webnovel

Bersandiwara

Fashion show pun dimulai, para model berlenggak lenggok meperagakan busana yang mereka kenakan penuh percaya diri. karya dari satu persatu desainer terpilih mulai dipamerkan, hingga giliran hasil karya Silvi kini mulai menghiasi panggung catwalk megah itu.

gaun -gaun bercorak batik yang dipadukan dengan kain kebaya nan cantik khas Indonesia menyita perhatian seluruh penonton yang melihat karya desainer asal Indonesia ini

"Silvi coba lihat antusias penonton ! aku yakin setelah pameran ini gaunmu akan laris terjual di Jepang !" seru Safira

"Hmmmm tumben kamu memuji aku?" tanya Silvi

"Bodoh ! kalau aku memuji ya berarti karyamu memang bagus !" Safira mendorong kepala Silvi dengan jari telunjuknya

"Eh tapi Ryuji blom keluar juga?? apa dia ada masalah??? atau dia grogi akhirnya gak jadi naik ke atas?" tanya Safira

"Ha...ha...ha.... lihat siapa yang bodoh! aduh aduh nyonya Tanaka udah gak pinter urusan ranjang sekarang masih memperlihatkan kebodohan di bidang modeling?" Silvi terus menertawakan sahabatnya yang duduk di sampingnya.

wajah cantik Safira kembali ditekuk, Seorang wanita bertubuh tinggi langsing keluar dari backstage mengenakan gaun yang sangat elegan. Gaun dengan bahan dasar kain kebaya berwarna baby pink memeluk erat tubuh Ayumi menjuntai hingga beberapa meter tersisa dilantai, kain batik berwarna coklat matang semakin memperlihatkan lekuk tubuhnya yang menawan, riasan rambut bergaya modern dan beberapa acsesoris yang dipasang di tubuh Ayumi semakin membuat wanita Jepang itu tampil anggun nan mempesona.

Safira terpelanga melihat siapa yang baru saja berlenggak lenggok dihadapanya, Ayumi adalah wanita yang selalu memberikan tatapan berbeda pada Ryuji suaminya dia sedang bergaya diatas panggung memamerkan busana karya Silvi sahabatnya " ya Tuhan apa aku mimpi?? mengapa dia bisa menjadi model gaun rancangan Silvi?? mengapa dia bersedia menjadi model di festival yang bertaraf nasional seperti ini ? bukankah ini tidak akan membawa manfaat buat dirinya??" pikir Safira bertanya-tanya tentang keberadaan Ayumi di Fashion Show hari ini.

Hingga seorang yang di tunggu- tunggu Safira menampakan dirinya, dia tampil gagah dengan kemeja berbahan dasar kain batik coklat tua yang dikombinasi dengan kain polos berwarna coklat susu dan celana kain berwarna hitam, Ryuji tampil dengan percaya diri meski gayanya berbeda dari biasanya. Tatanan rambut yang dibuat sedikit naik, kemeja non formal benar- benar membuat Ryuji kembali sebagai Top model kelas dunia yang pernah ia dapatkan dimasa lalu.

Sesekali Ryuji mencuri pandang kearah Safira dan membuat Safira semakin terpesona dengan ketampanan suaminya, sayangnya bunga - bunga yang bermekaran itu gugur berjatuhan saat Safira melihat Ryuji suaminya berjalan berdampingan, bergandengan dengan Ayumi wanita yang selalu berhasil membakar hatinya.

"Silvi !!! kok Ryuji bisa di gandengin sama Ayumi?" tanya Safira

"Kalian kenal nona Ayumi??" Silvi terkejut mengetahui Safira sahabatnya bisa mengenal Top model dunia sekelas Ayumi.

"Iya lah dia itu sahabat kecilnya Ryuji" Safira memanyunkan bibirnya dan melipat kedua tanganya di depan dada

"Ecieeeee ada yang cemburu nih??? Ha..ha..ha... udahlah mereka kan cuma teman Ruji juga udah kamu kunci mana bisa dia berpaling?? udahlah jangan mikir aneh - aneh lagian nona Ayumi orang yang baik low" Silvi merangkul tubuh Safira menenangkan emosinya yang semakin tidak karuan

tak berapa lama Silvi harus meninggalkan Safira untuk maju ke stage bersama all model yang memperagakan karyanya. meninggalkan Safira dengan gejolak cemburu yang menyergap batinya, namun Safira harus bisa menahan kobaran api itu agar tak membakar tubuhnya. dan hal paling sulit adalah ketika kamu dipaksa tersenyum sedangkan hatimu tertusuk sebilah pedang samurai yang terus menerus dihujamkan ke dasar hati merusak taman cinta mengoyak kepercayaan, itulah yang dirasakan Safira malam ini wanita yang dulunya sangat membenci Ryuji kini bahkan takut kehilangan bayangan suaminya itu.

***

"Sayang... kenapa kamu terlihat murung sejak kita pulang dari Fashion Show?" Ryuji memeluk tubuh Safira yang berdiri didepan kaca ruang tengah rumahnya.

Safira menarik sedikit bibirnya saat menoleh menatap suaminya "mana murung??? aku cuma kangen Indonesia." Safira kembali memalingkan wajahnya menghadap ke cermin besar dihadapanya.

Ryuji membalikan tubuh Safira hingga mereka berhadapan "Maaf sayang kita belum bisa ke Indonesia pekerjaanku disini masih belum bisa kutinggalkan." kecupan hangat di kening Safira tak terelakan.

"Kalau begitu kerjakan semua pekerjaanmu dirumah !" pinta Safira

Ryuji tersenyum nakal menciumi wajah cantik istrinya dan berbisik " Apa sudah tidak sakit sampai memintaku terus berada disisi mu dan memanjakan mu?" tanya Ryuji

"Bukan begituuu... aku hanya tidak mau suamiku yang jelek ini terlalu dekat dengan para pegawai wanitanya." rengek Safira

Senyum Ryuji semakin lebar ia seperti baru saja memenangkan tender bernilai miliaran dolar saat mendengar pernyataan lugu istrinya, "Dulu aku yang mati - matian mengejar cintamu tapi hari ini saat aku mendapatkanya kamu yang gak mau jauh dariku.!" ledek Ryuji

sebuah cubitan kecil mendarat di perut sexi nya membuat dia sedikit menyeringai kesakitan "Aku tidak bisa bersandiwara meskipun aku lulusan universitas perfilman di America jadi ku minta jangan pernah memancing kemarahan ku dengan dekat - dekat sama para wanita diluar sana !" Safira mencoba memperingati Ryuji

"Ha...ha..ha... sayang suamimu adalah pengusaha kelas dunia banyak wanita yang berusaha memikat hatiku bagaimana bisa aku menepis semuanya " Ryuji kembali menggoda Safira.

bukan cubitan tapi kali ini Safira menggigit kuat dada bidang Ryuji hingga ia berteriak kesakitan "apa - apaan kamu Safira!" pekik Ryuji sembari melepaskan pelukannya pada Safira.

"Aku sudah memperingatkan kamu jangan terlalu dekat dekat dengan wanita manapun, mengapa kamu malah menikmati posisimu yang selalu dikerumuni wanita ??" teriak Safira, wajahnya memerah dan matanya perlahan digenangi air mata

Ryuji kembali memeluk Safira menghujaninya dengan ciuman kasih sayang "Safira aku hanyalah milikmu jadi jangan pernah memikirkan apapun selain aku adalah milikmu mengerti !" Ryuji mencoba menenangkan Safira

"termasuk Ayumi dan Yurin jangan terlalu dekat dengan merek !" rengek Safira lagi

"Jadi dari tadi intinya aku gak boleh dekat sama Ayumi dan Yurin!! ha...ha...ha..." kata Ryuji mengeratkan pelukannya dan berbisik "Safira kenapa kamu selalu bisa membuatku hilang kendali?" Ryuji menggendong Safira ke kamar mereka sembari terus menciuminya

Nächstes Kapitel