Mencintai atau dicintai ???? Terluka atau melukai???? itu bukan pilihan tapi jebakan!, Ryuji terjebak dalam rasa yang tak pernah ia rasakan sebelumnya memaksanya memperjuangkan wanita penuh luka disampingnya. Safira yang sudah mati rasa mulai merasakan hangatnya cinta seorang Pria Jepang berhati batu yang telah menobatkanya sebagai Ratu dalam hidupnya. Namun masalah datang silih berganti mengharuskan mereka menunda untuk mengungkapkan rasa.... Ryuji Tanaka : Cinta tak harus tergambar dari wajah dingin yang kupampang saat berada dengan banyak orang, karena Cinta akan membuatmu merasakan betapa lembutnya hari ku untukmu... Safira : Sorot matamu yang tajam, wajahmu yang tampan dengan ekspresi kaku, sikapmu yang menyebalkan, dan perkataanmu yang mencabik hatiku tak mampu menglahkan hangatnya rasa Cinta yang semaikan dalam hatiku ...
Terlalu sering dikecewakan membuat dara cantik berdarah Jawa - Sunda itu sulit membuka hatinya untuk seorang pria, Safira adalah gadis cantik lengkap dengan pekerjaan yang cukup bonafit yaitu sebagai CEO sebuah perusahaan kosmetik yang cukup laris dipasaran, sayangnya kesuksesan didunia kerja berbanding terbalik dengan kisah asmara yang selalu berakhir tragis menyisakan tangis.
pertemuanya dengan seorang pengusaha yang juga seorang model asal Jepang bernama Ryuji Tanaka membuatnya stress karena tingkah dan sikap pemuda asal Negri Sakura itu sangat menyebalkan.
" Haii .... setelah 80 tahun lalu Negaramu menyerang Negaraku kini kamu akan melakukan genjatan senjata denganku??" kata Safira berteriak di depan temanya Silvi. Ia selalu melakukan hal konyol saat tersulut amarah karena sikap Ryuji.
" Sudahlah dia memang sedikit menyebalkan, tapi kamu harus tetap beradaptasi denganya." Silvi mencoba menasehati Pemilik brand kosmetik terkenal di Indonesia itu dengan nada santai.
Mendengar nasihat sahabatnya Safira merasa semakin tertekan, ia mengacak - ngacak rambutnya dan berteriak hingga pita suaranya menipis, dia merengek dan menyesali kerjasamanya dengan si sombong dan si angkuh Ryuji. Safira masih dengan keadaan berantakan dan terus ngomel tentang Ryuji namun tiba -tiba lelaki bertubuh tinggi tegap berkulit putih itu sudah ada didalam ruang kerjanya parahnya dia sedang menatap tajam Safira yang berdiri di depan meja kerja dengan rambut semrawut dan wajah yang sangat mengenaskan sepertinya Ryuji mendengar keluhan Safira.