Hanya diam tak banyak bersuara. Menatap gelas besar berisi minuman dingin yang dipesan oleh Arka Aditya untuk dirinya beberapa menit yang lalu. Raffa tak mau menatap. Terus menoleh ke arah sisi lain untuk menghindari kontak mata dengan laki-laki jangkung yang duduk rapi di depannya sekarang ini. Sudah lama sekali Arka tak bersua dengan adik mantan teman dekatnya ini. Dirinya terlalu sibuk untuk mengurus ini itu guna memapankan hidupnya.
Sekalinya bertemu, harus dalam keadaan seperti ini. Arka paham mengapa Raffa membencinya sekarang ini. Tak menyukai dirinya sebab satu alasan yang kuat, yaitu karena mempercayai dirinya ia kehilangan Davira Faranisa. Memang tak logis kalau dipikir dengan nalar yang baik. Akan tetapi, Arka paham mengapa Raffa bisa berpikir demikian. Ia terlalu takut untuk kehilangan Davira Faranisa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com