webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
368 Chs

45. Mendung Dalam Hati

Mobil silver milik Adam Liandra Kin melaju sedang membelah jalanan padat Kota Jakarta. Musik bergenre rock sengaja diputar untuk memecah keheningan sesuai dengan perintah sang tuan putri—Davira Faranisa— Katanya, gadis berambut sebahu itu bosan dengan musik ballad yang ritmenya itu-itu saja.

"Kin." Davira memanggil Adam lirih. Masih dalam fokusnya, yang dipanggil hanya mengerang ringan sembari mengangguk-angguk mengikuti irama lagu rock dari dari barat yang ia putar.

"Kapten Kin," ulang Davira kini sedikit menambah volume suaranya. Adam menoleh. Sejenak tersenyum ringan kemudian kembali menatap jalanan senggang yang ada di depannya.

"Ada apa?" tanya Adam mulai merespon. Menatap sejenak Davira yang terdiam membisu. Raut wajah gadis itu berubah. Sayu sedikit sendu seakan sesuatu baru saja terjadi.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com