webnovel

Milly's First Love

作者: Santi_Sunz
现代言情
已完結 · 1M 流覽
  • 438 章
    內容
  • 5.0
    22 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

Tidak semua kisah cinta pertama berjalan dengan indah. Millicent Jones atau yang biasa dipanggil Milly, selalu menerima perundungan semasa ia sekolah. Teman-temannya mengejek nama Jones menjadi singkatan Jomlo Ngenes. Milly benci sekali dengan sebutan itu karena seolah menjadi kutukan baginya. Hingga usianya yang menginjak tiga puluh dua tahun, ia masih saja menjomlo. Hingga suatu hari, Milly tidak menyangka bahwa ia akan bertemu lagi dengan cinta pertamanya saat masih SMP. Pria itu adalah Nicholas Adinegara. Nick adalah seorang chef seksi, tampan, dan sanggup membuat lutut Milly bergetar karena menatapnya. Seingat Milly, dulu Nick tidak setampan dan semenawan sekarang. Nick tampak begitu tampan mempesona hingga membuatnya melanggar sumpahnya dulu yang mengatakan bahwa ia tidak akan pernah jatuh cinta lagi pada pria mana pun. Semenjak pertemuan itu, mereka pun jadi semakin dekat. Cinta di antara mereka tumbuh semakin kuat. Namun, berbagai permasalahan pun terjadi. Milly harus merelakan Nick dengan wanita lain. Atau mungkin sebenarnya Nick juga harus merelakan Milly dengan pria lain? Akankah cinta pertama itu berubah menjadi cinta yang terakhir dan untuk selamanya? *** Halo My Readers! Buku ini adalah lanjutan dari buku Terima Aku Apa Adanya (21+); sudah completed. Hanya di Webnovel. Nicholas adalah adik tirinya Rissa. Di buku Milly ini yang menjadi pemeran utamanya adalah Nicholas dan Milly. Buat yang belum tahu siapa itu Rissa, bisa langsung diintip bukunya ya. Buat yg sudah baca buku TAAA terima kasih. Selamat melanjutkan kisah-kisah mereka. Silakan follow IG saya: santi_sunz9 Supaya kita bisa saling mengenal dan siapa tahu nanti saya akan membagikan gift. Salam hangat, Santi_Sunz Happy reading. 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL!!

標籤
3 標籤
Chapter 11. Tabrakan

Sudah lebih dari setengah jam, Milly terjebak di tengah-tengah kemacetan. Berkali-kali ia melirik jam tangannya dan juga jam di dasbor, seolah-olah jam yang berbeda akan menunjukkan angka yang berbeda. Dan tentu saja itu tidak membuat banyak perubahan. Tidak ada yang bisa dilakukannya selain turun dari mobil kemudian berjalan kaki menuju sekolah.

Milly nyaris terlambat. Ririn pasti akan marah kalau sampai semua temannya sudah dijemput, sedangkan ia yang paling terakhir. Anak itu memang sedikit pemarah. Bagaimana tidak, semua yang diinginkannya pasti selalu dikabulkan oleh kedua orang tuanya. Milly berpikir, sudah saatnya Melanie, kakaknya, memikirkan untuk memiliki anak kedua. Seandainya Ririn punya adik, mungkin sikapnya yang menyebalkan akan berubah.

Milly menyunggingkan senyumnya. Semenyebalkan apapun Ririn, tetaplah anak itu adalah keponakan kesayangannya. Mereka begitu dekat hingga terkadang Milly merasa bahwa anak itu mulai kehilangan sopan santunnya.

Misalnya, Ririn tidak akan mengetuk pintu untuk masuk ke dalam kamarnya dan kemudian menyelinap ke kamar mandi, memergoki Milly yang sedang mandi, lalu menggerecokinya tentang film Little Ponny yang harus ditontonnya sekarang juga. Atau biasanya anak itu akan merengek-rengek meminta password ponselnya agar ia bisa menonton Youtube. Melanie tidak pernah mengijinkan Ririn untuk menonton Youtube di hari biasa. Jadi Milly menurut peraturan Melanie.

Akhirnya perlahan-lahan kendaraan di depan Milly mulai bergerak. Saat ia berjalan sekitar seratus meter, dilihatnya rombongan pawai Sisingaan lengkap dengan stereo musik dangdut dan iring-iringan para warga yang turut menari girang melalui jalan di sebelah kanannya. Sisingaan itu mungkin ada sekitar sepuluh buah, ditandu oleh para pria. Di atasnya duduk anak laki-laki yang akan dikhitan.

Syukurlah. Akhirnya Milly bisa lewat juga. Ia menancapkan gas. Jalanan semakin lengang. Ia tiba di sekolah pada pukul dua siang. Parkiran mobil sudah sepi. Ia benar-benar terlambat.

Milly masuk ke dalam sekolah sambil berlari. Ia mencari Ririn ke kantin. Milly berhenti berlari, mengatur napasnya, kemudian berjalan santai menuju ke kursi. Ririn sedang serius membaca buku bersampul koran. Sekotak susu di tangan satunya dengan sedotan yang tertancap.

"Serius amat bacanya. Baca apaan sih?" sapa Milly.

"Onty!" Ririn menurunkan buku dari wajahnya, ia tampak terkejut. Buru-buru ia memasukkan buku itu ke dalam tasnya. Susunya telah habis. Ririn berdiri kemudian melemparnya ke tong sampah. "Kenapa sih lama banget? Hari ini kan aku pulang jam sebelas." Ririn memasang wajah cemberut.

Inilah wajah yang Milly kenal. Terlambat lima menit saja maka Ririn akan memberengut kemudian membanting pintu mobil dengan keras. Milly menunggu Ririn berteriak-teriak, tapi tidak. Anak itu berjalan mendahului Milly menuju ke parkiran dalam diam.

Ekspresi terkejutnya tadi saat memasukkan buku ke dalam tas membuat Milly curiga. Anak itu biasanya tidak pernah menyembunyikan apapun darinya. Entah bila pada ibunya sendiri.

Milly tahu siapa sahabat terbaiknya, apa makanan kesukaannya, apa film favoritnya, dan siapa laki-laki tertampan di kelasnya. Demi Tuhan, Ririn baru saja kelas empat SD.

"Aku lapar!" bentak Ririn saat sudah di dalam mobil.

"Maaf. Tadi aku habis bertemu klien. Mamamu baru bilang kalau kamu pulang lebih cepat setelah aku sudah mulai rapat. Aku tidak mungkin menghentikan rapat itu tiba-tiba."

"Dasar Onty payah."

"Jangan bilang begitu. Aku benar-benar minta maaf. Oke?"

"Aku mau makan!" Ririn memasang wajah segalak mungkin sambil membelalakan matanya yang memang sudah sangat besar.

"Baiklah. Kamu mau makan apa?"

"Aku mau kebab, bibimbab, donat, es krim wafer, dan es sarang burung."

Milly tergelak. "Banyak amat? Aku pikir susunya bikin kenyang. Itu susu full krim kan? Kamu tidak takut gendut?"

"Memangnya susu full krim bikin gendut?"

"Bukan hanya susunya saja yang bikin gendut. Donat, es krim, wafer, ya itu itu semuanya bikin gendut."

Ririn mengerutkan dahinya, seolah berpikir keras tentang sesuatu. Wajahnya begitu mirip dengan ayahnya, meskipun masih menyisakan rambut kecoklatan dan mata hitam kehijauan seperti ibunya.

"Kamu tidak mau kelihatan gendut di depan Devan kan?"

"Jadi aku makan apa dong?"

Milly kembali tergelak. Anak SD itu telah berhasil ia doktrin. Padahal anak sebesar itu masih dalam masa pertumbuhan dan tidak akan gemuk seketika hanya dengan makan siang yang banyak.

"Mungkin kamu harus makan salad."

"Maksud Onty sayur?"

"Ya semacam itu lah."

Ririn meringis. Wajahnya tampak pucat. Milly tahu kalau keponakannya itu pasti benar-benar kelaparan hingga memikirkan begitu banyak macam makanan. Sekotak susu sama sekali tidak mengenyangkan.

"Sudahlah. Tidak perlu dipikirkan. Mungkin donat, kebab, es krim wafernya bisa kita hilangkan. Bagaimana kalau sekarang kita makan di Daebak Resto?"

Wajah Ririn berubah sumringah. "Baiklah. Ayo Onty menyetirnya yang cepat! Aku sudah lapar sekali."

Jadi Milly menyetir mobilnya menuju ke restoran Korea. Ririn sangat suka makan bibimbab.

"Sekarang apa kamu mau cerita, buku apa yang tadi kamu baca? Kenapa dibungkus pakai koran?"

Tentu saja agar ia tidak mengetahui judul bukunya. Milly menunggunya untuk menjawab, ketika tiba-tiba sebuah motor datang dari sebelah kanan, kemudian seolah hilang kendali, motor itu menabrak pintu depan, tepat di sebelah kanan tubuh Milly.

Ririn menjerit sekencang-kencangnya. Milly membanting setir ke kiri. Terlambat. Mobilnya terlanjur tertabrak motor itu dan kemudian moncong mobilnya mengenai pagar pembatas jalan. Ia mendengar suara pecahan kaca. Spionnya kirinya menekuk ke dalam dan tampak seperti hendak lepas.

Mesin mobil mati. Sekujur tubuh Milly gemetaran. Tenggorokannya tercekat. Ia tidak sanggup berkata-kata. Ia bisa merasakan wajahnya berubah dingin. Ririn tampak syok. Wajahnya tampak lebih pucat dari sebelumnya. Air mata mengalir, membanjiri pipinya.

Perlahan Milly melepaskan sabuk pengaman kemudian membuka pintu. Sesuatu tersangkut. Motor. Ia mendorong pintu mobilnya lebih keras. Berhasil. Motor itu bergeser. Susah payah Milly turun dari mobil.

Seorang pria dengan helm full face hitam tergeletak di sebelah motornya. Sepertinya pria itu pingsan. Milly berjongkok untuk memeriksanya. Dilihat dari dadanya yang naik turun, Milly yakin bahwa pria itu masih hidup. Beberapa orang mendekat kemudian ikut membantu pria itu untuk dipindahkan ke kursi halte bus yang tidak jauh dari sana.

Motornya dipindahkan ke sisi jalan. Milly mengamati pintu mobilnya yang menjorok ke dalam akibat benturan keras dari motor.

Ririn turun dari mobil. Ia menggenggam lengan Milly rapat-rapat. Ia benar-benar tampak ketakutan. Air mata masih membanjiri wajahnya. Sesekali ia cegukan.

Ririn ingin sekali melihat wajah pria itu. Tapi terlalu banyak orang yang mengerumuninya.

Tak lama kemudian polisi datang. Truk derek mengangkut mobil Milly. Pria itu telah dibawa ke rumah sakit terdekat. Milly ikut mengantarnya dengan menggunakan mobil polisi.

Beruntung banyak saksi. Milly hanya diperiksa SIM dan STNK nya saja. Ia sama sekali tidak bersalah.

Makan siang di restoran Korea batal. Milly membelikan Ririn nasi dan ayam krispi di kantin rumah sakit. Anak itu makan sedikit, sama sekali telah kehilangan selera makannya.

"Maafkan aku, Onty. Seharusnya aku tidak meminta Onty untuk ngebut," ujar Ririn.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Lagipula aku tidak ngebut, Rin. Orang itu yang ngebut dan menabrak mobilku."

Entah apapun yang Milly katakan untuk menenangkan Ririn, tidak juga membuat anak itu tenang. Ririn murung terus dan menyalahkan dirinya sendiri, lalu mengumpat betapa hari ini adalah hari yang sial baginya. Sial karena telat dijemput pulang sekolah, sial karena ia tidak jadi makan bibimbab, sial terlebih karena ia mengalami kecelakaan bersama bibinya yang menyebalkan.

Milly menanyakan kabar pria yang telah menabraknya. Menurut dokter, pria itu hanya lecet sedikit dan terdapat luka memar di dada dan perutnya. Pria itu telah sadar. Jadi Milly menjenguknya di IGD.

Ia mengamati wajah pria itu. Mata kiri dan dahinya memar. Rambutnya tampak lusuh. Jaketnya telah dilepas. Tubuhnya tampak atletis. Milly semakin mendekat. Rasanya wajah itu tidak asing lagi. Seseorang yang pernah Milly kenal, tapi dengan rupa yang benar-benar berbeda. Mungkin itu hanya sekelebat pikirannya yang liar, tiba-tiba mengenang akan seseorang itu.

Ingin sekali Milly menampar wajahnya. Untuk apa ia mengingat-ingat pria itu? Benar-benar perbuatan yang sia-sia. Tapi otaknya protes keras karena apa yang dilihatnya sama sekali bukan khayalan atau kenangan, tapi merupakan sebuah kenyataan. Kenyataan yang terlalu sulit untuk diterima oleh dirinya.

Pria itu... pria yang sama yang telah mencuri hatinya belasan tahun yang lalu, ketika pertama kalinya dalam hidupnya ia mengenal apa yang dimaksud dengan jatuh cinta.

Betapa lututnya goyah saat melihat pria itu berjalan bersama teman-temannya, lalu tersenyum ramah padanya, mungkin padanya, entahlah, bisa saja bukan padanya. Betapa perutnya mulas tidak karuan saat pria itu duduk di sebelahnya waktu makan siang di kantin. Betapa pria itu tampak sangat keren saat menjadi pemimpin upacara di sekolah. Suaranya yang dalam dan lantang mampu menggetarkan hati Milly.

Waktu itu Milly begitu polos mempercayai bahwa cinta pertama itu benar adanya dan berharap bahwa itu menjadi yang terakhir selamanya dalam hidupnya. Memang benar itu adalah yang terakhir dan sudah berakhir selamanya. Berakhir setelah Milly patah hati dan mengalami serangan jantung berkepanjangan ketika mengetahui bahwa pria itu ternyata menyukai wanita lain.

Kenangan itu benar-benar menyakitkan. Milly tidak sedang ingin bersedih hati saat ini. Mungkin sebaiknya ia mulai menyadari akan kenyataan yang dialaminya saat ini, bahwa ia telah ditabrak oleh cinta pertamanya. Ditabrak sampai mobilnya penyok. Berengsek.

Apa yang terjadi pada pria itu? Bobot tubuhnya berkurang sangat banyak. Pria itu tampak sepuluh... dua puluh... seratus kali... lebih tampan daripada pertama kali Milly mengenalnya. Oh tidak. Jangan mulai lagi. Milly bersumpah bahwa ia tidak akan pernah jatuh cinta lagi. Tidak akan pernah. Apalagi dengan pria yang sama.

Milly harus menyadarkan dirinya bahwa si pria tampan itu saat ini sedang babak belur akibat kecelakaan yang disebabkan dirinya sendiri. Tidak ada dari segi manapun yang bisa dikategorikan tampan. Kecuali tubuhnya yang atletis. Sialan. Status korban seharusnya milik Milly, bukan pria itu. Meskipun saat ini Milly sehat dan baik-baik saja tanpa cela sedikitpun.

Ah, ia memang selalu menjadi korban. Contohnya : korban kebodohan diri sendiri karena jatuh cinta pada pria yang tidak tepat dan kemudian tidak pernah bisa move on hingga akhirnya memutuskan untuk menjadi perawan seumur hidupnya. Super bodoh.

"Nick?" bisik Milly lirih.

你也許也喜歡

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · 现代言情
分數不夠
501 Chs

Presiden: Anda Adalah Ayah Dari Triplet Saya

"M... Marissa! Apakah mereka anak-anakku?" Mata Rafael tak berpaling dari wajah anak-anak yang menggemaskan itu. "Tidak, Rafael. Mereka bukan," Marissa berkata dengan senyum palsu, "Mereka bukan milikmu. Ingat?" dia berkedip dengan dramatis, "Kita tidak pernah menikah!" Kakak perempuan Marissa Aaron yang lebih tua, Valerie Aaron, meninggalkan pacarnya yang buta di hari pernikahannya dan kabur. Untuk menyelamatkan muka, keluarga Merissa memohon kepadanya untuk menikah dengan Raphael Sinclair. Ironisnya? Dia tidak diperbolehkan memberitahu suaminya yang buta bahwa dia bukan Valerie melainkan Marissa Aaron. Pada hari operasi mata Raphael yang berhasil, Marissa mengetahui bahwa Valerie telah kembali untuk mengambil tempatnya yang seharusnya sebagai menantu perempuan keluarga Sinclaire. Marissa mencoba menjelaskan kepada suaminya bahwa dialah yang menikah dengannya, tetapi dia tidak percaya. Alih-alih meyakinkan lebih lanjut, Marissa yang patah hati memutuskan untuk meninggalkan kota tanpa memberitahunya rahasianya. Raphael Sinclair adalah definisi klasik dari sangat tampan dan adalah satu-satunya pewaris grup industri Sinclair. Apa yang akan dia lakukan ketika dia mengetahui bahwa selama ini wanita yang menawarkan padanya, cinta dan tubuhnya bukanlah Valerie melainkan adik perempuannya Marissa Aaron? Bagaimana reaksinya ketika dia mengetahui bahwa dia adalah ayah dari bayi-bayi yang Marissa kandung di rahimnya? Akankah dia mengejar Marissa dan memenangkan hatinya kembali? Dan pertanyaan senilai jutaan dollar! Akankah Marissa bisa memaafkannya dan mencintainya lagi? ```

JessicaKaye911 · 现代言情
4.7
331 Chs

Mendadak Menikah

Follow Instagram @sere_nity_lee untuk info novel terbaru Serenity Lee Juara 4 WPC 32 #59 Female Lead Menikahi Pria Asing || Vol 1-3 TAMAT ======================== "Jadi, Mas, dosen aku?" tanya Audia saat mereka berdua dalam perjalanan di dalam mobil pribadi Alvin. Alvin berdehem sekali. "Ya, begitulah." "Pantes aku, kok, kaya ngerasa kenal sama muka Mas Alvin," tutur Audia menyocokan memorinya. "Mas ngajar apa, ya?"  "Arsitektur." Audia menganggukan kepala sambil mulutnya membentuk huruf 'o'. 'Eh?  ....  Wait  ...  what?' Tiba-tiba syaraf-syaraf otaknya menekan memori di hipokampus. "Pak Mandala?" tanya Audia memastikan. Yang langsung mendapat anggukan dari Alvin. "No way!" jerit Audia tidak percaya. Matanya membulat menatap lekat Alvin. "Kenapa?" tanya Alvin heran. "Pak Mandala yang kutau, mengajar memakai kacamata. Kok, bisa beda banget, ya, tanpa kacamata?" ujar Audia masih tidak percaya, bahwa yang di hadapannya ini adalah 'pak Mandala yang itu'. Dosen angkuh, sok cool, pelit senyum, muka datar,  killer. Sangat berbeda dengan Alvin yang kini menjadi suaminya. Tak disangka 'pak Mandala yang itu' dan Alvin—suaminya, ternyata adalah orang yang sama. 'Orang menyebalkan itu ternyata suamiku?' batinnya. 'Oh tidaaaaaak!' * * *** Calon mempelai wanita mendadak mengundurkan diri dari pernikahan karena perjodohan. Kemudian kabur dan tidak diketahui kabar beritanya. Tinggallah sang calon mempelai pria terdiam terpaku di hadapan tamu undangan. Bimbang sesaat. Membatalkan akad nikahnya atau mencari calon mempelai wanita pengganti dadakan. Hingga netranya menangkap seorang wanita bergaun putih yang duduk di antara tamu undangan. Yang tak lain adalah mahasiswa di kampusnya tempat ia baru saja mengajar. Sebagai dosen pengganti. Bagaimanakah kelanjutan kisah pernikahan mereka ini? Akankah benih-benih cinta tumbuh di antara dua orang asing ini? Dengan segudang tanda tanya pada hati sang mempelai wanita, mengapa dirinya yang dipilih di antara sekian banyak wanita lajang lainnya yang turut hadir di pernikahan akbar anak salah satu pengusaha real estate terkenal di Indonesia itu. Cover www.freepik.com === SIMAK KOMENTAR DI SETIAP BAB, SUDAH TAYANG KUIS DADAKAN DAN BERHADIAH SOUVENIER MENARIK UNTUK PEMBACA SETIA MENDADAK MENIKAH ^^ MASUKKAN COLLECTION/TAP LOVE/ADD SEBELUM BACA. AGAR CERITA INI ADA DI DALAM DAFTAR BACAAN KAKAK DAN MENDAPAT NOTIFIKASI SAAT UPDATE BAB BARU ^^ DUKUNG TERUS CERITA INI YA KAK DENGAN MELEMPAR POWER STONE SI BATU BIRU UNTUK CERITA INI! — 1 POWER STONE NANTINYA KAKAK DAPAT 1 VOUCHER GRATIS LHO BUAT BUKA BUKU YANG TERKUNCI. JANGAN LUPA, REVIEW BINTANG 5 YA! MAMPIR JUGA KE CERITAKU YANG LAIN YA KAK: 1. Elegi Cinta Asha 2. ALISHA (PRETENDING) 3. Zarina the Abandoned CEO 4. Terpotek Cinta CEO Botak tapi Ganteng 5. Annethaxia Luo Putri Negeri Salju 6. Saat Kita Muda 7. Angela the Alpha's Mate TERIMA KASIH

Serenity_Lee · 现代言情
5.0
243 Chs

Kelahiran Kembali di Tahun 80an: Istri Sarjana yang Imut

Tertipu untuk menikah, dieksploitasi seumur hidup sebagai pengasuh tanpa bayaran, dan akhirnya dipukuli hingga mati oleh ibu angkatnya di depan tempat tidur ayah angkatnya yang sedang sakit, kehidupan menyedihkan Shen Mianmian berakhir. Ketika dia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya kembali pada usia lima belas tahun. Shen Mianmian berjanji untuk melarikan diri dari takdir masa lalunya, menghukum sepupu dan ibu angkat yang jahat, namun secara tidak sengaja bersinar terlalu terang dalam prosesnya. Siswa yang sebelumnya berada di urutan ketiga dari belakang di sekolah tiba-tiba naik ke puncak, menjadi kandidat yang diperebutkan oleh perguruan tinggi bergengsi, menyebabkan sensasi di antara semua guru dan murid... Sementara yang lain sibuk belajar, Shen Mianmian sibuk memulai bisnis kecil untuk menghasilkan uang... Sementara yang lain mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Shen Mianmian membeli dua bangunan berhantu yang paling terkenal di Beijing sekaligus... menjadi keanehan di mata semua orang, mereka mengejeknya bahwa walaupun dia punya keberuntungan untuk membelinya, dia mungkin tidak punya nyawa untuk tinggal di dalamnya. Sementara yang lain lulus dan sibuk mencari pekerjaan, properti berhantu yang dibeli Shen Mianmian diambil oleh pemerintah, membuatnya mendapatkan sejumlah besar kompensasi penggusuran. Orang-orang yang dulu mengejeknya tidak bisa tidak menampar diri mereka sendiri dua kali... bertanya-tanya di mana-mana apakah ada rumah berhantu yang dijual. Shen Mianmian, yang awalnya butuh meminjam uang untuk biaya kuliah, menggunakan dana penggusuran dan memanfaatkan keuntungan kelahiran kembali untuk membeli sebidang tanah yang cocok dan membangun gedung sewaan, bertransformasi menjadi pemilik tanah terkaya dan paling makmur di Beijing... Suatu hari, Shen Mianmian, yang membawa tas penuh kunci dan baru saja mengumpulkan sewa, ditarik pergi ke Kantor Urusan Sipil. "Shen Mianmian, sudah waktunya bagi kamu untuk membayar apa yang kamu hutangkan padaku."

Yin Family's Sixth Child · 现代言情
分數不夠
259 Chs
目錄
1