webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · perkotaan
Peringkat tidak cukup
381 Chs

114

Mata Metta membesar mendengar kalimat Gaara padanya. Nafasnya menderu lebih cepat dan keringat mulai membasahi garis kening Metta. Bagaimana bisa ia punya anak dari laki laki yang tidak ia kenal. Gaara masih di depan wajahnya dengan ekspresi kesal dan marah. Gaara kemudian menjauh dan mulai menginterogasi lagi

"Sekarang kamu sudah ingat?" Metta menggeleng dan mencoba duduk di tempat tidur. Tubuhnya terasa kaku dan sakit tapi ia berhasil duduk dan matanya terus menjelajahi isi kamar. Ia benar benar penasaran sedang berada dicmana.

"Aku bener bener nggak tau yang kamu maksud apa." Gaara bangun dari tempat tidur mendegus kesal dan melemparkan senjatanya ke sofa tempatnya duduk tadi. 

"Ah, berhenti pura pura Metta, aku tau kamu yang sembunyikan anakku."

"Aku nggak pernah punya anak, aku belum pernah melahirkan!"

"Bohong!" sahut Gaara cepat sambil terus menyisir rambut dengan jari-jarinya dengan frustasi

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com