webnovel

Permohonan

Ryuji memasuki kamarnya dengan tatapan mengerikan bibirnya tersenyum seksi, dan dia berjalan penuh gairah mendekati Safira yang sedang santai bersandar pada punggung tempat tidur memainkan ponselnya.

Safira menyadari kedatangan suaminya yang tampak aneh, Ryuji memasang tatapan mematikan seperti elang yang mengawasi mangsanya dan cara berjalan yang penuh gairah itu seperti Singa yang siap melahap habis buruan di depan matanya. Belum sempat bereaksi apapun Ryuji sudah bergerak mendorong tubuh Safira dan menindihnya.

"Ryuuuu... jangan begini kamu menakutiku..!!!" kata Safira, tak ada jawaban dari bibir Ryuji hanya nafas yang bergemuruh penuh nafsu yang meniup wajahnya menggoda. hambusan nafas itu saat ini bagaikan aungan Singa di musim kawin.

"Ryuuuu.... jangan hari ini !!!"

yaaa mana mungkin Safira bisa melayani hasrat suaminya saat dibalik kepalanya dipenuhi rasa ingin tahu, rasa bersalah, dan kebingungan atas apa yang didengarnya dari Ayumi. ia memang tak sepenuhnya mempercayai Ayumi, tapi hatinya juga tak mengingkari ada kecemasan dibalik hubungan pernikahan dia dengan Ryuji.

"sayang... kamu tidak berfikir bahwa hukuman yang kamu dapatkan tadi itu setimpal dengan kesalahanmu yang telah menjadikan ku terlihat bodoh dihadapan Jacky, dan Silvi kan???" bisik Ryuji dengan suara yang mulai serak dan penuh dengan nafas tak beraturan.

Ryuji mendaratkan ciuman panas dibibir Safira, hhmmmmm... ah..mmmmaah..

"tunggu!!!! Ryuuuu.... dengar kan aku.... Aaach...( Ryuji memainkan jemarinya keseluruh tubuh Safira) aku akan memberikan hukuman ini saat kita bulan madu." kata Safira

Ryuji segera menghentikan aktifitasnya mendengar apa yang dikatakan istrinya. sorot matanya seakan berkata "apa maksudmu??"

Safira perlahan mendorong tubuh Ryuji agar sedikit memberinya ruang bernafas "Ryuuu sejak kita menikah bukankah kita melewatkan ritual bulan madu???" tanya Safira

Ryuji masih diatas tubuh Safira dan menjawab " hmmm ya... kurasa kamu benar..."

"bahkan kamu telah merampas malam pertamaku sebelum bulan madu, jadi kumohon ijinkan aku merasakan bulan madu hari ini tenangkan dulu adik kecilmu itu dan saat kita berlibur nanti aku berjanji akan membuatmu lemas sampai tak bisa bangkait dari tempat tidur." kata Safira merayu

Ryuji masih merasakan hawa panas dalam dirinya, ia mencoba tak mendengarkan permintaan Safira " sayang seperti katamu kita bahkan melewatkan bulan madu jadi mana bisa aku menghentikan ini." Ryuji mencoba mencium Safira lagi

Safira memalingkan wajahnya "Tidak !!! Ryuuu aku tetap seorang wanita biasa yang memiliki mimpi akan pernikahan dan malam pertamanya, kumohon ijinkan aku melakukanya saat kita berlibur nanti. katakan pada adik kecilmu untuk bersabar."

"Bagaimana bisa!!!! dia sudah menyiksaku dari tadi!!!" pekik Ryuji yang mulai merasakan pening di kepalanya karena menahan hasrat yang menggebu - gebu dalam dirinya.

"kumohon....!!!" Safira memohon dengan wajah memelas.

"Aarrrrgh.....!!! " Ryuji bangkit dari posisi sebelumnya dengan memegang kepalanya dengan kedua tanganya, tampak jelas kekecewaan dan ketidak puasan dari wajahnya yang suram.

"Baiklah aku kabulkan permintaanmu kali ini tapi aku tidak akan lupa menagih janjimu tadi." kata Ryuji membaringkan tubuhnya di satu sisi tempat tidur.

"Aku tidak akan memberimu waktu untuk menagihnya, dan ku pastikan setelah malam itu tidak ada keluhan padaku selain kamu meminta ampun padaku!!!" Safira membenarkan posisi tidurnya dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal.

Safira merasakan pelukan dari belakang "kamu yakin aku akan meminta ampun??? sejauh yang ku tahu selama ini bahkan aku yang sengaja menyelesaikan permainan sebelum finis, dan sekarang wanita lemah ini mengancam ku??? baiklah aku tidak sabar dengan liburan itu." bisik Ryuji

"Diam dan tidurlah, pastikan kamu memiliki tenaga cukup untuk memuaskanku saat kita berlibur nanti."

Keduanya pun terlelap dalam mimpi.

****

Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Indonesia.

Safira, Silvi, Ryuji dan Jacky berdiri di pintu gerbang bandara menantikan kedatangan seseorang untuk menjemput mereka. tak lama setelahnya sebuah mobil Alphard berwarna putih terparkir di depan mereka, seorang pria mengenakan Jas hitam rapi membuka pintu dan membantu memasukan koper mereka dalam mobil .

"maaf tuan, nyonya tadi terjebak macet." kata supir itu

tak ada jawaban dari keempatnya mereka terlihat lelah dari perjalanan jauh.

"pak kita ke restoran makanan Jepang terdekat setelahnya antar kami pulang kerumah ku ya.!" titah Safira

"tidak...!!! Safira aku akan pulang ke rumahku 4 bulan sudah aku tak melihat tempat itu !" kata Silvi

"baiklah.... pak setelah makan kita kerumah Silvi dulu ya antar dia pulang."

selama perjalanan Ryuji dan Jacky terlihat sibuk dengan Ipad mereka masing - masing, mereka masih tetap bekerja meski sedang tidak di kantor orang Jepang memang sangat disiplin dan pekerja keras batin Safira.

sesampainya di tempat makan mereka memasuki ruangan yang lebih privasi hidangan satu persatu dihidangkan di meja berbentuk persegi itu.

Belum sampai memakan makanan lezat itu Safira berbisik pada Silvi " Silvi ikut aku ke toilet sebentar."

"hmmm kebetulan aku juga mau cuci muka" kata Silvi

"mau kemana kalian??? " tanya Ryuji melihat Safira dan Silvi berdiri dari duduknya

"kami mau ke toilet, kalian makan saja dulu." jawab Safira sembari tersenyum

Silvi berdiri didepan cermin besar di wastafel menunggu Silvi cuci muka.

"Kamu gak ke toilet Saf???" tanya Silvi

"enggak.... aku ajak kamu kesini karena aku ada permintaan padamu." kata Safira

"Apa??? katakan!!"

"Silvi besok saat berada di resort aku akan menahan Ryuji di kamar kamu ..... bisakah kamu mencari tahu tentang Ryuji sebanyak mungkin dari Jacky." kata Safira tanpa melihat Silvi

Silvi sontak membalik tubuh Safira menghadapkanya padanya .. " kenapa???? apa dia selingkuh??? atau dia sudah menghianati mu????" tanya Silvi

"tidak !!! Silvi kamu ingat saat aku menemui Ayumi??? dia menceritakan banyak hal dan juga menanyakan banyak hal pula padaku.... apakah aku tahu sejak kapan Ryuji menyukaiku??, apakah aku tahu apa saja yang dilakukan Ryuji untuk ku??? apakah aku tahu semua kegiatan suamiku sejak dia membuka mata sampai menutup mata??. Silvi aku ingin tahu lebih banyak tentang hal itu, kau tahu tak ada orang sebaik Jacky yang mengetahui hal tersebut kan??..." kata Safira dengan tatapan putus asa

"Safira tenang saja, aku akan mencari tahu tentang Ryuji dan perasaannya padamu dengan baik." Silvi memeluk Safira dengan erat.

Nächstes Kapitel