webnovel

School of Persona

Adolescente
Terminado · 165.9K Visitas
  • 268 Caps
    Contenido
  • 5.0
    20 valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

Etiquetas
4 etiquetas
Chapter 1Rainy Inaguration Night

Lebih dari tiga orang berkumpul di sebuah aula gedung empat lantai di Bogor malam itu. Puluhan orang pengisi keramaian seluruhnya berpakaian semi-formal bisnis, sebagaimana aula tersebut disetel dengan gaya senada. Kebanyakan dari mereka adalah anak muda, sisanya orang tua. Satu acara tengah dinantikan untuk segera dimulai, bosan dengan hanya menyaksikan satu tayangan teaser dengan musik menggugah semangat pascahujan.

Ya, jangan lupakan kalau Bogor adalah kota dengan curah hujan tinggi di Indonesia. Guyuran hujan deras sejak tadi siang nampaknya tidak menurunkan antusiasme orang-orang yang hadir dalam acara tersebut. Justru sebaliknya, semakin malam dan dingin, semakin mereka menciptakan kehangatan melalui serangkaian interaksi dan obrolan lintas topik lintas generasi.

Acara itu bukanlah acara networking untuk para pebisnis atau politisi, namun semuanya tampak aktif dengan obrolan yang berbobot. Sesekali tertawa untuk meregangkan otot tak masalah. Begitu seru dan akrab suasananya, hingga tak sadar mereka jika layar putih lebar dan luas di depan sudah berhenti menampilkan teaser video dan musik penggugah semangat.

Layar putih itu telah berganti menjadi slidia presentasi statis. Semua orang dalam ruangan kembali ke tempat masing-masing, berhenti dari aktivitas sebelumnya.

Seorang gadis muda yang tampaknya masih atau baru saja lulus SMA maju ke atas panggung. Oh, Ia tak sendiri, satu lelaki yang sepertinya sebaya dengannya ikut menemani. Dua mikrofon dan tablet di tangan masing-masing. Mereka adalah MC acara tersebut.

"Good evening, ladies and gentlemen!" Buka si MC wanita. Suaranya mulai menggema di ruangan.

"Evening ..." jawab audiens kompak.

"Let's make an introduction first. I'm Selcia, and this is Randy, we are the MC for tonight special event."

Semua orang bertepuk tangan menyambut dua MC yang belum apa-apa sudah menunjukkan chemistrynya diatas panggung.

"We would like to say welcome everyone to our beloved house and school in this rainy day. We hope that your enthusiasm won't be chilled out by the weather, but conversely, it would be firey," sambung si MC pria yang mendapat gelak tawa halus dari orang-orang di depannya.

"Yes, Randy, pastinya, karena acara ini sudah lama dinantikan oleh para awardee HSL khususnya angkatan enam nih ..."

"Wah, iya bener banget Sel. Kita juga sebagai awardee HSL angkatan lima yang sudah bekerja keras untuk acara malam ini tentunya gak sabar ya untuk menutup mega project akhir tahun yang finally ... selesai di hari ini. Tepuk tangan dong buat angkatan lima ..." Randy memimpin acara tepuk tangan yang tidak langsung untuk membanggakan diri dan angkatannya.

Selcia tersenyum sok canggung, "Mohon maaf ya teman-teman, Ayah, Bunda, dan Dewan Kontributor, Randy memang narsis," ujarnya yang kembali disahuti gelak tawa.

"Oh ... you know what Sel? Kata Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, Bapak Haikal, alias Ayah Kita tercinta yang katanya baru aja pulang dari Wageningen hari ini, balanced narcism is helpful loh, it's like method of selling yourself," ujarnya merujuk seorang pria berusia hampir paruh baya di deretan meja paling depan. Audiens kembali tergelak, sementara pria yang dimaksud Randy tadi hanya senyam-senyum berbangga diri. Narsis sebagaimana biasanya.

Selcia mengangguk-ngangguk, "Hmm, I see that. But talking about narcism, some people that would be showing off tonight also have sort of that thing loh Ran."

"Oh ya? Wah sebenernya malam ini ada acara apa sih Sel?"

"Aduh gimana nih Randy kok gak dikasih tau audiensnya dari awal sih ada acara apa malam ini?" Selcia memulai drama ala-alanya. Padahal sudah jelas judul acara malam ini ditampilkan di layar putih belakang mereka.

"Aduh maaf maaf, kelupaan. Langsung aja ya, para hadirin dan undangan sekalian, Selamat datang di acara 'The inauguration night of the President and Cabinet of School of Persona, Batch 2042-2043'!"

Suara tepuk tangan kembali terdengar meriah. Jauh lebih meriah dari sebelumnya.

"Baik ... kalau begitu langsung saja Kita mulai acara ini lebih formal dan sistematis. Sebagai rangkaian acara pertama, mari Kita bersama dengarkan opening speech dari Founder School of Persona, Bunda Adriana Gerrie. Kepada Bunda, time is yours."

Selcia dan Randy kembali ke tempat sebelumnya dibalik panggung, digantikan oleh pemberi speech, Adriana. Tepuk tangan diterimanya ramai-ramai, terlebih dari satu orang yang sedari tadi duduk disampingnya; Haikal, suaminya. Pria itu tak henti-hentinya tersenyum bangga, meskipun ini tentu saja bukan pertama kalinya Ia melihat Adriana memberikan pidato diatas panggung. Sudah sering, tapi Haikal tak pernah bosan.

"Well ... hmm, dear committee, should I speak in English or Bahasa? You guys confusing me," tanyanya dengan logat British pada panitia acara di depan. Sontak semua audiens tertawa. Pakaian boleh formal, tapi gaya bicara dan pembawaan Adriana di yayasan pendidikan yang dibangunnya bersama Haikal selalu santai dan antiformal.

"In Bahasa Indonesia atau Sunda juga boleh, Bunda," celetuk seorang panitia. Kembali audiens tertawa pelan.

Adriana hanya geleng-geleng kepala, "Baik. Terimakasih kepada angkatan lima yang sudah bekerja keras untuk acara malam ini, dan juga selamat datang kepada tamu undangan dan Dewan Kontributor yang telah menyempatkan hadir malam ini disela-sela kesibukannya," bukanya.

"Pertama-tama, Saya ingin mengucapkan selamat kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan School of Persona hingga kini telah memasuki angkatan ke-6."

Suara tepuk tangan kembali terdengar meriah.

"Hari ini, restrukturisasi, reorganisasi kepemimpinan dalam asrama, sekolah, sekaligus yayasan kembali dilakukan untuk memberikan kesempatan yang setara bagi setiap awardee Haikal Scholarship Leadership atau HSL di School of Persona."

"Kami, dan lebih jauh lagi Kita, akan senantiasa terus berkembang dan meningkatkan kapasitas untuk bersama-sama menyambut Generasi Emas 2045. Dengan mendidik, membina, serta mengarahkan para awardee HSL di School of Persona untuk menjadi pribadi-pribadi yang berkualitas, bermoral, dan berkepribadian kuat."

"Kemudian tidak lupa Saya ucapkan selamat kepada Presiden terpilih School of Persona angkatan keenam beserta jajaran kabinetnya. Semoga kalian semua dapat mengembangkan diri sebaik mungkin melalui tanggungjawab yang diamanatkan pada kalian."

"Sekian dari Saya, terimakasih."

Adriana menutup pidatonya, kemudian kembali ke tempatnya dengan iringan tepuk tangan. Haikal mengerlingkan sebelah matanya begitu Adriana kembali ke sisinya. Jangan heran, itu kebiasaannya setiap sang istri selesai berbicara di depan publik.

Randy dan Selcia kembali.

"Aduh Sel, tau gak sih?" Randy berekspresi dramatis.

"Kenapa Ran?"

"Setiap abis denger Bunda Adri pidato tuh rasanya selalu mengapi-api gitu gak sih? Seperti tersihir jadi lebih semangat gitu," jawabnya yang segera disambut gelak tawa. Adriana yang dibicarakan hanya tersenyum 'julid' padanya. Awardee HSL yang satu itu memang terkenal sangat narsis seperti yang dikatakan Selcia.

"Iya bener banget Ran. Kalau gitu langsung aja Kita sambung deh ke acara selanjutnya."

Randy melihat layar tabletnya, "Hmm sebenernya ada satu lagi nih speech yang harusnya Kita dengerin Sel, dari Wakil Ketua Dewan Kontributor School of Persona. Tapi sayang katanya beliau gak mau."

"Loh? Kok gak mau?"

"Gak tau deh. Tapi ..." ujar Randy menggantung, ekspresi jail mulai ditunjukannya ke deretan depan tamu undangan. "Coba aja Kita paksa buat maju. Iya gak?"

Selcia berbinar, "Wah, boleh banget," timpalnya yang disahuti tepuk tangan satu aula. Tepuk tangan itu diarahkan oleh seorang wanita dengan blazer putih. Tampak wanita itu sudah melempar tatapan elang pada Randy dan Selcia yang mengkhianatinya. Ya, dua MC itu padahal sudah di briefing untuk membatalkan acara speech darinya. Tidak ada alasan khusus, hanya sedang tidak mau berbicara.

"Mana ini ayo dong Tante El maju," goda Randy, menaik-naikkan sebelah alisnya. Selain narsis rupanya jago juga menggoda wanita bersuami yang dipanggil 'Tante El' olehnya itu.

Setelah didesak bahkan oleh Founder dan Co-founder School of Persona, mau tak mau Ketua Dewan Kontributor itu maju ke panggung.

"Welcoming me, Elvara Larashinta, the so-called Vice Head of Contributor Board of School of Persona ..."

Suara tepuk tangan meriah kembali terdengar. Wanita dengan pakaian dan make up nyentrik itu memang mudah sekali mendapatkan perhatian sejak dulu.

"On behalf of my husband which now in South America, and all of the contributors of the School of Persona sincerely congratulate the fifth and sixth batch for your excellency and well-done responsibility so far to further be the foundation of Indonesia in the eye of global competition."

Jauh dari ketidakinginannya berbicara, Elvara berpidato dengan kharismatik. Tiga menitan kurang lebih Elvara berpidato, hingga akhirnya Ia kembali ke tempat.

"Nice and spiritful speech, Miss." Randy tersenyum penuh arti pada El. Yang disenyumi mengepalkan tangan ke arahnya. Interaksi manis yang mengundang tawa.

"Thank you Miss Elvara. Now let's move to the core of tonight's event Ran."

"Finally ..."

"Baik, Kita akan mengumumkan terlebih dahulu pasangan President and Vice President of School of Persona angkatan 6 terpilih ..."

Tepuk tangan dan ekspresi penasaran sudah terlihat. Maklum, tidak ada yang mengetahui siapa yang pada akhirnya terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden setelah melalui serangkaian seleksi yang kompetitif. Hanya angkatan lima yang mengetahui. Adriana dan Haikal pun tidak tahu.

"Langsung saja Kita sambut ..."

"Silakan naik ke atas panggung ..."

"Nalesha Galih Ekawira Citaprasada dan Saheera Qurrota Ayuni!"

También te puede interesar

Sahabatku Kekasih Hatiku

Aira Salsabila gadis cantik dan menarik, anak kepala desa yang memiliki wawasan luas dan modern,bersahabat dengan Ihsan Airlangga,pemuda tampan yang pandai bermain musik,dan punya sederet keahlian, putra seorang dokter pemilik salah satu rumah sakit terkenal Cikarang. Persahabatan itu terjalin sejak mereka duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang. Ihsan memendam perasaannya cintanya sekian lama hanya untuk Aira seorang.Pemuda itu tidak mau memulai untuk mengutarakan isi hatinya,berbagai macam pertimbangan dan rasa sungkan pada sahabatnya. Kekhawatirannya terhadap gadis itu yang banyak disukai oleh banyak pemuda, membawa keberanian bagi dirinya untuk segera menyatakan cintanya pada sang "Tuan Putri kembang desa yang amat dicintainya. " I love you Aira" Alhasil cintanya tidak bertepuk sebelah tangan,gadis pujaannya itu menerima cinta Ihsan dengan tulus. " I love you too" Kemudian mereka menjalani hubungan jarak jauh antara Jakarta - Bandung "Long Distance Relationship" kata anak muda zaman now. Dapatkah mereka menahan rasa rindu yang menggelora,dan cinta yang membara? Apa reaksi dari Aira dan keluarganya, ketika tiba tiba Ihsan ingin menikahinya? Mampukah Aira dan Ihsan bertahan dalam hubungan jarak jauh tersebut?Apa saja yang akan mereka alami berdua???? Yuuuk ikuti terus kelanjutan cerita ini "Sahabatku,Kekasih Hatiku" pada bab bab berikutnya. Jangan lupa dukung terus novel ini dengan memberi power stone dan review yang baik, sebagai energi baru untuk author dalam menulis cerita ini. Selamat Membaca....... Kamila Qha

Kamila_Qha · Adolescente
4.9
178 Chs

MY...sterious HUSBAND

WARNING!!! novel ini bukan untuk pembaca di bawah 21th. mengandung kebucinan dan perasaan yang menggebu-gebu, yang tidak kuat jantung di harap segera mundur. tq Menjalani pernikahan paksa, yang berawal dari sebuah rencana licik dalam memainkan sebuah taruhan kecil yang di peran dan di rencanakan oleh kakeknya. Orlando terpaksa menikahi gadis yatim piatu yang bernama Desty.. Gadis itu memiliki cita-cita tinggi, ingin mengelilingi dunia..  walau ia adalah gadis miskin, bukan berarti ia tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut. Ia adalah gadis tangguh, multi talented, cerdas dengan segudang prestasi. Telah lama ia merencanakan untuk dapat mewujudkan mimpinya itu. Hanya tinggal satu langkah lagi, maka keinginannya dapat terkabulkan. Tapi sayang, sebelum mimpinya tercapai, gadis itu malah memiliki hutang budi pada seseorang yang membuat ia terpaksa mengikuti sebuah pertaruhan kecil. Yang pada akhirnya ia harus menjalani pernikahan paksa dengan seorang pria misterius yang bahkan tak pernah ia lihat sebelumnya Bahkan, pria itu menjalani akad nikah sendiri tanpa kehadirannya. Begitu pula sebaliknya, Destypun menjalani resepsi pernikahannya tanpa kehadiran si pria. Meski dirinya telah terikat tali pernikahan, Desty tetap tak melupakan mimpinya untuk berkeliling dunia Hingga ia pun menyusun kembali rencana untuk mewujudkannya Bagaimana kelanjutan kisah mereka??  apakah desty dapat meraih mimpi nya? Atau tetap bertahan pada pernikahannya? Kapan orlando menunjukan wajah tampan nya pada desty?  Akan kah mereka akhirnya benar benar bisa bersatu??

Call_me_MI · Adolescente
5.0
430 Chs

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Adolescente
5.0
369 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1 :Introductory
Volumen 2 :Still in Holiday
Volumen 3 :The Life of the Scholar
Volumen 4 :The Starting Ground
Volumen 5 :First Big Project
Volumen 6 :Critical Eleven
Volumen 7 :The Management
Volumen 8 :The Internals
Volumen 9 :The New-comers
Volumen 10 :The Multi-Angel Story
Volumen 11 :The Adults Hurdle
Volumen 12 :The Closing
Volumen 13 :Next Level Life
Volumen 14 :Build The End Game
Volumen 15 :Extended Projects
Volumen 16 :Plotting Up
Volumen 17 :Spreading Talent
Volumen 18 :Road to End Game
Volumen 19 :The Settlement
Volumen 20 :Contribution List