webnovel

LYORA IS MINE

作者: Silvergoals
现代言情
連載 · 130K 流覽
  • 313 章
    內容
  • 4.9
    14 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

.Romance @start27juni2021 Lyora tak tau jika pria yang menculiknya merupakan bagian dari masa lalunya. Lyora mengalami kecelakaan yang masih menimbulkan tanda tanya besar bahkan hingga dirinya mengingat kembali semua momen, ia masih tak tau bagaimana ia bisa mengalami kecelakaan besar hingga ingatannya hilang. Disisi lain, Sean dengan sisi gelapnya, pembawaan dinginnya serta kekayaan yang dimilikinya mampu membuat apapun yang ia inginkan akan ia dapatkan. Kecelakaan yang menimpa kekasihnya merupakan hal yang besar, Sean ingin semua hama yang mencoba menjatuhkan mereka ia singkirkan dengan tangannya sendiri. "Bagaimana bisa aku tetap berada disampingmu sedangkan kamu melakukan hal yang sangat mengganggu ku!" -Lyora Axelyn "Lyora Axelyn! Kamu milikku, sekali aku berkata begitu kamu akan selamanya menjadi milikku." -Sean O'Pry

標籤
3 標籤
Chapter 1BAB 1 - LYORA IS MINE

"Nona, tuan muda akan segera tiba," ucap seorang pria tampan dengan tuxedo yang melekat ditubuhnya.

Mengapa ada banyak sekali pria tampan di dalam sini.

Segera aku mengedarkan pandanganku ke setiap penjuru ruangan, aku tak tau ini tempat apa, terlihat seperti istana. Aku yakini, pemilik rumah ini merupakan pria tua bangka yang memiliki kulit keriput serta senyum brengsek. Lalu, siapa tuan muda itu? Apa pria tampan yang sempat ada di hadapanku kala aku membuka mataku untuk yang pertama kalinya?

Aku mencoba menghiraukan wajah tampan yang selalu melintas dipikiran ku, sedikit membuatku pusing dan aku tak suka itu. Pandanganku terpaku pada seorang wanita paruh baya yang tengah membungkuk hormat padaku sembari memberikan sebuah kotak hitam yang tak ku tau apa isinya itu.

"Tunggu," kataku menghentikan langkahnya membuat wanita paruh baya itu kembali membalikan tubuhnya menghadapku.

"Siapa namaku?" tanyaku.

Mungkin terdengar ambigu, saat semua orang menanyakan nama lawan bicaranya dan aku malah menanyakan siapa nama diriku sendiri, sudah ku bilang aku tidak mengingat apapun.

"Apa namaku Baby?" tanyaku lagi saat tak kunjung mendapat jawaban dari wanita itu. Aku sungguh menunggu jawaban yang akan wanita itu berikan, akan sangat membingungkan jika aku tak mengetahui namaku sendiri, bahkan jika aku tersesat aku tak dapat berbincang dengan sembarang orang tanpa nama.

"Namamu Lyora Axelyn, sayang. Ada apa?"

Sontak aku dan wanita paruh baya itu mengalihkan pandangan kami. Seorang pria yang memanggilku dengan sebutan 'Baby' dan sekarang dia memanggilku sayang? Siapa dia sebenarnya? Baru saja aku ingin menanyakan siapa nama pria itu namun wanita paruh baya yang terlihat membungkuk dengan sangat rendah itu sudah lebih dulu pergi meninggalkanku dengan pria yang tidak ku kenal ini.

Aku berjalan menuju lemari pakaian dan memasukan kotak hitam yang sempat wanita paruh baya itu beri padaku. Entahlah, aku tak tertarik untuk membuka kotak itu, kemudian aku berjalan ke arah tempat tidur. Merebahkan tubuhku, sembari menarik selimut seolah tak ada siapapun di ruangan ini. Aku sungguh menghiraukan keberadaan pria tampan yang tidak aku kenal.

Kepalaku sedikit pening, jadi aku memutuskan untuk memejamkan mataku sebentar. Selagi aku yang hanya ingin bermalas-malasan tanpa merasa ada pikiran yang mengganjal, setidaknya itu akan cukup membuatku tenang.

Baru beberapa saat aku memejamkan mataku, sebuah tangan kekar dirasa melingkar di pinggangku. Cukup lama aku hanya diam, diriku menegang dan rasa ingin lebih itu datang. Ini gila, aku mencoba menepis pikiran kotorku itu. Lalu aku membalikan tubuhku hingga pandangan kita bertemu--

"Kamu harus mengingatku, Baby.." lirihnya dengan suara yang terdengar begitu sexy. Seolah aku tak memiliki keinginan untuk lepas darinya, aku hanya diam sembari memandang setiap inci wajahnya. Mengapa ada pria sesempurna dia?

"Tidurlah, aku harus pergi ke suatu tempat setelah ini," sambungnya membuatku benar-benar diam tanpa menanggapi apapun. Mengapa aku tak dapat memberontak sekalipun?

***

AUTHOR POV

Dengan wajah yang begitu datar, tatapan tajam, pembawaan yang dingin sembari diikuti banyaknya bodyguard berpakaian tuxedo yang pastinya akan sangat mahal. Seluruh orang yang berada di lantai dasar tampak berdiri, menyambut kedatangan sang pemilik L&S technology company terbesar seantero.

Sean O'Pry— Siapa yang tidak mengenal dirinya, di usianya yang masih terbilang muda, walau sudah mulai memasuki kepala tiga tak membuat ketampanannya itu pudar. Para media mengincar dirinya untuk selalu dijadikan bahan berita di halaman utama surat kabar. Tentu saja karena itu menguntungkan, namun seorang Sean O'Pry yang tak pernah peduli akan komentar publik memilih untuk menutup diri dengan selalu menolak wawancara dari berbagai sumber.

"Pukul satu siang pertemuan dengan perusahaan Johnson, setelah itu pukul tiga sore rapat bersama para direktur, dilanjutkan--

"Batalkan semua!" tukas Sean membuat sekertaris dengan nametag Rachel Amanda itu mengangguk setuju. Mereka semua masuk kedalam lift, dengan suasana yang begitu mencengkram.

"Maaf tuan, tapi hari ada pertemuan dengan beberapa investor luar negri," tutur Rachel.

"Perusaahanku tidak terlalu bergantung pada mereka," jawab Sean. Kali ini Rachel sungguh kebingungan, tak tau harus membujuknya dengan cara apa. Biasanya, Lyora yang akan membujuk Sean prihal sesuatu yang selalu Sean anggap spele.

Namun, sayang sekali Lyora tengah bermasalah dengan alasan yang tidak mereka lontarkan membuat Rachel merasa semakin tak mengerti dengan apa yang terjadi. Namun, Rachel tak boleh menyerah karena ini menyangkut perusahaan.

"Tapi Tuan--

"Aku harus mendampingi Lyora, bagi ku yang terpenting saat ini dan seterusnya adalah dia!" Lagi dan lagi Sean memotong pembicaraan Rachel membuat wanita itu tampak frustasi dibuatnya.

"Baik, Tuan!" jawab Rachel pada akhirnya tak ingin membuat posisinya terguncang. Tentu saja Rachel hanyalah bawahan disini.

Pintu lift terbuka, mereka semua keluar dari dalam lift dengan Sean sebagai pemimpin dan mereka yang terus mengikutinya dari belakang. Beberapa saat pintu ruangan CEO terbuka lebar menampilkan swanita dengan berpakaian begitu minim. Sontak Sean mengalihkan arah pandangnya pada Rachel, "Siapa yang mengizinkan dia untuk masuk?"

Tentu Rachel merasa ketakutan dengan menundukkan kepalanya, "Ma-- maaf tuan. Ta-- tapi Nona Alexa memaksa untuk masuk."

"APA KAU LEBIH TAKUT PADA DIA DIBANDINGKAN DIRIKU ATASAN KAMU!!" bentak Sean membuat nyali Rachel menciut. Seluruh bodyguard sudah bersiap untuk mengeluarkan wanita yang membuat amarah Sean meluap namun Sean memberi instruksi jika dirinya akan mengatasi jalang itu sendiri.

"Ku dengar pemuas nafsumu tengah bermasalah, pasti kau sangat membutuhkan pemuas nafsu yang baru. Aku tak keberatan untuk itu," ucap Alexa ringan saat Sean baru memasuki ruangan.

Sean duduk di kursi kebesarannya, sembari memeriksa berkas-berkas yang ada dihadapannya, "Siapa yang kau magsud pemuas nafsu?"

"Lyora Axelyn, aku mendapat banyak informasi tentang dia," jawab Alexa.

Sean menatap Alexa dengan tatapan penuh permusuhan, rasanya Sean tak ingin hanya sekedar melempar tatapannya saja.

"Dia calon istriku, jangan berbicara semaumu atau aku akan menuntutmu!" tegas Sean dengan susah payah menahan amarahnya.

"Sean, ayolah---

"SECURITY!!!" teriak Sean dengan nada marahnya. Entah mengapa setiap menyangkut Alexa yang notabennya jalang di dunia malam dirinya merasa muak dan tidak terkendali. Bukan tegang, melainkan merasa emosi tak tertahan.

"Baiklah aku akan pergi sekarang, tapi aku akan kembali lagi nanti," ucap Alexa sembari pergi meninggalkan Sean yang akhirnya dapat merasa tenang. Dirinya merasa sangat merindukan Lyora, wanita yang selalu membuat hati dan pikirannya tenang, bukan sebatas pemuas nafsu saja.

Andai Lyora tak hilang ingatan, mungkin dirinya tak akan merasa sehancur sekarang ini. Entah karena apa dan karena siapa, sampai saat ini Sean belum menemukan siapa dalang dibalik celakanya Lyora, calon istrinya yang telah membuat sesuatu dalam dirinya mencair.

你也許也喜歡

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · 现代言情
分數不夠
1008 Chs

Presiden: Anda Adalah Ayah Dari Triplet Saya

"M... Marissa! Apakah mereka anak-anakku?" Mata Rafael tak berpaling dari wajah anak-anak yang menggemaskan itu. "Tidak, Rafael. Mereka bukan," Marissa berkata dengan senyum palsu, "Mereka bukan milikmu. Ingat?" dia berkedip dengan dramatis, "Kita tidak pernah menikah!" Kakak perempuan Marissa Aaron yang lebih tua, Valerie Aaron, meninggalkan pacarnya yang buta di hari pernikahannya dan kabur. Untuk menyelamatkan muka, keluarga Merissa memohon kepadanya untuk menikah dengan Raphael Sinclair. Ironisnya? Dia tidak diperbolehkan memberitahu suaminya yang buta bahwa dia bukan Valerie melainkan Marissa Aaron. Pada hari operasi mata Raphael yang berhasil, Marissa mengetahui bahwa Valerie telah kembali untuk mengambil tempatnya yang seharusnya sebagai menantu perempuan keluarga Sinclaire. Marissa mencoba menjelaskan kepada suaminya bahwa dialah yang menikah dengannya, tetapi dia tidak percaya. Alih-alih meyakinkan lebih lanjut, Marissa yang patah hati memutuskan untuk meninggalkan kota tanpa memberitahunya rahasianya. Raphael Sinclair adalah definisi klasik dari sangat tampan dan adalah satu-satunya pewaris grup industri Sinclair. Apa yang akan dia lakukan ketika dia mengetahui bahwa selama ini wanita yang menawarkan padanya, cinta dan tubuhnya bukanlah Valerie melainkan adik perempuannya Marissa Aaron? Bagaimana reaksinya ketika dia mengetahui bahwa dia adalah ayah dari bayi-bayi yang Marissa kandung di rahimnya? Akankah dia mengejar Marissa dan memenangkan hatinya kembali? Dan pertanyaan senilai jutaan dollar! Akankah Marissa bisa memaafkannya dan mencintainya lagi? ```

JessicaKaye911 · 现代言情
4.7
409 Chs
目錄
1

評分

  • 全部評分
  • 寫作品質
  • 更新穩定度
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景
評論
點贊
最新

鼎力相助