Saheera menuangkan satu sendok masak sup jamur buatannya ke dalam mangkuk kecil. Sup jamur itu baru saja mendidih di dalam panci, dan Saheera masih ragu soal rasanya. Untung saja ada Iqbaal yang tengah membaca buku di meja makan, dimanfaatkannya sebagai tester.
"Bang Iqbaal, cobain ya," pintanya, membuat Iqbaal lekas mengambil sendok di meja, "Enak atuh inimah kayaknya. Tumben Kamu masak sore-sore. Laper?"
Saheera mengangguk, "Lumayan, cuma gak mau yang berat-berat gitu," jawabnya seraya mematikan kompor. Tampak Iqbaal sudah mulai mencicip disana, "Kurang apa Bang?"
"Hmm, kurang asin sedikit. Kalau menurut Aku ya."
"Alright alright ..." Saheera mengambil kembali garam dari wadah, menaburkannya ke atas sup jamur bekuah kental itu.
"Mau lagi dong, enak tau. Pas gini sore-sore sambil baca buku." Iqbaal menyodorkan mangkuknya, seperti anak kecil meminta makan pada sang ibu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com