webnovel

Raja Para Dewa

Ost
Abgeschlossen · 11.3M Ansichten
  • 1585 Kaps
    Inhalt
  • 4.7
    4.9K Bewertungen
  • NO.2
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Ia terlahir di sebuah desa kecil dari sebuah klan keluarga cabang. Meski demikian tekadnya kuat untuk menjadi yang terkuat. Sayangnya, ia sering diremehkan oleh anggota klan keluarga lainnya. Suatu hari, sebuah bola mata misterius menghantamnya dalam sebuah kecelakaan. Sejak hari itu, nasibnya berubah drastis. Ia pun perlahan bangkit dan menjadi yang terbaik di klannya. Keinginannya untuk melihat dan merasakan dunia luar yang luas penuh dengan berbagai rintangan. Tantangan demi tantangan selalu datang menghalangi langkahknya. Namun berkat bantuan dari Dewa Kuno yang misterius itu, ia memantapkan langkah dan hidupnya menuju kerasnya dunia persilatan. Inilah legenda seorang pesilat yang menjadi raja dari para dewa kuno.

Chapter 1Zhao Feng Muda

Pagi hari. Saat langit mulai terlihat terang namun sebagian kota Bulu Matahari masih berada dalam kegelapan sebelum fajar menyingsing.

- Kota Bulu Matahari, klan utama keluarga Zhao

Seorang pemuda secara naluri bereaksi, melemparkan selimutnya yang hangat dan nyaman, meloncat turun dari tempat tidurnya dan mengenakan bajunya. Semuanya ia lakukan hanya dalam sekali hembusan nafas. Pada saat ini semua murid di klan keluarga ini dan bahkan sebagian pelayan masih tertidur.

Pemuda ini berusia antara 13 dan 14 tahun, dengan perawakan yang langsing dan wajah kekanakan. Ia tidak begitu tampan, namun masih terlihat manis. Matanya terlihat cerah dan penuh dengan semangat juang.

"Sedikit lagi dan aku akan bisa meraih posisi kedua di Jalur Beladiri dan pada akhirnya aku akan bisa membungkam mulut para murid di klan utama keluarga ini"

Pemuda itu bernama Zhao Feng, setengah tahun yang lalu ia datang dari desa Daun Hijau, sebuah cabang dari klan keluarga Zhao, dan masuk ke klan keluarga utama Zhao di kota Bulu Matahari dengan penampilannya yang luar biasa.

Di desa Daun Hijau, dia yang paling jenius di usianya dan menjadi yang pertama mencapai level 1 di jalur Beladiri. Sejak saat itulah dia meninggalkan kehidupan biasanya dan memasuki jalur pembinaan. Pada saat itu, semua para tetua di desanya menaruh harapan besar padanya dan berkata bahwa ia akan memiliki masa depan yang gemilang. Semua anggota keluarga dan orangtuanya, punya harapan yang tinggi pada Zhao Feng.

Meski demikian, hanya Zhao Feng yang tahu seberapa besar usaha yang dilakukannya ketimbang rekan-rekannya, yang membuatnya menjadi jenius di desa Daun Hijau.

Desa Daun Hijau tempat keluarga Zhao berasal adalah salah satu dari cabang utama dari bagian klan keluarga Zhao. Setiap lima tahun akan ada 2 orang yang direkomendasikan dari desa. Orang lain yang direkomendasikan bersama Zhao Feng adalah Zhao Xue, seorang gadis yang mencapai level pertama dari jalur Beladiri, hanya 2 bulan setelah Zhao Feng.

Setelah meninggalkan desa Daun Hijau, Zhao Feng begitu penuh dengan keinginan bertarung, bertekad untuk menjadi bagian dari klan utama keluarga Zhao dan memamerkan keahliannya. Namun saat ia telah sampai di rumah klan utama keluarga Zhao, ia menyadari bahwa ia bagaikan seekor katak di dalam sumur yang dalam.

Berbicara soal populasi, keluarga Zhao di desa hanya terdiri dari seratus orang dengan sekitar tujuh atau delapan orang yang seumuran dengannya. Pada klan utama keluarga Zhao di kota Bulu Matahari, ada sepuluh ribu orang dan mereka menguasai ladang, tambang dan sumber daya alam yang sangat besar. Jika dibandingkan dengan keluarga Zhao di desa Daun Hijau, klan keluarga utama ini ratusan kali lebih besar!!

Di desa, Zhao Feng dianggap berbakat bahkan tergolong jenius oleh beberapa orang. Sedangkan di klan utama ini, ia dianggap sebagai salah satu yang berada di level terbawah di bagian pembinaan untuk seusianya, seorang murid luar rendahan.

Di klan utama keluarga Zhao ini ada banyak pemuda seusianya yang telah menembus ke level 2 di jalur Beladiri ini. Bahkan ada pula yang begitu berbakat berhasil menembus level ke 3, dan menurut beberapa gosip yang beredar, beberapa orang jenius dalam keluarga bahkan telah menembus level ke 4.

Melihat kenyataan tersebut, Zhao Feng mulai menyadari bahwa ia bukanlah apa-apa dibandingkan dengan mereka semua. Dia begitu polos dan bodoh dan tidak ada apa-apanya.

Selain itu, Zhao Xue, gadis cantik yang datang bersamanya dari desa Daun Hijau secara perlahan menjadi jauh darinya setelah mereka memasuki wilayah klan utama keluarga Zhao. Zhao Xue lebih sering berinteraksi dengan salah satu dari 3 murid teratas di antara murid-murid terluar.

Melihat kembali ke masa lalu, saat Zhao Xue masih berada di desa, gadis itu akan melihatnya dengan penuh rasa kagum dan bahkan mengidolakannya. Pada saat itu, Zhao Feng hanya fokus pada masa pembinaan dan mengabaikannya.

Sekarang, Zhao Feng menjadi semakin putus asa dan membuatnya berusaha lebih keras lagi untuk pembinaan keahliannya.

Ia bersumpah: dia akan menjadi yang terbaik di kota Bulu Matahari di klan utama keluarga Zhao! Ia tak akan pernah kembali lagi ke desa Daun Hijau!

*****

Usai mencuci, Zhao Feng menarik nafas panjang dan berlari ke arah lapangan beladiri klan utama keluarga Zhao.

"Hah! Hah!"

Zhao Feng bergerak setengah langkah dengan kedua kepalannya membawa angin, dan berlatih Pukulan Besi Api. Pukulan Besi Api ini hanyalah dasar dari seni beladiri namun Zhao Feng melatihnya dengan hati-hati dan memolesnya dengan cara yang indah.

Bagi orang awam, seni beladiri normalnya terbagi menjadi 5 kategori yaitu: dasar, rendah, tengah, tinggi dan puncak. Normalnya semakin tinggi tingkatan dalam seni beladiri, semakin tinggi pula kerusakan yang dihasilkan dan akan semakin baik pula tingkatannya dalam pembinaan seni beladirinya.

Dasar seni beladiri, tingkatan terendah dalam seni beladiri ini berguna untuk memperkuat badan dan aliran darah seseorang, dan kerusakan yang dihasilkannya pun sangat sedikit. Meski demikian, dengan identitas desa tempat Zhao Feng berasal dimana ia sebenarnya tidak memiliki keahlian khusus, sangat sulit baginya untuk melatih seni beladiri di level yang lebih tinggi.

"Aku telah berada di level 1 pada Jalur Beladiri ini untuk waktu yang cukup lama. Namun untuk mencapai level kedua, aku masih membutuhkan banyak waktu"

Setelah cukup lama berlatih, wajah Zhao Feng telah basah dengan peluh dan nafasnya pun tersengal-sengal.

Keahlian Zhao Feng memang tidaklah buruk. Alasan sesungguhnya mengapa ia tidak bisa mengejar ketertinggalannya dari yang lain karena ia tidak memiliki keahlian seni beladiri di level yang lebih tinggi. Ia juga tidak kaya, tidak seperti anggota keluarga utama lainnya yang mampu membeli sebuah obat berharga yang mampu meningkatkan kecepatan kemampuan mereka.

Beberapa orang berkata bahwa beberapa anggota keluarga utama Zhao akan menggunakan obat tersebut sejak lahir untuk meningkatkan kekuatan badan mereka. Sebelum mereka berusia 10 tahun, mereka telah mencapai level 1 jalur Beladiri, mendapatkan keuntungan khusus dibandingkan yang lainnya.

Pada garis kehidupan ini, Zhao Feng merasa telah tertinggal jauh.

Setengah jam kemudian, matahari mulai bersinar. Di lapangan beladiri, beberapa anggota keluarga utama Zhao secara perlahan datang dan beberapa terlihat tertawa dan bermain bersama. Namun, ketika mereka melihat Zhao Feng, sinar mata mereka mendadak dingin bahkan beberapa diantaranya menatapnya dengan tatapan hina.

Sikap seperti itu sebenarnya bukan hanya untuk Zhao Feng saja. Para anggota keluarga utama Zhao melihat semua orang yang berasal dari garis keturunan lainnya dengan tatapan hina yang sama. Di hadapan mereka yang bukan keturunan langsung, mereka merasa lebih terhormat.

Ketika Zhao Feng sibuk dengan pikirannya sendiri, terdengar sebuah suara yang seperti siulan dari belakangnya.

"Hei sapu kecil! Berhenti!"

_Buk!_

Tangan sekeras besi menghantam bahunya dengan keras.

"Itu kau.."

Zhao Feng nyaris kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh. Untungnya kemampuan dasarnya cukup bagus dan ia mampu menyeimbangkan badannya dengan cepat.

Pemilik tangan tersebut ada seorang pemuda yang berpakaian hitam. Badannya atletis dan berotot, dan dia memiliki alis mata yang tebal. Matanya memancarkan sinar kenakalan ketika ia menatap Zhao Feng yang baru saja mendapatkan kembali keseimbangannya.

"Zhao Kun, apa maksudnya ini?" Zhao Feng terlihat begitu marah dan ingin memukul Zhao Kun.

Ketika Zhao Feng pertama kali datang ke rumah klan utama keluarga Zhao, mereka berdua punya sedikit masalah. Hal ini disebabkan karena Zhao Kun mengejek mereka yang bukan berasal dari garis keturunan langsung keluarga Zhao dan Zhao Feng tidak suka dengannya.

Zhao Kun adalah orang yang selalu melakukan balas dendam di setiap kesempatan yang ada dan sejak saat itu, kapanpun ia melihat Zhao Feng, ia akan mengejeknya setiap saat.

"Zhao Kun! Dengan kekuatanmu, jika kau tidak bisa mengalahkan orang yang bukan dari garis keturunan langsung ini dalam 10 jurus, maka itu akan terlihat tidak keren!"

"10 jurus? Zhao Kun telah berada di puncak level kedua pada jalur Beladiri! Untuk melawan anak itu, aku rasa 3 jurus juga cukup!"

"3 jurus? Jika mereka langsung bertarung maka hal itu tidak akan mudah!" Anggota keluarga terdekat berkata mereka siap untuk menonton pertarungannya. Kebanyakan mereka tidak peduli apa yang akan terjadi, sehingga mereka berbicara tanpa terkendali.

"3 jurus? Hahaha.."Zhao Kun mengangkat kepalanya dan tertawa dengan tatapan mengejek di wajahnya. "Kalian melihatku terlalu rendah, Zhao Kun! Untuk mengalahkan anak ini aku cuma butuh 1 jurus saja!

Hanya membutuhkan satu jurus saja!

Para anggota keluarga yang ada disana terlihat terkejut mendengarnya.

"Satu jurus?"

Alis Zhao Feng mengernyit dan raut wajahnya pun berubah. Kemarahan di hatinya juga semakin bertambah.

Dia dan Zhao Kun hanya terpisah 1 peringkat. Jika Zhao Kun bertarung dengan baik, mungkin ia akan menang dengan 3 jurus saja. Itu kenyataannya!

Namun, dengan hanya satu jurus.. itu sebuah penghinaan!

Menatap sinar mata Zhao Kun yang provokatif, Zhao Feng menenangkan diri dan berpikir, Aku tidak boleh jatuh dalam perangkapnya. Bahkan jika aku bisa tetap hidup setelah satu gerakan itu, dia akan tetap mengejekku.

Berada di rumah klan keluarga utama Zhao selama setengah tahun, Zhao Feng telah beberapa kalai dihajar dan belajar untuk menerimanya.

"Aku cukup lelah setelah berlatih hari ini. Biarkan aku beristirahat beberapa hari dan aku akan bertarung denganmu" Wajah Zhao Feng terlihat datar saat ia berlalu tanpa sepatah kata pun.

Penampilan Zhao Feng membuat Zhao Kun yang seumuran dengannya ini pun terdiam

"Baiklah bocah, Aku akan membiarkanmu pergi hari ini. Lain kali jika kita bertemu lagi, jangan lupa soal 'pertarungan satu jurus' hari ini" Zhao Kun memberikan tatapan dingin dan licik.

Pertarungan dengan satu jurus?

Debaran jantung Zhao Feng berdebar keras dan berpikir: "Sepertinya Zhao Kun tidak akan melepaskanku. Aku harus mencapai level kedua di Jalur Beladiri secepat mungkin. Saat itulah baru aku bisa melawan Zhao Kun" jantung Zhao Feng pun berdegup kencang sekali lagi.

Setelah meninggalkan lapangan beladiri itu, Zhao Feng pun kembali ke rumah.

Setelah Zhao Feng berhasil memasuki wilayah klan utama keluarga Zhao, orangtuanya pun mendapatkan sedikit kebanggaan darinya dan mereka juga ikut masuk ke wilayah klan utama keluarga Zhao. Seharusnya ini menjadi hadiah bagi orangtuanya.

Namun, Zhao Feng merasa penampilannya disini mungkin hanya akan mempermalukan orangtuanya. Dia juga mungkin mengecewakan para tetua di desanya yang memiliki harapan tinggi padanya.

"Aku pulang"

Seorang pria dengan tenang melangkah keluar. Itu adalah ayah Zhao Feng, Zhao Tianyang.

"Feng'er, ayo masuk dan makanlah!" itu adalah ibunya, Zhao Shi yang memiliki tatapan penuh kasih sayang di wajahnya ketika ia mengeluarkan makanan dari dapur.

Setiap Zhao Feng pulang, ia bisa merasakan cinta dan kasih sayang yang hangat disini.

"Terima kasih, bu.. ini sangat enak sekali!" Zhao Feng bergumam dengan mulut yang penuh makanan.

Ketika mereka makan, Zhao Tianyang dan Zhao Shi tidak berkata apapun, seolah-olah mereka sedang memikirkan sesuatu.

"Ayah, Ibu, apa yang kalian... " Zhao Feng melihat kedua orangtuanya dengan ekspresi serius dan memperhatikan bahwa mereka seperti ingin mengatakan sesuatu kepadanya. Zhao Tianyang dan Zhao Shi saling berpandangan dan sama-sama menarik napas panjang.

"Biar aku yang mengatakannya. Beberapa waktu lalu, klan utama di level tertinggi mengirimkan beberapa orang kesini dengan sebuah surat". Zhao Tianyang terdiam beberapa saat.

"level tertinggi di klan utama?" Zhao Feng tidak mengerti.

Zhao Tianyang menunjukkan ekspresi wajah yang serius dan berkata : "Klan utama telah membuat beberapa peraturan baru. Jika pemuda yang berasal dari cabang klan keluarga tidak bisa mencapai level kedua, mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pertandingan antar keluarga. Jika.. sebelum berusia 15 tahun, mereka belum mencapai level ketiga, mereka akan dikirimkan kembali ke cabang klan tempat mereka berasal"

Apa!

Jantung Zhao Feng serasa berhenti sesaat dan raut wajahnya berubah drastis/

Pertandingan antar keluarga adalah tempat dimana para pemuda akan bertarung untuk memperlihatkan kemampuan mereka. Siapapun yang menang akan mendapatkan banyak penghargaan dan kesempatan untuk menjadi bagian dari klan utama keluarga Zhao, yang akan dilatih langsung oleh anggota keluarga utamanya. Jadi, kompetisi antar keluarga ini adalah kesempatan untuk berubah dari ikan menjadi naga bagi para anggota keluarga cabang ataupun yang bukan keturunan langsung.

Jika mereka kehilangan kesempatan untuk berkompetisi, itu sama artinya dengan dibuang oleh klan keluarga!

Dan peraturan yang membuat jantung Zhao Feng terasa berhenti berdetak adalah peraturan yang terakhir – sebelum berusia 15 tahun, mereka yang tidak bisa mencapai level ketiga dalam Jalur Beladiri, akan dikirim pulang ke keluarganya di desa.

"Tidak, tidak, ini tidak mungkin.. " Suara Zhao feng terdengar lirih dan ia mengepalkan kedua tangannya.

Ia dan kedua orangtuanya tidak akan punya muka untuk kembali ke desanya di Daun hijau.

"Peraturan ini hanya berlaku bagi anggota keluarga dari cabang klan keluarga" ibunya Zhao Shi menunjukkan raut wajah kecewa.

"Ibu, Ayah, tidak apa-apa. Aku akan berlatih lebih keras lagi dan meraih level kedua sebelum pertarungan antar keluarga digelar". Zhao Feng menggeretakkan giginya dan berkata dengan gemetar.

"Masih ada waktu 2 bulan lagi dan untuk mendaftar kau harus mendaftar sebulan sebelumya. Untuk mencapai level kedua dalam sebulan itu mungkin tidak akan mudah"

Zhao Tianyang menggelengkan kepalanya. Hanya satu bulan?

Tatapan Zhao Feng meredup seakan ia tenggelam dalam kegelapan.

Jika masih tersisa 2 bulan lagi, dan ia meningkatkan latihannya hingga 2 kali lipat, ada kesempatan 20 hingga 30 persen keberhasilan. Namun untuk mencapainya dalam waktu satu bulan, ia merasa tidak percaya diri sama sekali!

Setelah terdiam cukup lama, Zhao Shi mengusap air mata di sudut matanya dan berkata dengan lembut " Feng'er, tidak masalah jika kau gagal. Kami tetap bangga padamu. Hal yang mungkin terjadi adalah kita kembali ke desa Daun Hijau dan menjalani hidup yang normal disana"

"Ya, jika kita kembali ke desa, kau akan tetap menjadi yang paling berbakat di desa. Aku lebih senang melihat kau menjadi pimpinan dari sekelompok ayam, daripada menjadi ekor dari seekor burung Phoenix!" Zhao Tianyang menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Menjadi orangtua, mereka lebih memilih anak-anaknya berada dalam kondisi aman, meskipun artinya hidup yang biasa-biasa saja.

Tapi, kembali ke desa Daun Hijau?

"Tidak!" Zhao Feng menggelengkan kepalanya dengan penuh amarah. "Aku tidak akan kembali ke Daun Hijau dan menjalani hidup yang biasa-biasa saja!"

Ia dulu pernah bersumpah. Akan bertarung dengan baik, mendapatkan tempat di klan utama keluarga Zhao di kota Sun Feather dan memiliki tanah sendiri. Hatinya berkeinginan mendapatkan level ke 9 di jalur Beladiri dan tanah lainya yang berada di dunia luar.

Bagaimana mungkin ia rela melepaskan semuanya dan kembali ke desanya?

Zhao Feng berusaha mengendalikan diri untuk tidak menangis, berteriak atau bahkan melarikan diri dari rumah.

"Feng'er , jangan keras kepala.. " orangtuanya berteriak

Boom!

Tiba-tiba petir dan guntur bersahutan di langit lalu kemudian hujan pun turun. Zhao Feng menahan keputusasaanya di hati, melonglong ke arah langit, dan berlari menembus hujan. Petir menggelegar dimana-mana, membuat wajah Zhao Leng terlihat bersinar.

"Ini tidak bagus!" Zhao Feng merasa ada tekanan yang menimpanya saat ia melihat ke langit, ia terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Sejak lahir, ia tidak pernah melihat petir begitu dekat dan bersahut-sahutan di langit, seperti sarang laba-laba. Di saat yang begitu singkat itu, petir itu terlihat berada dalam sebuah kontrol kekuatan yang besar yang menyebabkan seakan dimensi dunia menjadi retak.

Sheeeeww--------

Sebuah garis hitam datang dari kegelapan pekat. Garis hitam itu melewati petir dan menyebabkan aliran yang terlihat seperti alam mimpi yang indah. Sulit membayangkan dari mana garis hitam itu berasal dimana garis itu mampu mengabaikan kekuatan petir yang dahsyat.

Pah! Pah!

Zhao Feng merasa kakinya mendadak kaku, rambut dan bajunya berubah menjadi hitam dan guntur menggelagar di telinganya tanpa henti. Tiba-tiba dunia mendadak sunyi senyap.

"Ini adalah ... "

Wajahnya pucat, ia menatap kakinya dan melihat sebuah batu marmer hitam yang aneh yang tampak seperti bola mata. Itu adalah benda yang membuat garis hitam tadi.

Peng! Peng!

Batu marmer hitam yang seperti bola mata itu tampak seperti bernyawa, membuat suara berdentum saat benda itu seakan menatap kedua mata Zhao Feng. Namun, bola mata itu seakan berdetak seirama dengan detak jantungnya, membuat Zhao Feng merasa mengenalinya.

Pada saat itu, ia merasakan sebuah dorongan, daya tarik atau sebuah panggilan? Seperti ia merasa terpanggil?

"Apakah benda ini bernyawa?" ia menahan napasnya, bersiap untuk segala tanda bahaya yang mungkin terjadi. Namun, sebelum ia sempat bergerak –

Poom!

Batu marmer yang berbentuk bola mata itu berubah menjadi bayangan dan meluncur ke arah mata kiri Zhao Feng.

"Ahhhhhhhhhh!" Zhao Feng menjerit lalu pingsan.

Sebelum pingsan, hanya satu yang ia pikirkan "Habislah aku, mataku telah buta!"

Das könnte Ihnen auch gefallen

3 Bulan di BALI

Karim yang berasal dari Bekasi mengunjungi kawannya dan memenuhi undangan dari Bondan yang bekerja sebagai pedagang Baju dan Pakaian di Pulau Bali. Dia bersama Bondan berkomunikasi dengan Gaib di pulau itu karena pekerjaan Bondan yang bisa berkeliling ke seluruh pasar di bali. Pertemuannya dengan Bli Ketut juga memberikan pengalaman yang cukup banyak dalam mengunjungi beberapa tempat di bali dan berkomunikasi dengan gaib-gaib di Pulau itu. *** "Assalamu'alaikum kang, udah sampai belum dan dah dijemput belum oleh kang Bondan?" chat Bli Ketut. "Wa'alaikumsalam Bli, Alhamdulillah sudah sampai bli, tapi kayaknya belum bisa hari ini saya ke sana, mungkin dua atau tiga hari lagi saya ke sana bli," balesku. "Ya ndak papalah, yang penting sampeyan dah sampai, dan selamat," chatnya. "Siap bli, terima kasih sebelumnya," balesku. "Sudah ke sini saja segera, banyak kerjaan nih disini," balesnya. "Kerjaan apa bli?' tanyaku. "Ini tundukkan gaib disini, hahahahaha," balesnya. "Iya bli santai saja, merekaa gak kemana-mana kok," balesku. "Hahahaha..iya mereka menunggu sampeyan kang, udah gak enak ini badan saya sudah banyak yang nyerang saya," balesnya. "Ya dikasih makan saja dulu kang, kasih kopi dulu, ahahahaha" balesku **** "Saya Raden Batur, penguasa terkuat Gunung Batur, wujudku Siluman Naga...hahahahhaa," katanya keras menggelegar suaranya sehingga kang Bondan mulai ketakutan. "Ohh, kamu Raden Batur namanya, hhmmm...perkenalkan saya jamaah dari Penguasa Alam Gaib," kataku kepada Raden Batur. "Haduuh maaf beribu maaf saya tak tahu dan tak sopan kepada kamu..." katanya sambil menunduk dan menyembah kepada kang Bondan. "Ya sudah, gak papa, silahkan duduk saja yang baik," kata kang Bondan. "Ya, terima kasih," katanya. "Lah, kamu sudah lama jadi penguasa Gunung Batur?" tanya kang Bondan. "Saya sudah 950 tahun ada di sini," katanya. "Hmm, dah lama juga ya?saya mau tau mengenai beberapa hal saja mengenai Gunung Batur," Kata kang Bondan.

Santri Kang Indra · Ost
Zu wenig Bewertungen
16 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1
Volumen 2
Volumen 3
Volumen 4
Volumen 5
Volumen 6
Volumen 7
Volumen 8
Volumen 9
Volumen 10
Volumen 11