webnovel

Der Verlobte des Teufels

Autor: Mynovel20
Fantasy Romance
Contínuo · 4.6K Modos de exibição
  • 147 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • NO.200+
    APOIO

What is Der Verlobte des Teufels

Leia o romance Der Verlobte des Teufels escrito pelo autor Mynovel20 publicado no WebNovel. Eine Liebe, die von Anfang an zum Scheitern verurteilt war, eine verlorene Sache, ein verlorener Kampf - und doch sind beide Herzen nicht bereit, bis zum Ende loszulassen.-----Arlan Cromwell, der Inbe...

Sinopse

Eine Liebe, die von Anfang an zum Scheitern verurteilt war, eine verlorene Sache, ein verlorener Kampf - und doch sind beide Herzen nicht bereit, bis zum Ende loszulassen. ----- Arlan Cromwell, der Inbegriff des perfekten Kronprinzen. Alles was er will, ist ein normales Menschenleben zu führen, aber das Leben eines Drachen ist alles andere als normal. Er hat nur ein Ziel - seine entlaufene Verlobte zu finden und sie zu enthaupten. Was passiert, wenn er herausfindet, dass die Frau, die sein Herz erobert hat, diejenige ist, die er zu töten geschworen hat? Oriana, eine Schwarze Hexe, die sich als Mann verkleidet hat, war ihr ganzes Leben lang auf der Flucht, ohne zu wissen, wovor sie wegläuft. Als die Geheimnisse ihrer Vergangenheit sie langsam einholen, hat sie niemanden, an den sie sich wenden kann ... außer Arlan. Doch als sie erfährt, dass der Mann, dem sie ihr Herz geschenkt hat, derselbe ist, der sie töten will, wie kann sie da die grausame Karte akzeptieren, die ihr das Leben zugedacht hat? Zwei Menschen mit Geheimnissen, die es zu bewahren gilt, Identitäten, die es zu verbergen gilt, und Antworten, die es zu finden gilt. Wird der Drache in der Lage sein, seine Gefährtin zu beschützen, wenn die Dunkelheit droht, Oriana zu entführen? ----- Auszug- "Hätte ich gewusst, dass du meine Verlobte bist, hätte ich dich gleich bei unserer ersten Begegnung getötet." Arlans Blick verfinsterte sich hasserfüllt. "Hätte ich gewusst, dass ich mit dir verlobt bin, hätte ich mich umgebracht, bevor du mich umgebracht hast!" Oriana spiegelte die gleichen Gefühle wie er. Er zog einen Dolch heraus und bot ihn ihr an. "Es ist noch nicht zu spät. Schneide dir damit einfach die Kehle durch und du wirst schmerzlos verbluten." Sie nahm das Messer an, ihre Finger umklammerten den Griff fest. Im nächsten Moment wurde er gegen die Wand gepresst und das Messer befand sich auf der rechten Seite seines Halses. "Wie wäre es, wenn ich es zuerst an dir ausprobiere, mein Verlobter?" "Du kannst es gerne versuchen. Aber wenn du versagst, wird dieses Messer erst das Blut deines Großvaters kosten und dann deins." Zorn stieg in ihren Augen auf, und im nächsten Moment floss Blut durch die rechte Seite seines Halses. Sie hatte tief genug geschnitten, um ein wichtiges Blutgefäß zu verletzen. "Du hättest mich nicht herausfordern sollen", höhnte sie und trat zurück, um zu warten, bis er zusammenbrach. Er schmunzelte nur und strich mit dem Finger über die tiefe Wunde an seinem Hals. "Sieht aus, als hättest du versagt." Sie sah zu, wie die Wunde an seinem Hals von selbst verheilte, und war bis auf die Knochen erschüttert. "Du... was bist du?" "Raten?" -----

Tags
10 tags
Você também pode gostar

Vanessa Lynx

“Tidak peduli seburuk apa kita di mata mereka dan bagaimana mereka merendahkan kita, apapun yang terjadi di masa depan akan bergantung pada pilihan-pilihan kita. Bukan orang lain. Jadi biarkan saja. Jangan dengarkan mereka.” -Raihan- Raihan adalah penyelamat hidupku yang pertama. Ketika usiaku 15 tahun dan aku hampir mati rasa. Waktu itu, tidak ada kehangatan dalam duniaku. Semuanya membeku. Sejauh mata memandang, aku hanya melihat warna hitam dan abu-abu. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan di dunia yang seperti itu. Sampai suatu hari Raihan datang mengulurkan tangan padaku. "Apa kau keberatan jika aku menjadi temanmu?" tanyanya. Aku menggeleng samar dan kami pun menjadi teman. Sejak saat itu, dunia tempatku tinggal tidak lagi menyeramkan. Pelangi bermunculan setelah hujan. Kunang-kunang beterbangan, dan dunia yang gelap itu pun berubah menjadi tempat yang sangat nyaman. Terang, hangat, dan penuh warna. Sayang, kehancuran datang disaat yang paling tidak kuinginkan. Telalu cepat bahkan sebelum aku bisa bersenang-senang. Raihan menghilang dan semua lampu di duniaku padam. Lalu aku dipaksa untuk melanjutkan hidup dalam kegelapan. Sendirian. Waktu berlalu dan aku mulai terbiasa dengan keadaan –kegelapan, dan kesendirian. Sampai suatu ketika seseorang datang dan mengajakku untuk melihat dunia luar. Aku menolak. Aku memilih untuk tetap tinggal di dunia yang gelap berteman kesendirian. "Kenapa?" tanyanya. Tapi aku hanya diam. Bukan karena aku tidak mau melihat dunia yang dia ceritakan. Dunia luar yang indah dan banyak teman. Tapi aku takut melangkah ke luar. Jika nanti aku mengiyakan ajakannya dan menjadi nyaman berada di luar, aku takut kejadian sebelumnya akan terulang. Aku takut dia menghilang dan meninggalkanku sendirian. Seperti Raihan yang mengubah duniaku menjadi lebih menyeramkan. "Meskipun nanti ketika aku tidak ada, kau tidak akan sendirian. Kau akan menemukan banyak teman di sana." Bujuknya. Aku berpikir cukup lama untuk memutuskan. Tapi akhirnya aku menyetujui ajakannya. Aku melangkah ke luar, meninggalkan dunia yang gelap tanpa kehangatan. Dunia tempat aku mengjalani hidup sendirian. Seperti sebuah festival perayaan, dunia di luar sangat meriah. Ada banyak makanan dan minuman. Udaranya hangat dan wangi. Orang-orang pun menyanyi dan menari mengikuti alunan musik yang menggema di sana-sini. Aku suka tempat ini. “Kau tidak sendiri lagi sekarang.” Ujar seseorang yang mengajakku ke dunia luar. “Kau tidak harus menahan semua beban sendiri. Kau bisa berbagi dengan teman-temanmu di sini.” Aku tersenyum. Merasa sangat bersyukur karena memilih untuk pergi dari duniaku yang gelap dan beku. Di duniaku yang baru, hari-hari terasa begitu panjang dan nyaman. Aku sama sekali tidak merasa lelah meski harus melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu yang bersamaan. Aku memiliki banyak teman yang siap mendengarkan keluh kesahku. Mereka bahkan tidak keberatan jika aku meceritakan tentang masa laluku. Sayangnya, aku belum siap untuk itu. Aku tidak ingin mereka tahu bagaimana aku menjalni kehidupanku di masa lalu. Sendirian, dalam kegelapan. “Kau tidak perlu terburu-buru. Aku akan memberimu waktu sebanyak yang kau mau.” Kata seseorang itu. “Untuk apa?” “Untuk sembuh dari luka-luka lama.” Aku pun mengagguk setuju. Lambat laun aku mulai jatuh cinta dengan dunia baruku. Di sampingku, ada seseorang yang selau mengkhawatirkanku dan dia menjagaku dengan baik. Dia adalah seseorang yang mengajakku ke luar dari dunia lamaku yang gelap dan beku. Aku menyukai kehidupanku yang baru. Tentu saja, sebelum kematian merenggut semua kebahagiaan dariku. Saat aku mulai mempercayai teman-temanku dan hampir membuka diri pada duniaku yang baru.

Vanessa_Lynx · Adolescente
Classificações insuficientes
2 Chs
Índice
Latest Update
Volume 1

Capítulos mais privilegiados

Baixe o aplicativo e torne-se um leitor privilegiado hoje! Venha dar uma espiada nos capítulos estocados de nossos autores!

Baixe o aplicativo para obter mais novos capítulos! Se possível, junte-se a mim no evento Win-Win. Ganhe-me mais chances de exposição através deste evento!

Mynovel20

avatar

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade da Tradução
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões

APOIO

Mais sobre este livro

Relatório