webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
368 Chs

49. Embusan Angin Baik

Suara renyah masuk ke dalam lubang pendengaran laki-laki yang baru saja ingin menyantap sepiring makanan di depannya itu kini menghentikan aktivitasnya. Menatap sepiring nasi goreng kecap manis yang disuguhkan untuknya malam ini. Adam tersenyum manis. Meskipun netranya tak bisa fokus dengan benar, namun hatinya hanya fokus pada satu nama. Davira Faranisa. Mereka berpisah dengan cukup menyenangkan tadi. Ia bahkan menyewakan taksi untuk Adam dan memberi salam perpisahan dengan senyum manis yang mengembang. Semua terasa seperti mimpi. Ia tak pernah menyangka bahwa Davira akan datang menemuinya dengan keadaan seperti itu. Adam tak benar yakin, apakah Davira bahagia selepas melihatnya begini? Ataukah gadis itu bahagia hanya sebab melihat wajahnya yang sudah lama tak ditatap oleh Davira?

Entahlah. Adam tak ingin banyak berprasangka buruk untuk sekarang.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com