"Kamu di sini hanya untuk menegaskan kalimat bahwa Kak Adam selingkuh?" Davira menyahut. Memberi sebuah penekanan di dalam kata yang diucap oleh bibir merah delima miliknya. Jujur saja, Davira datang kemari bukan untuk mendengar dongeng penuh drama melankolis seperti ini. Malam ini saja hatinya sudah kalut, mau ditambah dengan masalah baru lagi? Davira muak dengan orang-orang yang terus saja mengatakan bahwa bahwa kekasihnya sedang berusaha mengkhianati kepercayaan besar yang diletakkannya di dalam hubungan mereka saat ini.
"Aku gak pernah bilang gitu. Waktu itu aku hanya bilang kalau—"
"Cukup, kakak akan pergi saja. Kalau Kak Adam datang dan bertanya beri tahu bahwa Kak Davira ada urusan mendadak." Davira kini bangkit dari tempat duduknya. Berniat hati untuk pergi dan meninggalkan Raffa di tempatnya sekarang ini namun niatnya terhenti kala tangan remaja itu menghentikan niatnya. Menggenggam pergelangan tangan gadis yang ada di depannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com