Clara menggunakan jumpsuit monokrom motif bunga dan beberapa perhiasan yang membuatnya tampak elegan tapi tetap formal
Hari ini akan ada rapat untuk produk kecantikan
Clara dipilih menjadi brand collaboration mereka
Kuas lip gloss nya menyentuh lapisan bibir clara sebagai sentuhan terakhir makeup nya
Tak lupa jam tangan rose gold miliknya, dan sedikit bebauan juga ia semprot kan ke tubuhnya
Ia juga meraih heels putih yang akan digunakan pada saat sudah sampai lokasi tujuan
Jujur, clara adalah seorang sneakerhead. namun karena urusan pekerjaannya, mau tidak mau ia harus terbiasa menggunakan heels
Clara berdiri di depan cermin super besar miliknya untuk menge cek style hari ini "perfect!" Ujarny
Clara menyambar kunci mobil yg digantung di belakang lemari
"Ponsel, makeup, parfume—" ucapannya terhenti pada saat ia mengecek isi tas yang akan dibawanya "—coklat nya mana?"
Gadis itu keluar dari mobil dengan kaki telanjang
Telefon miliknya berdering
"..."
"Iya sebentar sayang, aku otw" ucap clara di sambungan telefon
"..."
"Ya love you" balas clara lalu mematikan sambungan telefon
Clara berlari membuka freezer kulkas untuk mengambil coklat yang sejak kecil selalu menemaninya
"Ayah! Aku pergi ya!" Seru clara menuju mobil
"Hati hati sayang!" Balas adhitama
Perempuan 16 tahun itu menggunakan seatbelt dan meraih kacamata hitam di dalam dasboard
Karna Jakarta selalu silau dimatanya
•
•
•
"Telat lagi si babe" ucap alex, pacar clara
"Berisik" balas clara melengos begitu saja melewati alex
Alexandra tantra namanya, pacar sekaligus manager clara
Alex dan clara bertemu pada saat di bangku sma kelas 1. sudah 2 tahun mereka pacaran, sejauh ini mereka damai damai saja
Alex juga termasuk orang yang berjasa dalam karir clara, walaupun mereka sama sama masih duduk dibangku kelas 11
Rapat sedang dimulai
"jadi clara mau shades nya dinamain apa" ucap wanita dengan 2 lip cream di genggamannya
Clara terdiam fokus, ia masih terlalu bingung untuk memilih nama
"Karna warna nya merah ke coklatan, desert wine aja" ujar alex memberikan saran
"Ga!" Tegas clara "harus ada coklat nya"
Segala saran yang bermunculan tidak pernah disetujui clara
Telfon clara berdering, fokusnya hancur
"Uhm.. wait a sec" pamit clara sopan untuk mengangkat telfon nya
"Kak, chiko bisa hari ini jam 3 di grand indonesia" ucap seseorang dari sambungan telefon
Clara menatap jam yang menempel ditangannya , sekarang sudah jam 2 kurang 5 menit dan rapat belum selesai
"Aduh aku gabis— eh okay, jam 3 di grand indonesia" balas clara
Clara berlari meraih kertas nama shades brand "chichoco, dan velvet wine"
"Chi-cho-co?" Tanya alex dengan nada mengeja
"Yes!" Seru clara
"Coklat kemerahan akan diberi nama chichoco, entah kenapa nama itu muncul diotak saya, nama unik yang tidak pernah digunakan oleh brand lain" jelas clara "sedangkan merah untuk gradasi ombre akan dinamakan velvet wine , velvet yang manis dan wine yang tegas" tambah clara
Team tersebut mengangguk setuju untuk pemberian nama shades lip cream kolaborasi tersebut
Clara menyambar tas nya dan berniat pamit
"Sorry, saya ada janji dadakan, saja sudah izin ke ketua team" Ucap clara "saya pulang duluan ya!"
Alex ikut berdiri "aku anter"
"Gausah, aku sendiri aja" balas clara menahan alex
Clara menatap jam ditangannya , 14.40
Sial, ia pasti telat sampai ke grand indonesia
Perjalanan membutuhkan waktu 30 menit mengingat macetnya ibukota
Semoga ga macet, batin clara berdoa
•
•
•
chiko renandra, duduk di sebuah cafe di grand indonesia
"Kamu nunggu siapa sih?" Tanya maudy, sang pacar
Chiko hanya mengendikan bahu "gatau"
"Loh-?"
"Itu adek aku bilang ada model yang mau ketemu, dia katanya nyariin aku dari kecil" jelas chiko dengan bibir yang masih menyesap cappucino frappe miliknya
"Cewe?" Tanya maudy dengan perasaan resah
Chiko mengangguk santai "katanya sih gitu"
Pria itu refleks memegang tangan maudy "Gausah jealous, aku ajak kamu biar dia tau chiko punya maudy"
Maudy meng iyakan ucapan tersebut "namanya siapa?"
Chiko menggeleng "gatau, adek bilang nya cuma model"
•
•
•
Clara sudah berada di lokasi dimana ia akan menemukan chiko
Tantangan nya kali ini , ia harus mencari orang bernama chiko yang bahkan ia tidak ketahui wajahnya
pada saat ia lewatt sebuah cafe, samar samar ia mendengarr nama chiko tersebut
Clara menghampiri suara itu. pria tampan duduk disana, dihadapan pria itu terdapat seorang gadis yang sedang digenggam tangannya
"Gausah jealous, aku ajak kamu biar dia tau chiko punya maudy" ucap pria itu
"Dia kah chiko?" Batin clara bertanya tanya
Clara memutuskan duduk di dekat mereka lalu memesan secangkir americano, kasarnya ia menguping
Sebuah kalimat masuk ke indra pendengaran clara "gatau, adek bilang nya cuma model"
Clara terdiam sesaat, mengumpulkan nyali dan berdiri elegan menghampiri pasangan itu
"chiko?" Tanya clara yang dibalas anggukan "kamu inget aku?"tanya clara
"I dont even know you" balas chiko dingin
Clara menjabatt tangannya "clara diana"
Chiko tidak membalas jabatan tangan itu, sikapnya sangat angkuh
Gadis disebelah chiko merasa tidak enak akan itu "hai clara! Gua maudy" ucap maudy membalas jabatan tangan yang mengarah ke tubuh chiko
Clara duduk diantara mereka "Aku yakin aku enggak salah orang"
Chiko berdecak "gua aja ga kenal lu"
"Tolong diinget, clara diana yang suka menangis dirumah sakit" ucap clara memohon
"cantik doang tapi gila"
Chiko berdiri dan menarik tangan maudy untuk pergi dari lokasi itu
"Tunggu!" Tahan clara
Gadis itu meraih tasnya dan mengeluarkan sebungkus coklat dg kartu nama yang terselip dibelakang nya "aku yakin kamu inget aku"
Chiko menatap malas bungkus coklat itu tapi maudy menyenggol tubuhnya supaya ia mau menerima coklat itu
"Thank u" ucap chiko setelah mengambil coklat yang disodorkan clara lalu pergi dari hadapan clara