webnovel

AKHIRNYA CINTA

Autor: clarasix
Adolescente
En Curso · 95.9K Visitas
  • 376 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Alice namanya....Ketidakmampuannya untuk menolak keinginan orangtuanya yang ingin sekali dirinya menikah dengan temannya saat kecil yang bernama Rama yang ternyata tidak lain adalah pemilik perusahaan tempat ia bekerja. Sudah jelas-jelas keluarga dan Rama tahu kalau sudah ada Panji, kekasih Alice. Orangtuanya yang sangat menghendakinya untuk langsung menikah saja katimbang pacaran Akhirnya Alice mau menikah dengan Rama, laki-laki yang belum dicintainya namun selalu sayang dan perhatian dengannya. Sebelum menikah dan setelah menikah bayang-bayang sosok Panji tak bisa hilang begitu saja. Bagaimana hubungan Alice dan Rama disaat hati dan pikiran istrinya masih terikat pada Panji?

Etiquetas
1 etiquetas
Chapter 1Part 1

Hari ini Alice sedang mengemasi beberapa barang-barang miliknya yang ada di kost untuk dibawa pulang ke Bandung dengan dibantu kedua orangtuanya. Hal itu lantaran ia telah menyelesaikan bangku kuliahnya di Jakarta. Dan sekarang ia harus pulang ke Bandung, kampung halamannya dan memanfaatkan ilmunya di kota kelahirannya itu. Dia berencana ingin bekerja sambil dekat dengan keluarga.

Alice tergolong anak penurut, apapun yang diminta oleh kedua orangtuanya akan ia penuhi selagi ia mampu melakukannya. Selama kuliah ia dikenal sebagai mahasiswi yang rajin, mandiri dan pandai. Sehingga tidak mengejutkan kalau saat wisuda ia menyandang predikat cumlaude.

Kedua orangtuanya sangat bangga dengan prestasi yang diraihnya. Ayahnya bernama Salim Wiguna dan ibunya yang bernama Zubaidah sangat menyayanginya. Maklum saja Alice memang anak tunggal. Sehingga tidak heran kalau kasih sayang mereka diberikan sepenuhnya pada Alice.

Pak Salim bekerja sebagai wiraswasta dan istrinya ibu rumah tangga. Pak Salim memang sosok ayah yang tanggung jawab dan pekerja keras, terbukti dengan usaha yang tengah digelutinya sampai sekarang dengan membuka usaha toko kayu dan sembako untuk memenuhi kebutuhan anak istrinya. Alice merasa bangga punya sosok ayah yang sangat sayang dengan keluarganya. Sejak kecil Alice diajarkan untuk selalu hidup mandiri dan selalu merasa cukup dengan apa yang didapat.

Gadis yang kini menginjak usia 21 tahun menjelma sebagai gadis dewasa yang cantik dengan penampilannya yang sederhana tidak neko-neko. Tidak pernah terlihat gadis itu memakai riasan yang mencolok di tubuhnya terutama wajah, karena baginya dia lebih suka tampil apa adanya. Walau begitu dia tetap nampak cantik dengan wajah baby facenya seperti anak remaja.

"Alice ini mau dibawa pulang apa tinggal aja?" Zubaidah memegang kipas angin berukuran kecil berwarna merah muda.

"Masukkan ke tas aja mah."Alice menatap kipas tersebut.

"Udah semua ini nak?" Salim memastikan barang-barang Alice sudah dikemasi semua apa belum.

"Udah pah."Alice mengangguk sambil melihat semua barang bawaannya di dalam mobil.

"Ayo kita pulang ke Bandung." Zubaidah menatap jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 3 sore. Alice dan Pak Salim masuk ke dalam mobil.

Mereka bertolak ke Bandung menggunakan mobil. Di dalam mobil mereka hanyaa diam saja sambil mendengarkan lantunan lagu yang sengaja diputar sang ayah. Lagu yang tengah diputar tersebut adalah "Asal Kau Bahagia" yang dinyanyikan Armada. Tiba-tiba lagu tersebut mengingatkan Alice akan seseorang. Dialah Panji, laki-laki special yang diam-diam memikat hati gadis itu.

Panji adalah kekasih Alice ketika masih kuliah. Semasa kuliah, Panji selalu perhatian dengannya dan tidak sungkan-sungkan selalu membantunya ketika dirinya sedang mengalami kesulitan. Apapaun masalah yang tengah dihadapi Alice saat kuliah, Panji tidak pernah absen untuk membantunya dan memberikan semangat padanya. Menurutnya Panji adalah sosok laki-laki yang masuk kriteria yang dia cari. Dengan segala perhatiannya itu lah yang membuat Alice jatuh hati dan mau menerima Panji menjadi kekasihnya. Alice dan Panji menjalin hubungan asmara menginjak semester 3 sedangkan Panji adalah kakak tingkatnya.

Sejak semester 3 hingga mereka sama-sama lulus kuliah hubungan mereka baik-baik saja. Manis pahit, senang, susah sudah mereka lewati bersama. Alice menjalin kasih dengan Panji ketika kuliah tidak pernah diberitahukannya kepada orangtuanya. Ya Alice menjalni cinta manisnya bersama Panji dengan diam-diam.

Kini study di bangku perkuliahan telah selesai. Itu berarti dia tidak akan bisa bertemu lagi dengan Panji. Sedangkan Panji sedang bekerja di salah satu perusahaan. Di saat detik-detik terakhir ketika sedang beres-beres di kost, Panji tidak muncul untuk menemuinya untuk terakhir kalinya. Padahal dia sangat berharap Panji datang menemuinya untuk terkahir kalinya sekaligus berkenalan dengan orangtuanya. Sayangnya Panji tidak datang dan Alice merasa sedih sekali.

Sebenarnya Alice sendiri tidak sedih amat mendalam lantaran kemarin sehari sebelumnya, Panji telah menemuinya di kost untuk mengucapkan salam perpisahan diantara mereka. Di pertemuan terkahirnya itu, Alice menyempatkan untuk memberikan sepucuk surat kepada Panji yang berisi sebuah alamat rumah. Alamat rumah itu bukanlah hanya sekedar alamat tanpa ada maksud. Dia mengatakan kepada Panji kalau mau serius dengannya datanglah ke alamat rumah itu, karena rumahnya ada disitu. Seperti yang diketahui, orangtua Alice tidak mau anaknya menjalin hubungan yang tidak pasti, kalau mau serius dengannya maka harus berhadapan langsung dengan orangtuanya untuk meminta restu menikah jika memang saling mencintai.

Panji berjanji akan selalu menyimpan alamat itu hingga suatu saat nanti dia telah siap dan berani mengajak serius Alice ke hubungan yang lebih serius yaitu pernikahan sesuai keinginan orangtuanya. Tapi dengan syarat setelah dia mewujudkan impiannya menjadi pengusaha sukses. Setelah mendapatkan apa yang dicitakannya maka dia akan dengan mantap datang ke rumah Alice untuk meminangnya.

"Alice, kamu kenapa nak?" Pak Salim mengamati Alice dari kaca mobil depan sedang melamun.

"Kamu kelihatan melamun." Zubaidah menoleh ke belakang menatap Alice terlihat kaget setelah ditegur ayahnya karena melamun.

"Ng....nggak papa kok pah mah."Alice gelagapan menjawabnya.

"Jangan banyak melamun. Masih muda kok melamun." Salim menggoda Alice dengan tertawa.

"Apaan sih pah."Alice menjawab singkat sambil senyum-senyum sendiri.

"Mikirin cowok ya. Gimana kamu sudah punya cowok di kuliahan?" Salim mulai terlihat ingin tahu apakah anak satu-satunya itu sudah mempunyai cowok.

"Kalau udah punya cowok, suruh datang aja ke rumah. Biar kita bisa saling mengenal." Zubaidah mulai mengingatkan Alice.

"Ya mah. Suatu saat nanti kalau dia udah siap lahir dan batin pasti dia akan datang ke rumah Alice." Alice menjawab dengan malu-malu kucing.

"Berarti benar yah, dia sudah punya pacar." Zubaidah menatap suaminya sambil terlihat tidak percaya kalau anaknya memang benar telah memiliki kekasih.

"Ayah sama mamah akan menunggunya. Siapa namanya nak? Sudah pacaran berapa lama?." Salim menyetir sambil tersenyum mengetahui puteri satu-satunya sudah memiliki kekasih walau diam-diam tanpa sepengetahuannya. Satu sisi dia kecewa namun disisi lain dia merasa lega karena Alice tetap bisa menjaga diri dari hal-hal yang buruk terjadi selama berpacaran. Buktinya puterinya baik-baik saja sekarang.

"Rahasia."Alice memalingkan wajahnya malu.

Adzan maghrib berkumandang tepat keluarga Alice tiba di Bandung. Setelah sampai di rumah mereka langsung beristirahat karena tadi sempat macet di jalan. Setibanya di rumah Alice langsung masuk ke dalam kamar kesayangannya. kamarnya yang di design feminim banget denga cat dinding berwarna merah muda begitu pula warna sprei kasur dan tirai jendelanya juga sama. Alice merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya yang sudah lama ia tidak jamah hingga meninggalkan rasa rindu di benaknya.

Kring...kring...

"Sudah sampai rumah?" Pesan masuk dari Panji muncul di layar ponsel Alice. Kedua mata ALice terkesiap melihatnya.

"Sudah kok."jawab ALice sambil tiduran.

"Syukurlah. Ya sudah, istirahat sana. Aku baru pulang bekerja dan mau istirahat juga" suruh Panji. Alice hanya tersenyum-senyum saja sambil meresapi perintah Panji yang terasa romantis sekali.

"Ya, tadi kamu lihat aku pulang tadi?"

"Ya." Alice senang sekali ternyata Panji memperhatikannya dari jauh tadi.

También te puede interesar

Was My Sweet Badboy

WARNING !! [cerita ini hanyalah fiktif belaka, semua setting tempat adalah fiktif! kesamaan nama tokoh, tempat, sekolah maupun scene dalam novel ini adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan!] ------------------------------------------------- Bimo namanya, anak baru pindahan dari Bandung yang tiba-tiba memberiku surat, isinya dia minta izin untuk menyukaiku. hah?! 'kenapa suka aku?' kuputuskan untuk tanya hal ini. lalu dia jawab begini ; 'aku tidak punya alasan, tidak paham juga kenapa bisa suka, hanya mataku tidak bisa berhenti melihat kemanapun kamu pergi, aku tidak bisa menahan senyumku dan rasa senangku kalau sedang dekat denganmu, aku suka lihat kamu ketawa dan tidak senang lihat kamu nangis, aku benci orang-orang yang bikin kamu sedih sampai-sampai ingin ku tendang pantat mereka biar sampai ke pluto, aku mau pegang tanganmu dan bilang pada cowok-cowok yang suka padamu untuk tidak lagi mengganggumu.' ku baca tulisannya yang panjang itu. aku deg-degan, sumpah kalau dia bisa dengar jantungku, itu seperti ada drum band di dalamnya. Dia orang yang unik, dan punya pendekatan berbeda padaku, orang yang percaya diri dengan bagaimana kepribadiannya, tidak kasar, berusaha dengar perkataanku, tapi sebenarnya dia juga adalah orang yang keras pada idealisnya, suka naik gunung bahkan bikin jantungku sering ingin lompat karena khawatir setiap kali dia melakukan hobinya itu. Bimoku... Elangku yang selalu terbang bebas tanpa peduli apapun.. Elangku yang selalu terbang menerjang badai... ini, adalah kisahku saat itu, saat dia bersamaku.. -------------------------------------------- VOLUME 2 : Menggapai kembali Ketika masa lalu menyesak masuk saat kau telah mulai lari darinya. Seseorang yang tetap berdiri di persimpangan hidup mereka. Yang tetap tegak di persimpangan waktumu dengannya. Kini persimpangan itu mempertemukan mereka kembali. Dengan segala keajaiban-keajaiban yang kau kira telah tiada. Dia berusaha menggapaimu sekali lagi. Berlari dari masa lalu, mengejarmu yang telah lama tertatih untuk bisa berdiri di titik ini. Mencoba meraihmu dengan senyumnya lagi. "Kamu masih punya hutang jawaban sama aku." "Apa?" "Yang mau kamu jawab 10 tahun lagi sejak waktu itu." "Hahah, kamu pikir itu masih akan berlaku?" "Tentu! Ray, marry me please ..." POV 3 ---------------------------------- Volume 3 : Langit dan Rindu Kisah si kembar buah hati Bimo dan Raya, akankan kisah mereka semanis kisah remaja kedua orang tuanya? Bagaimana jika Langit Khatulistiwa punya kecenderungan sister complex dan juga tsundere akut terhadap adik kembarnya? Intip yuk ... ---------------------------------------------- [karya ini bergenre romance-komedi, harap bijak dalam membaca, jika sekiranya tidak sesuai selera, silahkan close, gak usah masukin koleksi] [mengandung kata kasar, dan diksi tidak serius dalam penceritaan!] Credit cover : Pinterst cover bukan milik pribadi

MORAN94 · Adolescente
4.9
425 Chs

Benar-Benar Cinta

Brak! "Aduh, sorry gue nggak sengaja" ucap Clara sambil meringis karena jatuh. Clara bangkit dari jatuhnya, lalu ia melihat Siapa yang sudah ditabraknya. Betapa terkejutnya ia saat tahu jika yang ditabraknya itu adalah ketua Most Wanted sekolah, sungguh ia sama sekali tidak menyadari jika saat ini dirinya sudah menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi di tempat itu. Semua orang memandangnya kasihan, tentu karena ia sudah mencari masalah dengan ketua Most Wanted sekolah itu. "Astaga, mati gue. Kenapa harus dia sih yang ketabrak, duh pasti panjang nih masalahnya," batin Clara merasa bodoh dan menyesal. Orang yang ditabrak oleh Clara menatap gadis itu dengan tajam, wajahnya terlihat kesal dan marah pada Clara. "Lu punya mata kan? Gunain dong kalau jalan," tukas Alex dengan sinis. Clara menatap heran dengan alis yang sedikit terangkat, padahal dia sudah meminta maaf tadi tapi sepertinya Alex tetap kesal pada dirinya. "Dih, maaf aja nih ya. Dimana-mana jalan tuh pakai kaki bukannya pakai mata," balas Clara dengan santainya. Alex merasa semakin kesal dengan jawaban Clara yang sangat berani itu, akhirnya Alex pun langsung membentak Clara dengan wajah tidak bersahabat. "Lo berani sama gue!" gertak Alex dengan tajam. Mendengar hal itu Clara langsung menampilkan seringainya, lalu ia balik bertanya pada Alex tanpa ragu. "Kenapa harus takut? Memangnya lo siapa?" balas Clara tanpa takut. "Asli, berani banget lo nantang gue," gumam Alex dengan seringainya. Clara menatap Alex dengan heran, padahal ia sama sekali tidak menantang pria itu. Tapi sepertinya Alex salah paham dengan maksud Clara, dan terlihat semakin kesal karenanya. Tapi itu bukan masalah untuk seorang Clara, karena ia pun bisa membalas kesombongan pria itu. "Denger ya, sekaya apapun lo sama sekali tidak berarti buat gue. Dan gue nggak akan pernah takut sama orang kayak lo, pahamkan?" tantang Clara langsung pada Alex. The boys yang Mendengar hal itu merasa terkejut, tidak biasanya ada orang yang berani melawan ketua mereka dan sepertinya cewek akan itu membawa hal baru untuk mereka, the boys pun menyeringai menatap Clara. "Menarik," batin Alex berkata. "Dah lah, ganggu waktu gue aja. Awas gue mau lewat!" usir Clara pada Alex. Lalu, bagaimana kisah mereka selengkapnya? (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SAChan_ · Adolescente
5.0
275 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
gustó
Últimos

APOYOS