webnovel

LUDUS & PRAGMA

Adolescente
Terminado · 262.1K Visitas
  • 368 Caps
    Contenido
  • 4.9
    66 valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Etiquetas
5 etiquetas
Chapter 11. Sebuah prolog untuk Pragma dan Ludus.

Kata orang, ya hanya kata orang ...

Menyukai seseorang itu melelahkan, rumit, dan menyusahkan. Kata orang juga, menyukai seseorang tandanya kita harus merelakan segenap kebahagian yang entah kemana perginya nanti. Jika itu benar, maka abadi sehidup semati kalimat yang menyertai pada akhir pengharapan. Kalau-kalau salah, kandas tak berbekas lah yang menjadi penutup cerita kita berdua nanti.

Kalian tahu, kata-kata orang yang entah datangnya dari orang mana itu sempat meragukanku. Menggoyahkan langkahku untuk mulai menyukai seseorang di usiaku yang menginjak remaja ini. Katanya sih, kalau tak mencoba maka tak akan tahu.

Mencoba? Ya. Cinta boleh mencoba-coba katanya. Kalau tak cocok, pergi saja pindah ke lain hati. Kalau cocok, menentap sebiasa dan sekuat jiwa serta raga. Mempertaruhkan segalanya dengan mengabaikan segenap waras yang ada.

Dari semua perkataan yang dikatakan padaku, hanya satu yang menjadi kesimpulan untuk membentuk tekad bulat sebelum menyukai remaja sebaya denganku itu. Benar menyusahkan memang menyukai seseorang itu, namun jika kita menyukai orang yang salah.

Orang yang salah? Bukan tingkahnya yang aneh kau tahu, hanya saja perihal rasanya terhadap kita. Hal yang wajar saling menyakiti untuk tahu seberapa kuatkah kita mampu bertahan diterpa badai dalam sebuah hubungan. Yang tak wajar itu, kalau-kalau ia terus melukaimu, mulai mengabaikanmu, dan menghilang setelah lama mendiamkanmu. Itu artinya hanya satu ...

K A U

M E N Y U K A I

O R A N G

Y A N G

S A L A H

Dan kalian tahu, bodohnya aku setelah mengambil kesimpulan hingga saat ini adalah aku tak tahu benarkah orang yang kusukai ini? Diakah yang menjadi akhir kisah indah hingga Ilahi menjemputku nanti?

Benarkah ia orangnya?

Salahkah?

Tidak ada yang tahu, bahkan aku sendiripun.

Yang terutama adalah tujuanku yaitu menyukaimu dengan segenap jiwa, raga, dan rasa yang diberikan Tuhan untukku.

Tak ada yang peduli dimana kita setelah kisah ini berakhir nanti, sebuah jurang tak berdasarkah?

Pesisir pantai yang sejuk dan damaikah?

Tidak ada seseorang yang berpikir sejauh itu ketika mulai menyukai orang lain. Yang ada hanyalah, melakukan dan melakukan. Melangkah dan melangkah. Hanyut dan terhanyut. Gila dan menggila. Berakhir pada Bodoh yang sangat bodoh. Hingga kalian tak sadar betapa bodohnya menyukai orang lain itu.

Sekali lagi, bukan menyusahkan tapi membodohkan.

Kalian paham? Harus.

-Dari : Gadis Pragma.

Untuk : Siapapun.-

También te puede interesar

ALONE WITHOUT PARENTS

Semenjak perceraian kedua orangtuanya, Aneska tinggal bersama kakak kandung dan kakak iparnya. Keadaan bukannya membaik, justru kehidupan Aneska semakin menderita. Perilaku seorang kakak ipar kepadanya seperti perlakuan seorang Ibu tiri kepada anak tirinya. Membuat Aneska tumbuh menjadi seorang gadis yang tomboy. Namun wajahnya yang sangat cantik membuat dirinya disukai oleh banyak laki-laki. Namun rasa trauma Aneska yang diberikan oleh orangtuanya sendiri membuat Aneska tidak pernah membuka hatinya untuk laki-laki. Dan semua laki-laki menyerah untuk mendekatinya. Kecuali satu orang laki-laki yang terus berjuang untuk mendapatkannya. Tetapi tetap saja, sedikit kemungkinan untuk lelaki tersebut dapat diterima oleh Aneska. Berbagai cara sudah dilakukan oleh lelaki tersebut. Mulai dari dirinya yang berusaha untuk bisa berteman dengan Aneska sampai menjadi seseorang yang selalu ada di saat Aneska dalam kesusahan. Sampai pada akhirnya ketika Aneska sudah terlalu menderita dengan kehidupannya bersama kakak iparnya, hanya lelaki tersebut yang ada di sampingnya. Membuat Aneska merasa dilindungi oleh lelaki tersebut. Lambat laun akhirnya Aneska menerima keberadaan dan hati leleki tersebut yang sudah diberikan kepada Aneska sejak lama. Kehidupan berumah tangga yang sangat ditakuti oleh Aneska selama ini ternyata adalah sebuah kesalahan besar. Menikah dengan lelaki yang telah menyukainya terlebih dahulu membuat Aneska hidup bahagia tanpa ada suatu masalah yang membuat mereka berdua bertengkar hebat. Mereka menjadi keluarga yang harmonis sampai salah satu di antara mereka lebih dulu meninggal dunia.

Arummsukma · Adolescente
5.0
404 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1 :: The Meeting of Ludus And Pragma
Volumen 2 :: The Secret of Destiny
Volumen 3 :: Ending "Reduce To Tears"

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
gustó
Últimos
Riska_Vianka
Riska_ViankaLv10
Santi_Sunz
Santi_SunzLv12
Ayun_8947
Ayun_8947Lv10
Priskila_Wi
Priskila_WiLv2

APOYOS