webnovel

Melamar

Earl menghapus air matanya. Ia jengkel, padahal ia sudah berjanji pada dirinya untuk tidak menangis hari ini. 

"Selamat tinggal, Arthur,"Earl pun melangkah pergi. Tanpa melihat perubahan emosi di wajah Arthur. 

Greepp

"Bicara apasih daritadi. Aku tidak bisa dengar perkataanmu," Arthur memeluknya. 

"Kau yang mencintaiku sudah menyembuhkan semua lukaku, Earl," Earl tetap menangis. 

Seharusnya tidak seperti ini. Arthur sudah seperti disiram ribuan kelopak bunga ke wajahnya. Earl mengakui bahwa dirinya mencintainya. Oh gang yang gelap ini rasanya terang sekali. Arthur mulai kegirangan sendiri. Bolehkah ia loncat indah? 

"Belajar dimana kata-katamu itu? Kau terlalu banyak nonton drama romance picisan," Arthur membalik tubuh Earl. 

"Sialan! Tidak berguna sekali suasana sedih ini," Earl membuang pandangan ke samping. Sedihnya berubah jadi kesal. Memang Arthur yang mampu meluluh lantakkan emosi Earl. 

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป