webnovel

Pesta lajang

"waaah tuan Tanaka sangat tampan...!!"

"yaaaa masih muda tapi sudah jadi pengusaha sukses kelas dunia..."

"aaahhh... aku akan mencoba mengirim surat cinta padanya."

"apa kamu pikir dia akan menerimamu??? kurasa dia sudah memiliki kekasih.."

"ah ku rasa belum lihatlah 3 bulan dia menjadi mentor disini, dia hanya memperhatikan Safira lihat itu dia lagi- lagi dia mengikuti Safira ke taman."

"ayo kita mendekat kita lihat apa yang sedang mereka bicarakan."

beberapa orang gadis sedang bergosip tentang Ryuji yang memang menjadi maghnet tersendiri bagi mahasiswa perempuan di universitas itu, yaaa itu wajar tidak hanya kaya raya dia juga memiliki postur tubuh yang atletis dan wajah yang tampan semua itu mampu menghipnotis seluruh pasang mata yang melihatnya.

"maaf anda adalah mentor saya, jadi hentikan ini. saya harap anda akan menemukan gadis yang lebih baik." kata Safira tanpa pikir panjang ia menolak Ryuji yang baru saja menyatakan perasaan pada dirinya

****

"hentikan omong kosong mu Ryuji!!! sebelumnya aku sudah katakan dia akan berbahaya untuk bisnismu.!!"

"tapi aku mencintainya!! dan hanya dia yang aku mau.."

"pikirkan baik baik apapun yang akan kamu lakukan! dia menolak mu 2x saat kamu menjadi mentor nya, jauh sebelum itu dia diisukan melakukan hubungan tidak seronok dengan kekasihnya yang tidak lain adalah aktor kelas teri, yang paling mengancam adalah ayahnya mengikat kontrak dengan perusahaan besar Eropa yang memiliki jaringan usaha besar di dunia dan juga jaringan mafia yang kuat dengan mahar gadis itu."

"aku tahu!!!! aku tahu semuanya..... tapi hanya dia yang aku mau, setelah aku mencoba memalingkan perasaanku untuknya dia datang mencari ku untuk mengajukan kerjasama. dan untuk rumor itu dia hanya dijebak untuk menurunkan pamor perusahaanya kau tahu itu !!!"

"aaargh.... tetap saja jika kamu menikahinya akan banyak perusahaan yang menarik investasi dan membatalkan kontrak kerjasama dengan kita!! ingatlah dibawah Tanaka Grup ada jutaan pekerja yang gantungkan hidup dari sini jangan egois Ryuji."

"aku sudah memutuskan akan menikahinya, selain karena aku mencintainya perusahaan yang mulai meredup itu membutuhkan nama besar Tanaka Grup. untuk pekerja ku sendiri mana mungkin aku melupakanya, aku akan mengurusnya sesaat setelah pernikahan."

praaaaaankkkkk....

Jacky menutup pintu ruang kerja Ryuji kasar mengakibatkan pintu itu terpental dan bersuara keras membuat kegaduhan.

tingkah Jacky saat itu adalah luapan kekecewaan pada orang yang ia hormati, ia segani dan ia anggap sebagai kakaknya mengambil keputusan besar tanpa berfikir panjang akan keberlangsungan kehidupan perusahaan yang orang itu besarkan dari keringatnya sendiri.

Seminggu sudah Jacky tak mengunjungi Ryuji, ia bahkan tak mengerjakan pekerjaan pokoknya sebagai tangan kanan Ryuji Tanaka.

dalam lubuk hatinya yang paling dalam sebenarnya ia tak ingin melakukan ini dan ingin berbahagia atas pernikahan seseorang yang telah ia anggap sebagai kakak, tapi keputusan Ryuji menurutnya adalah keputusan yang konyol dan otaknya yang jenius menolak semua itu.

beeep....beeep...

"dokter .... apakah hari ini anda akan membuka kembali jam konsultasi???"

"tidak !!!"

"dokter sudah satu minggu pasienmu menunggu, bahkan dokter pengganti tak sanggup menanganinya jika semua pasienmu terus bertambah."

"baiklah aku buka jam konsultasi setelah jam makan siang, pagi ini jangan menggangguku !" titah Jacky

dia cukup memikirkan tindakanya, seminggu ini dia tidak benar - benar mengurung diri setiap hari ia menghubungi Tomo dan bertanya tentang keadaan bos Tanaka Grup itu, namun jawaban Tomo selalu sama "tuan sangat murung, menjelang pernikahanya tak seorangpun yang menuangkan bir untuk melepas masa lajangnya.ia pasti sangat sedih karena itu." kalimat itu terus terngiang ditelinga Jacky hingga akhirnya ia memutuskan, bahwa malam ini ia akan membuat pesta lajang untuk Ryuji. dia percaya Ryuji akan mengambil kebijakan yang menguntungkan perusahaan.

"heeeeey calon mempelai pria??? apa kamu akan menghabiskan masa lajangmu di dalam kantor??? lihatlah bidadari cantik ini telah kupanggil khusus untuk menjadi saksi bahwa kamu telah siap melepas masa lajang." Jacky memasuki ruang keeja Ryuji tanpa permisi

melihat dua sahabatnya datang senyum kecil di bibir Ryuji pun terlukis indah. ia berjalan kearah Jacky dan Ayumi kemudian memeluk mereka erat.

"Jacky ??? kamu mendukungku???" tanya Ryuji

"apa aku akan membuatmu melajang seumur hidup jika kamu tidak menikah sekarang???"

"kamu memang adik ku..." Ryuji kembali memeluk Jacky erat

"halooow masihkah kalian ingat ada wanita cantik disini???"

"dan Ryuji!!! kenapa begitu mendadak??? kau berhutang penjelasan tentang keributan ini" tambah Ayumi lagi

malam itu ketiganya pergi kesebuah rumah makan Jepang yang cukup terkenal, mereka menegak puluhan botol minuman keras dan mabuk bersama.

sebelum sampai ke restoran itu Ryuji yang selalu tampil maco harus mau di dandanin ala gadis Jepang dan berjalan bergandengan dengan Jacky ke arah restoran tersebut. bukan tidak mungkin hal seperti itu terjadi ingatkan mereka memiliki Ayumi yang seorang model jelas merias wajah bukanlah hal sulit baginya apa lagi kontur wajah Ryuji yang kalem dan tekstur wajah yang mulus membuat Ayumi tak kesulitan memoles wajah Ryuji menjelma menjadi Ryuna.

"ha....ha...ha.... kerja bagus Ayumi...!!"

"kamu terlalu meremehkan aku Jacky....!" Ayumi mencibir

"waaahh..... sepertinya pesta seperti ini harus dilakukan sampai malam pernikahanya !!"

"aku akan selalu bersedia membantu.."

"diam!!! kalian membuatku seperti lelucon bahkan aku tampak lebih buruk dari seorang shadaki!!!" pekik Ryuji

"tenanglah penderitaan mu dimulai malam ini ha..ha...ha..."

Ketiga sahabat itu terlihat menikmati makan malam pesta lajang Ryuji dengan sangat antusias, mereka saling menuangkan rasa bahagia untuk pernikahan Ryuji meskipun Ayumi tetap memasang wajah yang kurang sedap dipandang.

flashback off

*****

"huft..... dasar kucing liar kau membuatku bercerita sepanjang malam dan ketika mentari terbit kau tertidur!"

Jacky menggendong Silvi menempatkannya pada ranjang di kamarnya sedang dia memilih menyegarkan tubuhnya dengan bersnorkling.

"harusnya aku beristirahat tapi aku bisa kehilangan kendali jika harus melihatnya tertidur dengan wajah menggoda seperti itu." gumam Jacky sebelum terjun bebas dilaut lepas.

Nächstes Kapitel