, Tan Ming hidup sebagai seorang janda. Hingga setahun yang lalu, ketika suaminya yang koma tersebut bangun secara tidak terduga, Tan Si jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Kali ini, Tan Ming memutuskan untuk tidak mengalah lagi. Dia dengan tegas berusaha memutus hubungan dengan Keluarga Tan. Namun, dia tidak menduga bahwa pada akhirnya dia akan dihadapkan dengan surat cerai. Untuk kepentingan anak-anak dalam kandungannya, Tan Ming dipaksa oleh suaminya untuk menandatangani surat-surat tersebut. Ketika anak-anaknya lahir, ayah biologis mereka sedang menemani wanita lain untuk tes kehamilan. Saat dunia Tan Ming berada dalam kegelapan terdalam, kerabat kandungnya muncul. Mereka adalah keluarga yang sangat kaya hingga Keluarga Tan pun memandang mereka dengan hormat, dan mereka menyambutnya kembali ke rumah! Setelah kembali ke rumah, dia tidak lagi menjadi anak yang tidak diinginkan. Tidak hanya dia memiliki orang tua yang memanjakannya, tetapi dia juga memiliki tiga saudara laki-laki yang sangat memperhatikannya! Kemudian, mantan suaminya menyesali keputusannya dan datang untuk meminta maaf secara langsung. "Tetap jauh dari hidupku," kata Tan Ming.

JQK · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
303 Chs
สารบัญ
จำนวน 0 :Auxiliary Volume
จำนวน 1