Ala panggilannya, mata nya yang besar membuat kelucuan tersendiri dari sudut pandang orang sekitar Tragedi kematian sang ibu adalah awal dari semua hal, sebatang coklat selalu hadir dikehidupan gadis malang itu Trauma mendarah daging dihidupnya, sialnya tragedi itu terulang kembali di lingkungan sekitar clara Tapi tenang saja, coklat dari genggamam chiko selalu menenangkan trauma yang menghantuinya
"MAMA!" teriak gadis cilik berumur 7 tahun yang menyaksikan detik detik kematian sang ibu di depan mata
Baju yang dikenakan nya sudah berlumur darah dari kecelakaan itu
Sang ibu tersenyum simpul sebelum akhirnya detak jantungnya berhenti total
Anak itu makin jejeritan bukan main pada saat menyaksikannya
"JANGAN TINGGALIN ALAAAAA!" Teriaknya hingga kelopak matanya terbuka
seorang suster memeluk nya erat, diketahui anak tersebut bernama clara diana
Sekitar 2 hari yang lalu, terjadi tragedi yang menakutkan
Seorang ibu dengan anaknya tertabrak truk besar pengangkut batu batuan
Mobil yang dikendarai mereka terguling hebat , bahkan hampir saja masuk ke dalam jurang
Sang ibu dan anak langsung dibawa kerumah sakit terdekat
Anak itu selamat . Hal yang sangat disayangkan , karna sang ibu harus menghembuskan nafas terakhirnya 45 menit setelah dibawa kerumah sakit
Dan sekarang keadaan gadis cilik itu bisa dikatakan menyedihkan. sudah dua hari berturut turut, Ia slalu menangis karena tragedi tersebut selaluu terbayang bayang di mimpi nya
Seorang anak laki laki sekitar berumur 1-2 tahun diatas clara terdiam menatap suster yang memeluk nya erat
Clara menjerit tiap malam, karna rasa penasaran, anak laki laki itu mencari sumber suara jeritan dengan sebungkus coklat ditangannya
"Uhmm, Hai!" Ucap anak tersebut membuat jeritan clara berhenti seketika
Mata besar clara menatap anak ituu, clara mengucek matanya
"Siapa kamu? Ngapain ngeliatin aku nangis?" Balas clara jutek
Sang suster tersenyum dan berbicara "enggak boleh begitu clara"
Mendengarnya membuat clara cemberut "iya suster"
Tangan anak itu terlihat dan menawarkan coklat miliknya "nih buat kamu, aku selalu seneng tiap makan ini" ucap nya "kamu jangan nangis mulu, ganggu pasien yang lain"
"Sok tau, kata siapa ganggu?" Balas clara judes
"Kata dokter aku lah, waktu itu aku nangis trus nanti katanya ganggu" ucap anak itu nyegir dengan gigi depan nya yang ompong
Anak laki laki itu melangkah lebih untuk mendekatkan diri "Kamu engga mau coklat ya?"
Clara terdiam "aku mau nya mama"
Dengan lugunya anak itu membalas "emang kemana mama kamu?"
Mendengar itu clara menatap sang suster dan menangis lagi
Mata clara membengkak, bulu mata lentiknya basah terguyur air mata 2 hari berturut turut
"Eh? Aku salah ngomong ya sus" ucap anak itu kepada sang suster
"CLARA!" Panggil anak itu
Clara menengok, tangis nya berhenti "tau darimana nama aku clara?"
Anak itu menunjuk name tag yang tertempel ditempat tidur clara "clara diana, ternyata masih kecil banget," ucap anak itu membaca name tag clara
"Aku udah gede!" Sergah clara
"Tapi umur kamu masih 7 tahun"
"Emang umur kamu berapa?" Tanya clara
Anak itu mengangkat tangannya untuk berjabat tangan dengan clara "nama aku chiko , umur aku 8 tahun"
Clara membalas jabatan tangan itu "aku clara, umur aku 7 tahun"
Chiko mengangguk walaupun dia sudah tau biodata gadis itu dari name tag kasur yang baru saja dibacanya
Chiko memberikan coklat milik nya itu ke telapak tangan clara, sebelum akhirnya ia pamit "udah ya aku pulang ke kamar aku" ucap chiko tersenyum lebar
"Kapan kapan aku ke kamar kamu lagi , tapi aku ga janji" tamba chiko
Clara masih terdiam kaku dengan mata lebarnya, hingga chiko menutup pintu kamarnya
"Cie clara" goda sang suster menghancurkan lamunannya